VERIFIKASI STADION TAK ADA MUSAFIR

koncomacan - Lolosnya Persebaya ke Liga Super musim depan ibarat mimpi yang menjadi kenyataan bagi Bajul Ijo dan tentunya pengelola kompetisi. Klub yang bermarkas di Surabaya itu setidaknya mengurangi calon tim musafir musim depan.
Sebelumnya Joko Driyono menegaskan bahwa musim depan tidak ada klub LSI yang musafir seperti PSMS, Persita, dan Persitara pada musim lalu. “Kita tidak mau lagi ada klub yang musafir. Pada Agustus nanti klub harus sudah menetapkan stadion yang akan dipakainya,” kata Joko.
Stadion Teladan, Medan, yang konon akan diperbaiki, tentunya sulit diharapkan lolos verifikasi tiga bulan ke depan. Sebaliknya Persebaya sudah mempersiapkan Stadion Gelora Bung Tomo, yang kini tengah dibangun di daerah Benowo, Surabaya. Kabarnya stadion ini akan selesai Desember nanti. Sementara menunggu stadion baru itu tuntas, Stadion Gelora 10 November akan tetap digunakan.
Kabar ini tentunya sangat menggembirakan buat BLI, yang memang mengharapkan stadion standar AFC menjadi harga mati bagi siapa saja klub yang ingin bertarung di ISL.
“Semua aturan dan syarat pokoknya harus dipenuhi tim Liga Super. Jika ada yang keberatan atau tidak lolos verifikasi, ada kemungkinan jatahnya akan diberikan pada tim Divisi Utama yang lolos babak 8 besar,” sebut Joko.
Beberapa syarat penting menyangkut stadion ini seperti lampu stadion, kekerasan dan kerataan lapangan, tribun penonton dan sentel ban, serta pagar yang memadai di samping fasilitas penunjang pemain dan wasit serta kepentingan medis lainnya.
Syarat-syarat tersebut bukan saja mengikat pada klub yang baru promosi, tetapi juga klub yang masih bertahan, termasuk juara bertahan Persipura.
Menyikapi kondisi ini, manajemen Persik harus bekerja keras jika ingin lolos verifikasi dari BLI untuk berkiprah di ISL mendatang. Pasalnya homebase Persik, Stadion Brawijaya, Kediri, masih menyisakan satu kekurangan, yakni tribun VIP yang terlalu rendah sehingga mengurangi kenyamanan penonton di tribun terhormat itu.
”Kekurangan Brawijaya hanya di tribun VIP. Pemkot yang berwenang melakukan renovasi. Kami akan laporkan ke wali kota soal itu. Karena renovasi butuh dana besar, saya kira BLI masih memberi toleransi,” kata Barnadi, Sekum Persik.
Sementara itu, klub seperti Pelita Jaya kabarnya juga akan memindahkan home base di Bandung. Kini mereka tengah mencari stadion dan kota yang sesuai dengan standar tersebut. (red/agus ef)
Pelita Jaya
Seleksi Home Base
koncomacan - Pelita Jaya sepertinya tak pernah lelah mencari pijakan yang tepat. Klub milik Nirwan Bakrie yang sudah beberapa kali ganti nama dan home base ini kabarnya akan kembali mencari stadion baru.
Kandang mereka selama Liga Super musim lalu, Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, dinilai kurang cocok. Selain letaknya yang jauh di luar kota dan kurang strategis dalam hal transportasi, dukungan suporter pun sangat minim.
Beberapa kota kini tengah diseleksi Pelita. “Ada beberapa stadion yang kita bidik, misalnya di Karawang atau Madiun, namun kami juga berharap ada kerja sama dengan pemkot setempat untuk melakukan sedikit perbaikan,” ujar Rahim Soekasah, manajer umum Pelita.
Stadion Singa Perbangsa, Karawang, menurut Rahim cukup layak. Hanya, beberapa fasilitas dan kelengkapan stadion yang perlu diperbaiki. Begitu pula dengan penawaran Pemkot Madiun dengan Stadion Wilis, yang pada musim 2005 sempat menjadi kandang Persekabpas saat berlaga di Divisi Utama. Kedua kota ini juga menjanjikan dari dukungan penonton.
Selain itu, ada pula Manado, yang kini tak memiliki klub di Liga Super. Namun, kondisi terkini Stadion Klabat perlu renovasi serius agar lolos verifikasi. Soal dukungan suporter, Manado sangat potensial. Kabarnya tim kecil dibentuk Pelita guna meneliti kesiapan Manado.
Hanya, Rahim menilai mereka belum bergerak sejauh itu. Menurut tangan kanan Nirwan itu, memang selama ini ada yang menawarkan Manado untuk jadi home base Pelita.
“Sayang sekali Manado sangat jauh dan sulit untuk memobilisasi pemain dari Sawangan, Depok, ke sana. Padahal kami mencari kota yang tak sulit dijangkau dari Jakarta,” tutur Rahim, yang sepertinya akan menjatuhkan pilihan pada Singa Perbangsa. (red/agus ef)