MENGHIDUPI BUKAN HIDUP DARI PERSEBAYA

Nama yang dimaksud adalah Ronny Tanuwidjaja. Dia adalah pengusaha yang bermukim di Jakarta. Belakangan ini, dia juga merambah dunia hiburan. Pria kelahiran Surabaya tersebut menolak ditunjuk sebagai manajer bukan karena tidak ingin. Alasannya, dia berdomisili di Jakarta. ''Seorang manajer harus selalu dekat dengan tim. Harus tahu menu latihan dan menu makanan pemain,'' katanya kemarin (5/7). ''Kalau jauh, tidak mungkin seorang manajer berhasil membantu tim,'' tambahnya.
Menurut Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar, pria yang biasa disapa Rotan itu adalah figur yang pas untuk mengisi posisi manajer dan menggantikan Indah Kurnia di Persebaya. Saat tim berjuluk Green Force tersebut melakoni laga playoff Indonesia Super League (ISL) pada 30 Juni lalu, Rotan sudah diperkenalkan sebagai asisten manajer dan duduk di bench. ''Pak Rotan cinta Persebaya, mengerti sepak bola, dan bisa menghidupi tim. Saya rasa, dia cocok untuk menjadi manajer Persebaya,'' paparnya.
Namun, karena Rotan sudah menolak, Saleh tidak bisa memaksa. Saleh harus mencari sosok lain. Menurut dia, kriteria manajer yang dibutuhkan Persebaya adalah mampu menghidupi persebaya, tidak hidup dari Persebaya, mengerti sepak bola, dan cinta Persebaya.
Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah belum memiliki gambaran siapa sosok yang diincar untuk menjadi manajer Persebaya. ''Kami harus secepatnya mendapatkan manajer. Tapi, kami juga harus hati-hati agar tidak salah pilih orang,'' ungkap mantan manajer Assyabaab Salim Group Surabaya (ASGS) pada era Galatama itu.
Persebaya tidak mungkin lagi memakai jasa Indah sebagai manajer. Sebab, Indah akan segera menduduki kursi anggota DPR. Sebelumnya, Indah tidak diajak ke Bandung saat Persebaya melakoni playoff. Tak heran, suasana antara Indah dan pengurus tampak memanas. Terutama dengan Cholid.
Keduanya terlibat adu argumen di media saat bertemu di Hotel Shangri-La, Surabaya, dalam acara Djarum ISL Fair Play Awards presented by Jawa Pos Group. Pada Sabtu (4/7), tak ada tegur sapa di antara mereka. Bahkan, mereka tampak sengaja mengambil jarak. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda