HARUS DEPOSITO Rp 5 MILIAR

koncomacan - SURABAYA, Klub-klub yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan harus segera bergerak cepat terkait dengan manual-K. Sebab, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) akan melakukan verifikasi pada Agustus mendatang.
"Hanya, kami belum tahu verifikasi itu dilakukan sebelum puasa atau pas puasa. Kita lihat dulu. Manualnya seperti tahun lalu, jadi tidak berubah. Yang jelas, kami ingin kompetisi ini tetap profesional," terang Ketua BLI Andi Darusalam Tabussala setelah acara Djarum Indonesia Super League Fair Play Awards presented by Jawa Pos di Hotel Shangri-La, Surabaya, Sabtu lalu (4/7).
Dalam manual-K, BLI menetapkan lima aspek yang harus dipenuhi tiap klub yang lolos ke ISL. Yakni, syarat pada aspek sporting (pembinaan), infrastruktur, personel dan administrasi, legal, serta finansial (keuangan). Termasuk, aspek badan hukum klub tersebut.
"Jadi, kalau ada klub yang tidak lolos verifikasi, ia tidak bisa berlaga di ISL musim depan," tegas Andi. Alasannya, lisensi profesional Liga Indonesia didapat dengan susah payah. Apalagi, lisensi tersebut hanya berlaku dua tahun. Artinya, tahun ini lisensi profesional Liga Indonesia sudah habis.
"Kami sudah melangkah jauh. Karena itu, kami harus bersikap tegas kepada klub-klub yang tidak lolos verifikasi. Termasuk, kami tidak akan menoleransi klub musafir," ujarnya.
Namun, BLI bakal menuai kesulitan jika menerapkan aturan tersebut dengan tegas, terutama di sektor keuangan. Dalam aturannya pada musim 2008/2009 lalu, setiap klub ISL harus memiliki deposito sebesar Rp 5 miliar. Padahal, kenyataannya, musim ini banyak klub yang tidak lagi menyusu pada APBD. Menanggapi hal tersebut, Andi tampak bingung. "Iya ya. Ini juga sulit. Duit dari mana kalau sebanyak itu," ucap pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Pengprov Perpani Jatim tersebut. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda