DEMO MENOLAK MERGER PERSIJA-PERSITARA

koncomacan - Janji NJ Mania -suporter Persitara- untuk melakukan demonstrasi besar-besaran terbukti. Sekitar 2.000 NJ Mania dan beberapa elemen masyarakat mendatangi Kantor Wali Kota Jakarta Utara kemarin (21/7). Bagaimana suasananya?
JALAN Yos Sudarso mendadak macet total. Jalan tol di pintu keluar Tanjung Priuk pun antre. Lalu lintas dari arah Kelapa Gading juga padat merayap. Pemandangan truk-truk besar yang rata-rata bergerak setengah meter setiap 20 menit itu membuat jalan protokol di Jakarta Utara tersebut macet total. Padahal, waktu itu baru menunjukkan pukul 12.00, bukan jam pulang kerja. Saat itu juga tidak ada proyek perbaikan jalan. Lantas, ada apa?
Ternyata, ribuan NJ Mania -suporter Persitara Jakarta Utara- dengan baju biru menghiasi jalan utama di Jakarta Utara itu. Bersama beberapa elemen masyarakat lainnya, mereka mengeluhkan nasib Persitara. Warga Jakarta Utara saat ini memang gusar. Pasalnya, tim kesayangannya yang berjuang dari Divisi II Regional (level terbawah kompetisi sepak bola nasional) hingga Indonesia Super League (ISL) ternyata terancam. Persitara dinyatakan bakal dimerger dengan Persija Jakarta. Artinya, hanya akan ada satu tim di Jakarta di ISL. "Itu sama saja membunuh kami. Kami ini masyarakat Jakut juga. Jangan sampai tim kami diberangus," teriak Ade Wilson, koordinator aksi tersebut.
Melihat massa makin padat, petugas satpol PP mulai merapat ke depan pagar. Polisi antihuru-hara pun siap dengan peralatan lengkap di sebelah utara kantor wali kota. Puluhan anggota Brimob juga berjaga di Gedung Remaja, Jakarta Utara.
"Buka! Buka! Buka pintunya! Kami juga warga Jakut. Persitara kebanggaan Jakut jangan dibunuh," teriak pendemo. Tak ayal, demo itu menjadi tontonan masyarakat sekitar. Ujung-ujungnya, jalanan macet.
Para pendemo tersebut membawa keranda kematian yang bertulisan Persitara Jangan Dibunuh. "Wali kota harus membantu kami memfasilitasi. Sebab, bagaimanapun kami butuh dukungan birokrat. Perjuangan kami sampai ke ISL tidak main-main. Perjuangan itu sulitnya bukan main. Kenapa kami saat ini akan dimerger? Kami jelas kecewa," ujar Daeng Rizal Hafiz, kordinator klub-klub internal Pengcab PSSI Jakut yang bertemu dengan pihak pemda.
Sekretaris Umum NJ Mania Roso Satriyanto mengatakan kesal dengan ending demo kemarin. Pasalnya, Wali Kota Jakut Bambang Sugiyono kembali tidak ada di tempat. Roso mengatakan, "Jika belum ada kejelasan dalam satu minggu ini, kami akan melakukan langkah konkret berikutnya."
"Kami berharap, pemda merespons dan membantu keinginan kami. Yang penting, Persitara tetap ada di Jakut," ucap Daeng dengan nada keras. NJ mania memang meminta pemprov tidak memberangus Persitara. Mereka berharap agar Persitara tetap eksis walaupun tertatih-tatih dengan skuad seadanya.
Belum lama ini, pemprov memutuskan akan memerger Persitara dan Persija Jakarta. "Jika kondisinya secair ini, saya bersedia menjadi ketua umum Persitara. Apalagi jika hanya memfasilitasi wilayah. Saya siap menjadi ketua umum. Namun, hal ini harus dikoordinasikan dulu dengan wali kota," tutur Wakil Wali Kota Jakut Atma Senjaya kepada wakil pendemo dan wartawan. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda