BERHARAP LEBIH DARI MERCHANDISE

koncomacan - PERSIJA Jakarta terus bergerak menjadi klub profesional. Mereka tak lagi mengandalkan keuangan klub dari uang rakyat alias APBD. Beragam cara mereka tempuh. Salah satunya adalah mengenjot penjualan pernak-pernik alias merchandise klub.
Menurut Sony Sumarsono, direktur pengembangan usaha PT Persija Jaya, pihaknya tak muluk-muluk mematok target. Apalagi, musim ini adalah kali pertama mereka menggarap penjualan merchandise sebagai salah satu sumber pemasukan klub.
"Kalau Manchester United bisa memenuhi 35 persen kebutuhan tim dari penjualan merchandise, kami berharap bisa menambah pemasukan sekitar 10 persen dulu," kata Sony.
Sony menyatakan tidak berharap mendapatkan keuntungan besar pada tahun pertama penjualan merchandise. Yang paling penting, ada pemasukan dari bisnis tersebut. Apalagi, investor Persija sudah menyatakan siap merugi di tahun pertama ini.
Menurut rencana, produk merchandise Persija diluncurkan pada minggu ketiga Agustus. Bentuknya beragam. Mulai kaus, poster, gantungan kunci, gelas, handuk, sampai asbak. Penjualan semua produk itu ditangani langsung oleh PT Persija Jaya selaku pengelola Persija.
Sony tak menyangkal bahwa langkah pertama pasti tidak mudah. Salah satu penyebabnya adalah sudah berkembangnya penjual aksesori Persija di pasaran. "Kami akan berusaha menggandeng mereka untuk bekerja sama," tutur Sony. Jika sudah berjalan, dia optimistis pemasukan dari bisnis merchandise meningkat.
Langkah lain pun telah disiapkan. Salah satunya adalah road show untuk lebih mendekatkan para pemain Persija dengan publik. "Itu klub besar dengan nama besar. Kami yakin dengan itu," tegas dia. (red/agus ef)
Menurut Sony Sumarsono, direktur pengembangan usaha PT Persija Jaya, pihaknya tak muluk-muluk mematok target. Apalagi, musim ini adalah kali pertama mereka menggarap penjualan merchandise sebagai salah satu sumber pemasukan klub.
"Kalau Manchester United bisa memenuhi 35 persen kebutuhan tim dari penjualan merchandise, kami berharap bisa menambah pemasukan sekitar 10 persen dulu," kata Sony.
Sony menyatakan tidak berharap mendapatkan keuntungan besar pada tahun pertama penjualan merchandise. Yang paling penting, ada pemasukan dari bisnis tersebut. Apalagi, investor Persija sudah menyatakan siap merugi di tahun pertama ini.
Menurut rencana, produk merchandise Persija diluncurkan pada minggu ketiga Agustus. Bentuknya beragam. Mulai kaus, poster, gantungan kunci, gelas, handuk, sampai asbak. Penjualan semua produk itu ditangani langsung oleh PT Persija Jaya selaku pengelola Persija.
Sony tak menyangkal bahwa langkah pertama pasti tidak mudah. Salah satu penyebabnya adalah sudah berkembangnya penjual aksesori Persija di pasaran. "Kami akan berusaha menggandeng mereka untuk bekerja sama," tutur Sony. Jika sudah berjalan, dia optimistis pemasukan dari bisnis merchandise meningkat.
Langkah lain pun telah disiapkan. Salah satunya adalah road show untuk lebih mendekatkan para pemain Persija dengan publik. "Itu klub besar dengan nama besar. Kami yakin dengan itu," tegas dia. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda