WASPADAI KOLEKTIVITAS PERSITA

Sebelumnya, Arema pernah kalah dari Pelita Jaya 0-2 dan PKT Bontang 1-2 pada putaran pertama. Di putaran dua, Arema kalah dari Persik 0-1 dan Persib 0-2 serta seri dengan Persija 2-2. Bahkan, pada laga terakhir di kandang menghadapi Persitara, tim berlogo kepala singa ini juga sukar meraih tiga poin. Untung Chmelo Roman mampu mencetak gol dari tendangan jarak jauh sehingga memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. Lawan-lawan Arema itu dikenal memiliki kolektivitas tinggi.
Untuk itu, pemain Arema harus tampil ngotot dan menekan ketika menghadapi Persita dan Persijap. Terlebih saat sua Persita. Motivasi pemain Persita akan berlipat ganda karena mereka mengusung misi mencuri poin di kandang Arema agar bisa lolos dari zona degradasi. Sementara Persijap membawa misi sama dengan Arema: memantapkan diri di zona papan tengah. "Intinya, pemain tidak boleh menganggap remeh pertandingan nanti," ujar Muhammad Taufan, asisten manajer Arema, kemarin.
Tactician Gusnul Yakin menambahkan, untuk bisa memenangkan pertandingan, anak didiknya mesti tampil menekan sejak menit pertama hingga akhir pertandingan. Dengan demikian, pemain Arema bisa unggul ball position (penguasaan bola) sehingga semakin mudah memainkan tempo. "Jika anak-anak memegang kendali permainan, tentunya semakin mudah meraih kemenangan," ucap mantan pelatih Persibo Bojonegoro ini.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda