TAMPIK ISU KERETAKAN TIM
Usai memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Gelora 10 Nopember kemarin (19/6), Aji menegaskan bahwa kondisi internal tim yang ditanganinya masih kondusif. ''Tidak ada keretakan di tim. Kalaupun kemarin (Kamis 18/6) mereka absen, itu disebabkan paginya saya berikan latihan fisik,'' jelasnya.
Dengan demikian, mereka diperbolehkan beristirahat pada siangnya. ''Kalau sore ada yang jalan-jalan di mal, saya rasa itu normal-normal saja,'' ungkapnya.
Disinggung soal materi latihan, Aji menyatakan tetap fokus pada latihan organisasi. Dia terus membiasakan anak asuhnya memperkuat barisan pertahanan. Salah satunya, memainkan empat defender yang diduelkan dengan lima penyerang.
''Latihan ini penting untuk membangun organisasi pertahanan. Sebaik apa pun penyerangan, kalau tidak diimbangi pertahanan yang bagus, hasilnya tidak akan maksimal,'' jelasnya.
Mantan bek kiri timnas Indonesia itu menyatakan tetap membuka peluang pemain muda. Dalam menentukan pemain yang mengisi starting line-up, dia tidak mempertimbangkan faktor usia. ''Tapi, saya akan melihat kualitas. Jadi, kalau pemain muda bermain baik sejak awal pertandingan, akan saya turunkan,'' jelasnya.
Sejauh ini, kesempatan pemain muda untuk turun dalam pertandingan resmi bisa dikatakan cukup minim. Salah satunya, Erfan Hidayatullah, pemain yang dicomot dari Assyabaab, klub kontestan Kompetisi Internal Persebaya. Sejak bergabung pada awal musim lalu, Erfan hanya merasakan pertandingan resmi selama 10 menit saja. Yakni, ketika Persebaya menjamu Persiba Bantul (22/4) di Stadion Gelora 10 Nopember. (red/agus ef)
Prioritaskan Arsitek Muda
Fandi Ahmad dan Jaya Hartono Target Utama
SURABAYA - Upaya pengurus Persebaya Surabaya untuk mematenkan status Aji Santoso sebagai pelatih meleset. Pengurus pun harus bergerak cepat untuk mencari figur alternatif.
Kabar terbaru menyebutkan, Green Force -julukan Persebaya- tengah membidik dua pelatih muda. Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah mengatakan, dua pelatih muda yang dimaksud adalah Fandi Ahmad dan Jaya Hartono.
Fandi maupun Jaya, ucap Cholid, merupakan pelatih muda sarat pengalaman. Itu bisa dilihat dari kiprah dua pesepak bola era 1980-an tersebut. Menurut Cholid, Fandi yang berkewarganegaraan Singapura cukup familier bagi warga Surabaya. Pasalnya, dia pernah menjadi pilar penting klub legendaris Niac Mitra pada awal 1980-an. "Bahkan, karena permainannya sangat baik, dia sempat menjadi warga kehormatan Kota Surabaya," tegas Cholid kemarin (19/6).
Hanya semusim di Mitra, Fandi kemudian hijrah ke klub Belanda FC Groningen, lalu ke tim-tim Malaysia dan Singapura. "Setelah jadi pelatih, karirnya pun cukup bagus. Dia sempat menangani timnas Singapura. Dan, saya lihat, ketika melatih Pelita, dia cukup mumpuni," terang Cholid. Karena itu, dia menyatakan bahwa Fandi merupakan satu sosok ideal untuk menangani Persebaya musim depan.
Selain Fandi, pengurus memantau nama lain. Dia adalah Jaya Hartono. Tak jauh berbeda dari Fandi, Cholid menilai Jaya sebagai pelatih penuh talenta. Pada 2003, mantan pemain Assyabaab Salim Group Surabaya di era Galatama itu sukses membawa Persik Kediri menjadi kampiun Liga Indonesia.
Selepas dari Persik, Jaya tetap fenomenal. Dia mampu memecah tradisi tim papan bawah yang sebelumnya disandang Deltras. Dua musim yang lalu, pelatih asli Medan tersebut membawa The Lobster -sebutan Deltras- ke delapan besar Liga Indonesia. "Jaya juga kami anggap sebagai pelatih cerdas. Karena itu, dia tetap akan menjadi pertimbangan kami," jelasnya.
Meski tertarik dengan dua pelatih di atas, Green Force tidak langsung berupaya menggaet. Sebab, Cholid menyatakan, pihaknya masih harus melihat kondisi finansial tim. Namun, mantan manajer Assyabaab di era Galatama tersebut menegaskan akan tetap mendekati keduanya. "Mulai minggu depan kami akan kontak mereka untuk melakukan pendekatan."
Sebelumnya, pengurus Persebaya pernah mengembangkan wacana untuk mempertimbangkan Aji sebagai pelatih Green Force musim depan. Tapi, wacana itu sirna karena Persebaya sudah keduluan Persisam Samarinda. Karena itu, umur kepelatihan Aji bersama Green Force kali ini hanya sampai babak playoff (30/6). Setelah itu, Aji akan menukangi tim berjuluk Elang Borneo tersebut untuk musim depan. (red/agus ef)
Fandi Ahmad
Lahir : Singapura, 29 Mei 1962 (umur 47)
Karir pemain
Niac Mitra (1982-1983)
FC Groningen (1983-1985)
Kuala Lumpur FC (1986-1990)
OFI Crete (1990)
Pahang FC (1991-1992)
Singapura (berkompetisi di Liga Malaysia) (1993-1994)
Geylang United (1996)
Singapore Armed Forces FC (1997-1999)
Karir Pelatih :
Timnas Singapura (asisten pelatih; 1999)
Singapore Armed Forces FC (2000-2003)
Timnas Singapura (asisten pelatih; 2004-2006)
Timnas U-23 Singapura (2006)
Pelita Jaya (2006-...)
Jaya Hartono
Lahir : Medan, 20 Oktober 1963 (umur 45)
Karir Pemain :
PSMS Medan (1982)
Niac Mitra (1984-1989)
Petrokimia Putra (1989-1991)
BPD Jateng (1991-1993)
Assyabab Salim Grup (1993-1996)
PKT Bontang (1997)
Putra Samarinda (1998)
Persik Kediri (2000)
Karir Pelatih
Asisten pelatih Arema (2000)
Persik (2001-2004)
Persiba (2004-2005)
Deltras (2005-2008)
Persib (2008- ...)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda