PURWANTO AKAN PENSIUN SEBAGAI WASIT

Ingin Tetap Mengabdi, Siap Tugas di Mana Saja
koncomacan - jKompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL) edisi perdana tak hanya bermakna bagi publik Papua. DISL pun sangat berkesan bagi Purwanto. Sebab, pada DISL musim depan, dia telah purnatugas sebagai wasit.
Miftakhul Faham Syah, Jakarta
MALAM kian larut. Hampir sebagian besar orang telah larut dalam tidur. Tapi, malam itu -Rabu, 10 Juni 2009- Purwanto masih terjaga. "Bagaimana kepemimpinan saya tadi? Bagaimana dengan keputusan saya memberi penalti?" pertanyaan itu meluncur dari Purwanto kepada Jawa Pos lewat sambungan telepon malam itu.
Beberapa jam sebelumnya, Purwanto memang memimpin pertandingan sarat gengsi antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Gajayana, Malang. Dalam duel tersebut, Persib menang 2-1. Gol penentu kemenangan Persib lahir dari kaki Christian Gonzalez lewat eksekusi penalti pada menit ke-89.
Persib memperoleh penalti itu setelah Purwanto menyatakan bahwa pemain Persija Aris Indarto melanggar Airlangga di kotak penalti. "Menurut Anda, pas tidak keputusan saya memberikan penalti tersebut?" tanya Purwanto lagi.
Dari nada suaranya, pria asal Kediri tersebut tidak risau akan keputusannya di pengujung partai Persija versus Persib itu. Purwanto hanya ingin memastikan bahwa keputusannya tersebut tidak salah.
Purwanto sadar bahwa dirinya sebagai manusia tidak bisa luput dari salah. Namun, dia selalu berusaha meminimalkan kesalahan ketika memimpin pertandingan. Purwanto ingin selalu memimpin dengan baik dan mengambil keputusan secara tepat.
Karena itu, Purwanto merasa perlu mendengar penilaian orang lain. "Saya tidak ingin mengecewakan siapa pun. Saya ingin selalu menjalankan tugas sesuai dengan aturan," tegasnya.
Sama dengan sebelumnya, malam itu suami Indarsih tersebut ingin mendengar penilaian objektif orang lain tentang kepemimpinannya. Apalagi, kepemimpinan Purwanto malam itu bisa jadi tugas terakhirnya sebagai wasit.
Memang, musim kompetisi sepak bola Indonesia ini belum sepenuhnya berakhir. Sebab, masih ada babak delapan besar, semifinal, dan final Copa Indonesia IV. Selain itu, masih ada partai playoff DISL.
Namun, liga telah berakhir pada 10 Juni lalu. Nah, sesuai dengan regulasi, musim depan bapak dua anak tersebut harus purnatugas. Sebab, pada 24 September mendatang, Purwanto genap 46 tahun. Artinya, usia Purwanto telah mencapai batas akhir sebagai wasit.
"Bagi saya, itu awal atau akhir tidak berbeda. Sebab, saya hanya ingin bertugas sebaik-baiknya. Tapi, bagaimanapun, saya tetap ingin mengakhiri perjalanan wasit dengan baik," ujarnya.
Lantas, ke mana Purwanto setelah ini? Yang pasti, Purwanto tetap bertugas merawat dan menjaga Stadion Brawijaya, Kediri. Sebab, dia tercatat sebagai PNS di lingkungan Pemkot Kediri yang ditugaskan di Stadion Brawijaya.
"Di luar tugas itu, jika PSSI atau BLI memberikan tugas kepada saya, saya siap menjalankannya, baik sebagai instruktur wasit maupun pengawas pertandingan." tutur Purwanto. (red/agus ef)
Data Diri
Nama: Purwanto
Lahir: Kediri, 24 September 1963
TB/BB: 180 cm/72 kg
Orang Tua: (alm.) Sumowinoto-Mastain
Istri: Indarsih
Anak: - Rizki Eka Saputra
Karir
- Sukarelawan Puskesmas Bogo Kidul, Plemahan, Kediri (1989)
- Honerer Dispenda, Kab. Kediri (1996)
- PNS di seksi pertamanan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kediri (2002)
- Wasit C3 (1989)
- Wasit C2 (1991)
- Wasit C1 (1993)
- Asisten wasit FIFA (1995)
- Ketua komisi wasit Pengda PSSI Jatim (2006-2010)
Prestasi
- Wasit Terbaik Indonesia (2002)
- Wasit Terbaik versi antv Award (2003)
- Memimpin Final Liga Indonesia antara Persita Tengerang v Petrokimia Gresik (2002)
- Memimpin Final Liga Indonesia antara Persija Jakarta v Persipura Jayapura (2006)
- Wasit terfair play versi Jawa Pos (2007)