PERSIK LIBAS PERSITA 3-1

Tak Terkalahkan di Stadion Brawijaya
koncomacan - KEDIRI, Persik Kediri melibas Persita Tangerang dengan skor 3-1 mengakhiri kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Rabu (10/6) petang.
Tiga gol kemenangan Persik tersebut disumbangkan oleh Hamka Hamzah di menit ke-11, Ronald Fagundez di menit ke-48, dan Fadil Sausu di menit ke-77. Satu-satunya gol dari Persita dipersembahkan Djone Nicolas di menit ke-61.
Pelatih Persik Kediri, Aji Santoso mengaku puas dengan hasil yang diperoleh anak asuhnya di akhir pertandingan. "Walaupun ini adalah pertandingan yang cukup berat, tapi sangat luar biasa," kata pelatih asal Kepanjen, Malang tersebut.
Sementara itu, pelatih Persita, Zainal Abidin mengaku pasrah dengan hasil yang diperolehnya, karena sebelum bertanding dengan Persik, klub yang dibinanya sudah terdegradasi. Ia hanya berpesan, bahwa pertandingan tersebut sebagai proses untuk meraih sesuatu yang lebih bagus.
"Kami tidak melihat hasil, tapi kami menekankan pertandingan ini hanyalah sebagai proses. Semoga di musim depan lebih bagus," kata Zainal. (red/agus ef)
SEMANGAT MACAN PUTIH
koncomacan - KEDIRI, Anak-anak Persik Macan Putih mewujudkan janjinya untuk tampil bagus di laga terakhir Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Di laga ke-34 tersebut si ungu tampil apik. Mereka menunjukkan kemauan dan semangatnya untuk memenangkan pertandingan. Persik pun unggul besar, 3-1 (1-0) atas lawan yang sudah pasti terdegradasi ke divisi utama musim depan, Persita Tangerang.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada para pemain. Mereka tampil luar biasa sore ini," ucap pelatih Persik Aji Santoso usai pertandingan.
Pelatih yang dikontrak Macan Putih mulai putaran kedua itu mengatakan bahwa kunci kemenangan kemarin adalah semangat dan motivasi para pemainnya untuk memberikan happy ending bagi Kota Kediri. "Mereka tanpa kenal lelah bermain untuk mendapat kemenangan," puji Aji.
Kemenangan terakhir kemarin juga membubuhkan rekor bagi Persik tahun ini. Sebab kemenangan tersebut mengukukuhkan Macan Putih sebagai tim yang tak terkalahkan di kandang. Selama bermain di Stadion Brawijaya Persik tak pernah tersentuh kekalahan. Boleh dikata mereka sangat jago di kandang.
Dari 17 laga home mereka, Hamka Hamzah dkk tercatat hanya mendapatkan hasil seri sebanyak empat kali saja. Hasil imbang itu diperoleh ketika Persik menghadapi Pelita Jaya, PSM Makassar, Persitara Jakarta Utara, dan terakhir Persijap Jepara. Sisanya, semuanya dilalui dengan kemenangan. Termasuk ketika menghadapi tim juara musim ini Persipura Jayapura atau tim kuat seperti Persija Jakarta dan Persiwa Wamena.
Bahkan, ketika kekuatan tim ini rontok sampai separonya, Persik tetap saja jago di kandang sendiri. Mereka tetap tampil impresif dengan mengalahkan tim-tim besar seperti Persipura, Persiwa, Persib, Persela dan Persija. "Saya mensyukuri hasil ini," kata Aji.
Rangkaian hasil positif itulah yang membuat nama Aji jadi moncer saat menangani Persik. Dia datang ke Kediri, awalnya, hanya diberi beban membawa Persik menghindari degradasi. Ternyata, hasilnya relatif bagus. Aji bisa membawa Persik tampil konsisten dan berada di papan atas.
Pelatih ini pun laris manis. Selain sudah menyatakan mengikat kontrak dengan debutan musim depan, Persisam, Aji juga ditawari memegang Persebaya selama babak play-off. Sebagai klub lamanya, Persik juga masih berminat. Sayang, tak ada kesepakatan antara keduanya.
Sementara, soal lawan yang dihadapi kemarin, Aji mengatakan bahwa Persita adalah tim yang tangguh meskipun sudah dipastikan terdegradasi musim depan. "Mereka tampil ngotot. Buktinya kami sempat kedodoran pada babak kedua," katanya.
Bahkan Bruno Casmir dkk sempat mencuri gol di babak kedua. Membuat permainan juga sempat menegang.
Sementara itu kubu Persita mengaku tak terlalu kecewa dengan hasil kemarin. Menurut pelatihnya Zaenal Abidin, timnya sudah memberikan perlawanan maksimal kepada tuan rumah.
"Kami nothing to lose (tak ada beban, Red). Yang penting kami main maksimal," kata Zaenal Abidin.
Yang penting, kata Zaenal, timnya bisa main lebih bagus dari waktu ke waktu. "Yang penting adalah proses," kilahnya.
Lalu bagaimana nasibnya pasca-kekalahan terakhir dan tak bisa menyelamatkan Persita dari jurang degradasi? Zaenal mengaku tak bisa menjawab. "Saya dan pemain pun tak tahu nasib kami di Persita. Kami serahkan ke manajemen," lanjutnya. (red/agus ef)
Tiga gol kemenangan Persik tersebut disumbangkan oleh Hamka Hamzah di menit ke-11, Ronald Fagundez di menit ke-48, dan Fadil Sausu di menit ke-77. Satu-satunya gol dari Persita dipersembahkan Djone Nicolas di menit ke-61.
Pelatih Persik Kediri, Aji Santoso mengaku puas dengan hasil yang diperoleh anak asuhnya di akhir pertandingan. "Walaupun ini adalah pertandingan yang cukup berat, tapi sangat luar biasa," kata pelatih asal Kepanjen, Malang tersebut.
Sementara itu, pelatih Persita, Zainal Abidin mengaku pasrah dengan hasil yang diperolehnya, karena sebelum bertanding dengan Persik, klub yang dibinanya sudah terdegradasi. Ia hanya berpesan, bahwa pertandingan tersebut sebagai proses untuk meraih sesuatu yang lebih bagus.
"Kami tidak melihat hasil, tapi kami menekankan pertandingan ini hanyalah sebagai proses. Semoga di musim depan lebih bagus," kata Zainal. (red/agus ef)
SEMANGAT MACAN PUTIH
koncomacan - KEDIRI, Anak-anak Persik Macan Putih mewujudkan janjinya untuk tampil bagus di laga terakhir Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Di laga ke-34 tersebut si ungu tampil apik. Mereka menunjukkan kemauan dan semangatnya untuk memenangkan pertandingan. Persik pun unggul besar, 3-1 (1-0) atas lawan yang sudah pasti terdegradasi ke divisi utama musim depan, Persita Tangerang.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada para pemain. Mereka tampil luar biasa sore ini," ucap pelatih Persik Aji Santoso usai pertandingan.
Pelatih yang dikontrak Macan Putih mulai putaran kedua itu mengatakan bahwa kunci kemenangan kemarin adalah semangat dan motivasi para pemainnya untuk memberikan happy ending bagi Kota Kediri. "Mereka tanpa kenal lelah bermain untuk mendapat kemenangan," puji Aji.
Kemenangan terakhir kemarin juga membubuhkan rekor bagi Persik tahun ini. Sebab kemenangan tersebut mengukukuhkan Macan Putih sebagai tim yang tak terkalahkan di kandang. Selama bermain di Stadion Brawijaya Persik tak pernah tersentuh kekalahan. Boleh dikata mereka sangat jago di kandang.
Dari 17 laga home mereka, Hamka Hamzah dkk tercatat hanya mendapatkan hasil seri sebanyak empat kali saja. Hasil imbang itu diperoleh ketika Persik menghadapi Pelita Jaya, PSM Makassar, Persitara Jakarta Utara, dan terakhir Persijap Jepara. Sisanya, semuanya dilalui dengan kemenangan. Termasuk ketika menghadapi tim juara musim ini Persipura Jayapura atau tim kuat seperti Persija Jakarta dan Persiwa Wamena.
Bahkan, ketika kekuatan tim ini rontok sampai separonya, Persik tetap saja jago di kandang sendiri. Mereka tetap tampil impresif dengan mengalahkan tim-tim besar seperti Persipura, Persiwa, Persib, Persela dan Persija. "Saya mensyukuri hasil ini," kata Aji.
Rangkaian hasil positif itulah yang membuat nama Aji jadi moncer saat menangani Persik. Dia datang ke Kediri, awalnya, hanya diberi beban membawa Persik menghindari degradasi. Ternyata, hasilnya relatif bagus. Aji bisa membawa Persik tampil konsisten dan berada di papan atas.
Pelatih ini pun laris manis. Selain sudah menyatakan mengikat kontrak dengan debutan musim depan, Persisam, Aji juga ditawari memegang Persebaya selama babak play-off. Sebagai klub lamanya, Persik juga masih berminat. Sayang, tak ada kesepakatan antara keduanya.
Sementara, soal lawan yang dihadapi kemarin, Aji mengatakan bahwa Persita adalah tim yang tangguh meskipun sudah dipastikan terdegradasi musim depan. "Mereka tampil ngotot. Buktinya kami sempat kedodoran pada babak kedua," katanya.
Bahkan Bruno Casmir dkk sempat mencuri gol di babak kedua. Membuat permainan juga sempat menegang.
Sementara itu kubu Persita mengaku tak terlalu kecewa dengan hasil kemarin. Menurut pelatihnya Zaenal Abidin, timnya sudah memberikan perlawanan maksimal kepada tuan rumah.
"Kami nothing to lose (tak ada beban, Red). Yang penting kami main maksimal," kata Zaenal Abidin.
Yang penting, kata Zaenal, timnya bisa main lebih bagus dari waktu ke waktu. "Yang penting adalah proses," kilahnya.
Lalu bagaimana nasibnya pasca-kekalahan terakhir dan tak bisa menyelamatkan Persita dari jurang degradasi? Zaenal mengaku tak bisa menjawab. "Saya dan pemain pun tak tahu nasib kami di Persita. Kami serahkan ke manajemen," lanjutnya. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda