LAGA HIDUP MATI ITALIA KONTRA SAMBA
koncomacan - LANGKAH Italia menuju semifinal Piala Konfederasi 2009 kian berliku. Kekalahan dari Mesir membuat tim besutan Marcello Lippi itu harus melakoni laga hidup mati melawan Brazil pada partai pemungkas grup B (22/6).
Brazil kini memimpin klasemen dengan 6 poin. Satu kaki Samba - julukan Brazil - sudah berada di semifinal. Sementara Italia dan Mesir harus bersaing dan menentukan nasib di laga terakhir.
Di atas kertas, peluang Mesir justru lebih besar daripada Italia. Sebab, lawan Mesir di laga terakhir adalah Amerika Serikat (AS) yang sudah pasti tersingkir. Jika Mesir menang, Italia pun harus meraih hasil yang sama saat melawan Brazil.
''Seperti itulah. Kami harus menang. Karena itu kami harus mengambil inisiatif serangan di laga itu,'' tegas Lippi.
Diakui Lippi, The Pharaohs - julukan Mesir - tidak bisa dipandang sebelah mata. Juara Afrika itu tampil gemilang dalam dua pertandingan. Ketika kalah3-4 dari Brazil di laga pertama, performa Mesir tidak buruk. Itu terlihat dengan gol kemenangan Brazil yang lahir dari titik penalti di pengujung laga.
''Saya pikir Mesir telah memainkan dua laga hebat di sini. Kami berada di sebuah grup yang sulit. Berbeda dengan grup satunya. Kiper mereka bermain begitu fantastis dan segalanya sulit bagi kami,'' ungkap Lippi.
Pelatih yang sukses membawa Italia menjadi jawara Piala Dunia 2006 itu mengaku kecewa dengan penampilan pasukannya. ''Kami tidak bermain sesuai dengan rencana. Ketika Mesir berhasil mencetak gol, segalanya seperti terhenti. Para pemain tidak mengejar bola,'' kata Lippi.
Memasuki babak kedua, performa Italia meningkat. Beberapa peluang emas pun diraih. Menurut Lippi, mereka seharusnya menciptakan menimal satu gol. ''Kami bermain baik di babak kedua dan menciptakan beberapa peluang. Tapi, Mesir juga bermain baik,'' katanya. (rd/agus ef)
Brazil kini memimpin klasemen dengan 6 poin. Satu kaki Samba - julukan Brazil - sudah berada di semifinal. Sementara Italia dan Mesir harus bersaing dan menentukan nasib di laga terakhir.
Di atas kertas, peluang Mesir justru lebih besar daripada Italia. Sebab, lawan Mesir di laga terakhir adalah Amerika Serikat (AS) yang sudah pasti tersingkir. Jika Mesir menang, Italia pun harus meraih hasil yang sama saat melawan Brazil.
''Seperti itulah. Kami harus menang. Karena itu kami harus mengambil inisiatif serangan di laga itu,'' tegas Lippi.
Diakui Lippi, The Pharaohs - julukan Mesir - tidak bisa dipandang sebelah mata. Juara Afrika itu tampil gemilang dalam dua pertandingan. Ketika kalah3-4 dari Brazil di laga pertama, performa Mesir tidak buruk. Itu terlihat dengan gol kemenangan Brazil yang lahir dari titik penalti di pengujung laga.
''Saya pikir Mesir telah memainkan dua laga hebat di sini. Kami berada di sebuah grup yang sulit. Berbeda dengan grup satunya. Kiper mereka bermain begitu fantastis dan segalanya sulit bagi kami,'' ungkap Lippi.
Pelatih yang sukses membawa Italia menjadi jawara Piala Dunia 2006 itu mengaku kecewa dengan penampilan pasukannya. ''Kami tidak bermain sesuai dengan rencana. Ketika Mesir berhasil mencetak gol, segalanya seperti terhenti. Para pemain tidak mengejar bola,'' kata Lippi.
Memasuki babak kedua, performa Italia meningkat. Beberapa peluang emas pun diraih. Menurut Lippi, mereka seharusnya menciptakan menimal satu gol. ''Kami bermain baik di babak kedua dan menciptakan beberapa peluang. Tapi, Mesir juga bermain baik,'' katanya. (rd/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda