GOL PERDANA SEJAK BERGABUNG PERSIK

Jefri Tunggu Empat Tahun, Legimin karena Terpaksa
koncomacan - Tidak semua pemain sepak bola bisa mudah mencetak gol. Termasuk yang dirasakan beberapa pemain Persik ini. Ada yang bahkan harus menunggu selama bertahun-tahun sebelum bisa melakukannya.
Hengkangnya para pemain pilar Persik usai putaran pertama lalu memang banyak membawa berkah kepada sebagian pemain lain. Dua pemain yang jelas-jelas mendapatkan berkah itu adalah dua striker Saktiawan Sinaga dan Yongki Aribowo. Sepeninggal Christian Gonzales dan Budi Sudarsono, striker utama Persik sebelum ini, keduanya langsung menunjukkan ketajaman.
Saktigol berhasil mencetak 14 gol di 14 pertandingan. Sementara Yongki mendapat berkah dengan dipanggil timnas PSSI U-23 berkat penampilan cemerlangnya sepanjang beberapa kali dimainkan.
Selain keduanya, ada beberapa pemain lain yang juga mendapatkan momentum akibat krisis finansial yang melanda Persik. Salah satunya adalah gelandang Jefri Dwi Hadi. Sepeninggal Danilo Fernando, Jefri menjadi pemain yang tak pernah absen dari daftar line up Macan Putih.
Peran playmaker pun dijalankan dengan baik. Berkat kelincahan dan kecepatannya, pemain asal Blitar itu berhasil menjadi salah satu motor serangan si ungu.
Puncak penampilannya, pemain yang akrab disapa Kuro (kura-kura) oleh rekan-rekannya itu berhasil mencetak gol kemenangan Macan Putih atas Persib Bandung di Stadion Brawijaya beberapa minggu lalu.
Sontekan mantan pemain Persebaya itu, setelah mendapat umpan Khusnul Yuli, berhasil merobek jala Maung Bandung yang dijaga oleh Tema Mursadat. Pertandingan sarat gengsi itupun berakhir 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Gol di babak kedua itu ternyata merupakan gol yang sangat bersejarah bagi pemain dengan nomor punggung 8 itu. Bagaimana tidak, gol itu adalah gol perdana pemain kelahiran 16 Maret 1981 tersebut selama bergabung dengan Persik. "Saya sudah empat tahun di Persik, ya baru sekali itu bikin gol," kata pemain yang bergabung dengan Persik mulai 2005 itu.
Apalagi golnya tersebut menjadi penentu kemenangan Macan Putih. "Gol itu untuk anak saya," kata pemain dengan satu anak itu.
Meskipun mencetak gol yang sangat fenomenal untuk hidupnya, Jefry mengaku awalnya sama sekali tak berambisi melakukannya. Yang penting, menurutnya, timnya bisa menang melawan tim yang diperkuat oleh Christian Gonzales, mantan rekan setimnya di Persik, tersebut.
"Sama sekali tak kepikiran bisa cetak gol," lanjut pemain yang pernah berkostum Deltras Sidoarjo pada musim 2002-2004 itu.
Selain Jefri, bek Persik Muhammad Roby juga mencetak gol yang bersejarah dalam karirnya sebagai pesepak bola profesional. Saat menantang Pelita Jaya (20/5) lalu, Roby berhasil mencetak gol ke jala Dian Agus Prasetyo untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 untuk sementara.
Gol tersebut juga tak kalah bersejarahnya dibanding gol yang dicetak oleh Jefri. Gol tendangan jarak jauh itu bukan hanya menjadi gol perdana pemain asal Depok, Jawa Barat, itu bersama Persik. Tapi, gol itu juga menjadi gol perdananya selama berkiprah di kompetisi liga Indonesia dan ISL. "Dulu di Persija saya tak pernah bikin gol. Baru sekarang ini," akunya.
Soal gol yang terbilang berbau keberuntungan itu, pemain dengan nomor punggung 16 itu mengaku tak menyangka. "Sebenarnya niat shooting ke gawang. Tapi gak tahu kalau golnya jadi seperti itu," kenangnya.
Saat mencetak gol tersebut, bola hasil tendangan Roby sempat membentur bek Pelita. Bola memantul tinggi dan jatuh tepat di pojok kanan atas jala lawan. "Gol itu untuk adik bungsu saya. Pas ulang tahun," ujarnya.
Selain dua pemain tersebut, satu pemain lagi yang berhasil mencetak gol perdananya adalah Legimin Raharjo. Gelandang bertenaga kuda itu mencetak gol pertamanya ke jala PSIS Semarang (25/5) lalu. Berbeda dengan gol yang dicetak oleh Jefri dan Roby, saat itu Legimin mencetak gol melalui titik putih. Setelah bek PSIS menyentuh bola di kotak penalti Persik. "Saat itu gak ada yang mau (ambil penalti, Red) Bang. Ya udah terpaksa aku saja," kenangnya.
Tekanan mental untuk menendang dari titik 12 pas tersebut tampaknya membuat para pemain lain enggan mengambilnya. Termasuk kapten Hamka Hamzah. Apalagi saat itu kedudukan imbang 1-1 dan Persik main di kandang lawan. Artinya jika gol maka membuka peluang Persik untuk meraih poin penuh. "Ya syukurlah bisa gol," kata pemain murah senyum itu.
Legimin sendiri memang dikenal sebagai pemain dengan mental kuat. Penampilannya stabil sepanjang musim. Tak peduli tim mana yang dihadapi. Itulah alasan mengapa akhirnya teman-temannya mempercayakan eksekusi penalti itu kepada Legimin. "Biasa aja Bang," katanya.