DRILL BARISAN STRIKER

Enam Laga Terakhir Mandul Gol
koncomacan - MALANG, Semakin mendekati akhir kompetisi, barisan striker Arema menunjukkan grafik menurun. Dalam enam laga terakhir, tidak ada gol yang lahir dari kaki atau kepala para penyerang tim berjuluk Singo Edan itu.
Mandulnya lini depan tersebut membuat pelatih Gusnul Yakin pusing. Padahal dia sudah beberapa kali mencoba memasang duet di lini depan. Mulai duet Patricio "Pato" Morales dan Fortune Udo ketika Arema menghadapi Persib Bandung (17/5), Ranu Trisasongko dan Udo saat Arema bertandang ke PSIS Semarang, serta duet Udo dan Buston Browne saat Arema melawan Pelita Jaya. Namun faktanya, pemain depan Arema selalu gagal menciptakan gol.
Padahal, banyak peluang emas yang didapatkan pemain Arema. Misalnya saat menghadapi Pelita Jaya. Udo dan Buston yang memiliki peluang menciptakan gol selalu gagal memaksimalkannya. "Semua striker sudah kami coba, tapi semuanya belum mampu menciptakan gol," ujar Gusnul.
Terakhir pemain berposisi striker yang mencetak gol ketika Arema bermain seri 2-2 melawan Persija (26/4). Dua gol tersebut diciptakan Patricio "Pato" Morales menit 58 melalui tendangan bebas dan Buston Browne melalui gol kontroversial menit 66. Selanjutnya, dalam enam laga terakhir, justru pemain tengah yang kerap menyumbangkan gol. Misalnya, Fandi Mochtar yang melesakkan satu gol ke gawang Deltras Sidoarjo (29/4), Chmelo Roman yang menciptakan gol tunggal kemenangan Arema atas Persitara (17/5), serta Ronny Firmansyah yang menyamakan kedudukan 1-1 ketika dijamu PSIS Semarang.
Gusnul mengakui, kegagalan barisan depan menciptakan gol tidak lepas dari kekurangtenangan dalam menyelesaikan peluang. Pemain kurang percaya diri ketika melepaskan tembakan atau heading ke gawang lawan. Akibatnya, tendangan atau heading tersebut melenceng.
Untuk itu, sebelum bentrok dengan Persita di Stadion Kanjuruhan 6 Juni nanti, berbagai menu yang mengasah ketajaman lini depan akan diberikan Gusnul. Itu diperlukan agar pemainnya dapat melakukan penyelesaian akhir (finishing touch) dengan sempurna.
Hanya kemenangan, lanjut Gusnul, yang akan mengangkat Arema ke papan tengah. Apalagi, dua pertandingan terakhir -satunya melawan Persijap- digelar di Stadion Kanjuruhan. Sehingga, peluang Suroso dan kawan-kawan memetik kemenangan semakin besar.
koncomacan - MALANG, Semakin mendekati akhir kompetisi, barisan striker Arema menunjukkan grafik menurun. Dalam enam laga terakhir, tidak ada gol yang lahir dari kaki atau kepala para penyerang tim berjuluk Singo Edan itu.
Mandulnya lini depan tersebut membuat pelatih Gusnul Yakin pusing. Padahal dia sudah beberapa kali mencoba memasang duet di lini depan. Mulai duet Patricio "Pato" Morales dan Fortune Udo ketika Arema menghadapi Persib Bandung (17/5), Ranu Trisasongko dan Udo saat Arema bertandang ke PSIS Semarang, serta duet Udo dan Buston Browne saat Arema melawan Pelita Jaya. Namun faktanya, pemain depan Arema selalu gagal menciptakan gol.
Padahal, banyak peluang emas yang didapatkan pemain Arema. Misalnya saat menghadapi Pelita Jaya. Udo dan Buston yang memiliki peluang menciptakan gol selalu gagal memaksimalkannya. "Semua striker sudah kami coba, tapi semuanya belum mampu menciptakan gol," ujar Gusnul.
Terakhir pemain berposisi striker yang mencetak gol ketika Arema bermain seri 2-2 melawan Persija (26/4). Dua gol tersebut diciptakan Patricio "Pato" Morales menit 58 melalui tendangan bebas dan Buston Browne melalui gol kontroversial menit 66. Selanjutnya, dalam enam laga terakhir, justru pemain tengah yang kerap menyumbangkan gol. Misalnya, Fandi Mochtar yang melesakkan satu gol ke gawang Deltras Sidoarjo (29/4), Chmelo Roman yang menciptakan gol tunggal kemenangan Arema atas Persitara (17/5), serta Ronny Firmansyah yang menyamakan kedudukan 1-1 ketika dijamu PSIS Semarang.
Gusnul mengakui, kegagalan barisan depan menciptakan gol tidak lepas dari kekurangtenangan dalam menyelesaikan peluang. Pemain kurang percaya diri ketika melepaskan tembakan atau heading ke gawang lawan. Akibatnya, tendangan atau heading tersebut melenceng.
Untuk itu, sebelum bentrok dengan Persita di Stadion Kanjuruhan 6 Juni nanti, berbagai menu yang mengasah ketajaman lini depan akan diberikan Gusnul. Itu diperlukan agar pemainnya dapat melakukan penyelesaian akhir (finishing touch) dengan sempurna.
Hanya kemenangan, lanjut Gusnul, yang akan mengangkat Arema ke papan tengah. Apalagi, dua pertandingan terakhir -satunya melawan Persijap- digelar di Stadion Kanjuruhan. Sehingga, peluang Suroso dan kawan-kawan memetik kemenangan semakin besar.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda