ANTAR DELTRAS DEGRADASI

koncomacan - MALANG, Kegembiraan Delta Putra Sidoarjo (Deltras) tidak berlangsung lama.
Kemarin sore (2/6), tim berjuluk The Lobster tersebut bisa tersenyum lebar. Mereka menang 1-0 atas tuan rumah Persija pada first leg babak delapan besar Copa Indonesia IV di Stadion Gajayana, Malang. Tapi, tiga jam kemudian, Deltras menangis.
Pada laga di Stadion Kanjuruhan kemarin malam, PSMS menundukkan Sriwijaya 3-1 (1-0). Kemenangan Ayam Kinantan -julukan PSMS- itu membuat Deltras meratap. Sebab, Deltras terdegradasi. Mereka harus meninggalkan Indonesia Super League musim depan dan bertarung di level Divisi Utama. Untuk menduduki posisi zona playoff, koleksi poin Deltras tidak bisa mengejar PSMS ataupun Persitara Jakarta Utara.
Tiga gol PSMS yang membuat Deltras menangis diciptakan tiga legiun asingnya. Mario Costas mengawali pesta dengan gol pada menit ke-19. Pada babak kedua, Esteban G. menggandakan keunggulan PSMS lewat penalti di menit ke50. Martin Zada menambah pundipundi gol PSMS melalui sepakan pada menit ke-57. Satu-satunya gol hiburan Sriwijaya FC lahir dari tembakan penalti Ngon A Djam pada menit ke-79.
Hasil itu di luar dugaan. Sebelum pertandingan, PSMS diprediksi kesulitan mengalahkan Sriwijaya. Apalagi, skor cukup telak. Selain Sriwijaya punya materi pemain yang lebih baik, laga tersebut berlangsung di tempat "netral".
Namun, kenyataan membalikkan prediksi. Sriwijaya kemarin malam seperti bermain tanpa semangat. Sepanjang pertandingan, pasukan pelatih Rahmad Darmawan itu lebih banyak didikte PSMS. Tidak tampak permainan penuh kolektivitas tinggi seperti yang biasa diperagakan tim asal Palembang tersebut.
Menurut Rahmad, itu adalah cara Sumatera Connection untuk menyelamatkan PSMS dari jerat degradasi. Dia menyatakan, tidak ada kamus mengalah dalam timnya. Kalau Sriwijaya kalah, itu disebabkan PSMS yang tampil lebih baik. "Lawan memang bermain bagus," katanya.
Soal permainan yang tanpa determinasi, Rahmad mengungkapkan, Maully Lessy diusir pada awal babak kedua karena menerima kartu merah. Hal tersebut menyebabkan irama permainan Sriwijaya kacau. Keseimbangan antarlini kurang. Kondisi itu dimanfaatkan PSMS. Mereka terus menekan pertahanan Sriwijaya.
Di sisi lain, kemenangan tersebut disambut gembira kubu PSMS. Raihan tiga angka itu menolong PSMS untuk bersaing menjauhi zona degradasi. Apalagi, setelah ini, PSMS melangsungkan tur yang sangat berat. Yakni, melawat ke kandang Persipura dan Persiwa. Sangat berat untuk sekadar mencuri satu poin di tanah Papua. "Malam ini (kemarin malam, Red) anak-anak tampil luar biasa. Kemenangan ini berkat perjuangan keras anak-anak. Tidak ada yang namanya pemberian dari sesama tim Sumatera," tegas Rudy Keltjes, arsitek PSMS.