PUNYA ALASAN KALAH

Salahkan Penampilan Kiper
koncomacan - SAMARINDA, Persema Malang menambah wakil Jawa Timur di Indonesia Super League (ISL) musim depan. Kemenangan 3-1 (2-0) atas Persebaya Surabaya pada babak semifinal Divisi Utama 2008/2009 di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), kemarin (26/5), membuat tim berjuluk Laskar Ken Arok itu melaju ke final.
''Target kami untuk ke final dan lolos ke Super League musim depan akhirnya terpenuhi. Kemenangan ini karena anak-anak mampu mencetak gol dengan cepat,'' terang Subangkit, pelatih Persema, setelah pertandingan.
Persema memang unggul cepat pada menit keenam setelah Sutaji mampu membobol gawang Persebaya yang dikawal Eki Sabilillah dari jarak 25 meter. Brima Pepitto menggandakan keunggulan Persema lewat gol di menit ke-28. Mourat Faris sempat menipiskan ketertinggalan pada menit ke-67. Namun, Persema memperbesar keunggulan lewat gol yang diceploskan Harmoko di menit ke-72.
''Saya selalu tekankan pada anak-anak bahwa pertandingan ini (kemarin) adalah final. Menang berarti lolos, kalah tentu harus menunggu. Ternyata anak-anak mampu bermain disiplin dan tenang,'' tambah Subangkit.
Di partai final, tim berjuluk Laskar Ken Arok itu akan ditantang Persisam Samarinda di Stadion Palaran, Samarinda, Jumat (29/5). Kemenangan itu juga membuat catatan prestasi Subangkit selama tiga tahun terakhir kian manis.
Pada musim 2007, dia mampu membawa Persekabpas Kabupaten Pasuruan menembus semifinal Divisi Utama. Semusim berikutnya, dia meloloskan Persiku Kudus ke Divisi Utama.
Sebaliknya, kegagalan Persebaya membuat ambisi sang arsitek Arcan Iurie mengakhiri ''kutukannya'' di Indonesia tertunda. Selama menangani tim di Indonesia, pelatih asal Moldova itu hanya mampu memberikan gelar juara Piala Gubernur Jawa Timur (Jatim) pada Persik Kediri .
''Saya tak komentar, takutnya nanti malah membuat anak-anak semakin terbebani. Yang jelas, kami berada dalam tekanan,'' ujar Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya.
Sementara, Manajer Persebaya Indah Kurnia menyatakan, kegagalan timnya disebabkan faktor kiper. Absennya kiper utama Endra Prasetya karena demam berdarah membuat gawang Persebaya mudah dijebol. ''Kami tidak punya kiper lagi. Kalau tadi kipernya Pras (sapaan Endra Pras), mungkin akan lain,'' ujar Indah.
Dengan kekalahan tersebut, ambisi Persebaya lolos ke Super League secara langsung akan ditentukan di partai terakhir kontra PSPS Pekanbaru dalam laga perebutan tempat ketiga yang juga dilaksanakan lusa. Jika kembali kalah, Persebaya harus menghadapi peringkat ke-15 Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 agar lolos ke Super League musim depan.
koncomacan - SAMARINDA, Persema Malang menambah wakil Jawa Timur di Indonesia Super League (ISL) musim depan. Kemenangan 3-1 (2-0) atas Persebaya Surabaya pada babak semifinal Divisi Utama 2008/2009 di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), kemarin (26/5), membuat tim berjuluk Laskar Ken Arok itu melaju ke final.
''Target kami untuk ke final dan lolos ke Super League musim depan akhirnya terpenuhi. Kemenangan ini karena anak-anak mampu mencetak gol dengan cepat,'' terang Subangkit, pelatih Persema, setelah pertandingan.
Persema memang unggul cepat pada menit keenam setelah Sutaji mampu membobol gawang Persebaya yang dikawal Eki Sabilillah dari jarak 25 meter. Brima Pepitto menggandakan keunggulan Persema lewat gol di menit ke-28. Mourat Faris sempat menipiskan ketertinggalan pada menit ke-67. Namun, Persema memperbesar keunggulan lewat gol yang diceploskan Harmoko di menit ke-72.
''Saya selalu tekankan pada anak-anak bahwa pertandingan ini (kemarin) adalah final. Menang berarti lolos, kalah tentu harus menunggu. Ternyata anak-anak mampu bermain disiplin dan tenang,'' tambah Subangkit.
Di partai final, tim berjuluk Laskar Ken Arok itu akan ditantang Persisam Samarinda di Stadion Palaran, Samarinda, Jumat (29/5). Kemenangan itu juga membuat catatan prestasi Subangkit selama tiga tahun terakhir kian manis.
Pada musim 2007, dia mampu membawa Persekabpas Kabupaten Pasuruan menembus semifinal Divisi Utama. Semusim berikutnya, dia meloloskan Persiku Kudus ke Divisi Utama.
Sebaliknya, kegagalan Persebaya membuat ambisi sang arsitek Arcan Iurie mengakhiri ''kutukannya'' di Indonesia tertunda. Selama menangani tim di Indonesia, pelatih asal Moldova itu hanya mampu memberikan gelar juara Piala Gubernur Jawa Timur (Jatim) pada Persik Kediri .
''Saya tak komentar, takutnya nanti malah membuat anak-anak semakin terbebani. Yang jelas, kami berada dalam tekanan,'' ujar Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya.
Sementara, Manajer Persebaya Indah Kurnia menyatakan, kegagalan timnya disebabkan faktor kiper. Absennya kiper utama Endra Prasetya karena demam berdarah membuat gawang Persebaya mudah dijebol. ''Kami tidak punya kiper lagi. Kalau tadi kipernya Pras (sapaan Endra Pras), mungkin akan lain,'' ujar Indah.
Dengan kekalahan tersebut, ambisi Persebaya lolos ke Super League secara langsung akan ditentukan di partai terakhir kontra PSPS Pekanbaru dalam laga perebutan tempat ketiga yang juga dilaksanakan lusa. Jika kembali kalah, Persebaya harus menghadapi peringkat ke-15 Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 agar lolos ke Super League musim depan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda