WAWALI TERMUDA DI INDONESIA ?

Dilantik, Abdullah Abubakar Sulit Tidur sejak terpilih?

Hari ini, pasangan wali kota dan wakil wali kota Kediri terpilih, Samsul Ashar-Abdullah Abubakar, bakal dilantik. Yang menarik dari pasangan ini adalah sosok wakil wali kotanya. Selain masih muda, dia juga masih lajang.
RULLY PRASETYO, Kediri

Nama Abdullah Abubakar langsung melejit pada 23 Oktober 2008. Begitu hasil quick count menyatakan pasangan Samsul Ashar-Abdullah Abubakar leading dalam proses pemilihan wali kota (pilwali) Kediri 2008, lelaki muda ini langsung jadi pusat perhatian. Perhatian pada lelaki ini semakin menguat setelah pasangan ini dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU Kota Kediri.

Yang menarik dari sosok Abdullah adalah usianya yang masih terbilang sangat muda sebagai orang nomor dua di Kota Kediri. Usia Abdullah pada 12 April nanti baru menginjak 29 tahun. Diperkirakan, Abdullah adalah wakil wali kota termuda di Indonesia. Sebab, berdasarkan penelusuran Radar Kediri, wakil wali kota termuda sebelum ini adalah Arief Rachadiono Wismansyah, wakil wali kota Tangerang. Arief saat dilantik pada 26 Oktober 2008 berumur 31 tahun.

Selain masih muda dan menjadi wakil wali kota termuda di Indonesia, Abdullah juga masih berstatus bujangan. "Sampai sekarang saya belum punya pacar," aku Abdullah saat ditemui di rumahnya Jalan Dr Soetomo Kota Kediri Selasa (31/3) lalu.

Walaupun sudah mencapai posisi politik setinggi itu, anak pertama pasangan Abubakar dan Maryam ini ternyata belum mempunyai rencana menikah. "Kalau nanti sudah diberi jodoh, ya menikah," jawabnya enteng ketika ditanya kapan bakal mengakhiri masa lajangnya.
Alasannya, saat ini dia mengaku masih berkonsentrasi untuk menjalankan amanah masyarakat Kota Kediri. Program 100 hari pasangan ini, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan pendidikan gratis berusaha diwujudkannya. "Saya melihat itu hak masyarakat. Jadi kami sebagai fasilitator akan memberikannya," ujarnya.

Untuk kesiapan mental menjadi wakil wali kota, lelaki yang punya hobi berenang ini mengaku sudah menatanya. Sebelum macung, dia sudah membulatkan tekad. Meskipun demikian, perasaan grogi tetap saja diraskan. Setiap malam, Abdullah mengatakan perasaannya deg-degan. Dan itu sudah dirasakannya sejak quick count menyatakan dia dan pasangannya, memenangi pilwali. "Semalam, saya hanya tidur sekitar empat jam," akunya.

Getar ketegangan yang dirasakan Abdullah semakin tinggi menjelang saat-saat pelantikan hari ini. Pelantikan nanti adalah pengalaman pertamanya masuk secara resmi ke dalam birokrasi.
Dengan masuk ke birokrasi, maka Abdullah harus menyesuaikan dengan aturan ketat dan serba protokoler. Cara berpakaian dan bersikap harus diubah. Jika selama ini Abdullah sering menggunakan celana jeans maka dalam rapat resmi dia harus menggunakan celana katun. "Ya mulai belajar sedikit-sedikit," ujarnya.

Meski demikian Abdullah mengatakan kalau penampilannya tidak akan berubah total. Gaya khas Abdullah yang selama ini dikenal akan tetap dipertahankan. "Kalau ada waktu senggang saya akan tetap pakai celana jeans," ujarnya.
Tidak hanya berpenampilan, Abdullah mengaku belajar tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan aturan kepegawaian. Karena selama ini background pendidikan Abdullah adalah Sarjana Ekonomi. Dia pun sebelumnya bergelut sebagai pengusaha kulit dan foto digital.

Untuk belajar ilmu pemerintahan secara otodidak, buku dan internet sebagai media belajar Abdullah. "Saya juga terkadang bertanya kepada pegawai pemkot yang datang ke sini," ujarnya.
Mengenai tempat tinggal setelah dilantik, Abdullah mengatakan kalau berdasarkan aturan, dia harus menempati rumah dinas di Jalan Pemuda Kota Kediri. Hal ini agar koordinasi kegiatan dan pengamanan bisa dilakukan lebih mudah. "Sebenarnya saya tidak ingin pindah tetapi karena sudah aturan ya mau bagaimana lagi," ujarnya.

Terkait dengan persiapan pelantikan, Abdullah mengatakan tidak ada yang khusus yang dilakukannya. Bahkan, kabar kalau dia membeli mobil mewah untuk pelantikan juga dibantahnya. "Tidak, saya tidak beli mobil baru," tolaknya.
Abdullah mengharapkan dukungan dan doa restu masyarakat Kota Kediri dalam kepemimpinan Samsul dan dirinya selama lima tahun ke depan. Sehingga beban berat sebagai pemimpin Kota Tahu bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Ditegaskan Abdullah, selama kepemimpinan Samsul dan dirinya, pihaknya tidak akan mengubah kebijakan yang baik peninggalan dari Wali Kota Maschut. "Semua yang baik akan kami lanjutkan. Sedangkan yang kurang baik akan kami perbaiki," ujarnya.

Tentang Persik, Abdullah mengatakan akan melanjutkan. Persik tidak akan dibubarkan. Klub sepak bola yang telah sukses meraih juara Ligina dua kali tersebut akan dipertahankan. Hanya, manajemen di Persik akan diperbaiki. Sehingga Macan Putih akan menjadi klub profesional. Abdullah mengatakan gerojokan dana puluhan miliar dari APBD tidak akan dilakukan. Karena hal tersebut dilarang. "Kami akan carikan sponsor agar Persik bisa profesional," janjinya.