BLI TANTANG MAUNG BANDUNG
koncomacan-Badan Liga Indonesia (BLI) merespons permintaan Persib Bandung untuk menggelar second leg Piala Indonesia versus Sriwijaya FC (SFC) sesuai skenario awal, Minggu (12/4).
Namun, BLI balik menantang kesiapan Maung Bandung melaksanakan pertandingan itu sesuai waktu yang diinginkan. BLI meminta agar kubu Persib sudah memberikan kepastian soal kesiapan menggelar pertandingan pada 5–9 April. Jika sampai deadline itu belum ada jaminan laga, duel melawan SFC kemungkinan besar dialihkan menjadi Senin (27/4).
’’Sampai sekarang belum ada perubahan tanggal pelaksanaan, 27 April masih bersifat tentatif. Sesuai rancangan awal dilaksanakan, 12 April, tapi itu pun bergantung pada kesiapan Persib menggelar pertandingan,” tutur Direktur Bidang Kompetisi BLI Joko Driyono.
Persoalan leg kedua babak 16 besar Piala Indonesia melawan SFC memang menyita energi Maung Bandung. Awalnya, laga tersebut akan digelar 14 Maret, tapi pertengahan Februari BLI mengirim surat kepada Persib bahwa laga tersebut diundur menjadi Minggu (12/4).
Langkah itu diambil sebagai imbas adanya larangan menggelar pertandingan sepak bola selama masa kampanye terbuka untuk Pemilu Legislatif. Namun, setelah itu BLI mendadak memberi sinyal untuk kemungkinan mengalihkan jadwal laga menjadi Senin (27/4). Kali ini pertimbangannya adalah kubu SFC harus melakoni pertandingan Liga Champions Asia melawan Gamba Osaka di Jepang, Rabu (8/4).
Karena itu, BLI kemudian mengundurkan jadwal. Sikap inilah yang membuat Maung Bandung kecewa. Pelatih Persib Jaya Hartono sampai-sampai mengaku siap tampil tanpa Bobotoh asalkan pertandingan tetap digelar sesuai skenario awal. Mendengar respons ini, kubu Persib yang mendadak bingung. Alasannya, upaya pendekatan yang dilakukan Badan Pengelola Persib (BPP) kepada pihak keamanan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dan Polres Bandung seperti menemui jalan buntu.
Pihak keamanan masih kukuh dengan kebijakan awal, yakni tetap melarang Maung Bandung bertanding hingga Senin (27/4). ’’Ibaratnya, Persib itu sedang berada dalam posisi tidak bisa melangkah ke mana-mana. Jadi, sifatnya hanya menunggu, sepanjang belum ada sinyal positif dari keamanan tentu kami tak bisa berbuat apa-apa,” tutur Sekretaris Eksekutif BPP sekaligus Ketua Panpel Persib Piala Indonesia Edi Djoekardi.
Karena itu, meskipun Maung Bandung dan Laskar Wong Kito sama-sama sudah menyatakan siap bertanding Minggu (12/4), agaknya sulit untuk berharap pertandingan bisa digelar. ’’Sebenarnya saya belum bisa berkomentar banyak soal pertandingan leg kedua di Piala Indonesia. Apalagi, kini menjadi agak simpang siur antara digelar pada 12 April atau 27 April. Lebih baik diserahkan sepenuhnya ke pengurus. Harapan kami tentu tetap dilaksanakan 12 April,” ucap Jaya seusai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib kemarin.
Namun, BLI balik menantang kesiapan Maung Bandung melaksanakan pertandingan itu sesuai waktu yang diinginkan. BLI meminta agar kubu Persib sudah memberikan kepastian soal kesiapan menggelar pertandingan pada 5–9 April. Jika sampai deadline itu belum ada jaminan laga, duel melawan SFC kemungkinan besar dialihkan menjadi Senin (27/4).
’’Sampai sekarang belum ada perubahan tanggal pelaksanaan, 27 April masih bersifat tentatif. Sesuai rancangan awal dilaksanakan, 12 April, tapi itu pun bergantung pada kesiapan Persib menggelar pertandingan,” tutur Direktur Bidang Kompetisi BLI Joko Driyono.
Persoalan leg kedua babak 16 besar Piala Indonesia melawan SFC memang menyita energi Maung Bandung. Awalnya, laga tersebut akan digelar 14 Maret, tapi pertengahan Februari BLI mengirim surat kepada Persib bahwa laga tersebut diundur menjadi Minggu (12/4).
Langkah itu diambil sebagai imbas adanya larangan menggelar pertandingan sepak bola selama masa kampanye terbuka untuk Pemilu Legislatif. Namun, setelah itu BLI mendadak memberi sinyal untuk kemungkinan mengalihkan jadwal laga menjadi Senin (27/4). Kali ini pertimbangannya adalah kubu SFC harus melakoni pertandingan Liga Champions Asia melawan Gamba Osaka di Jepang, Rabu (8/4).
Karena itu, BLI kemudian mengundurkan jadwal. Sikap inilah yang membuat Maung Bandung kecewa. Pelatih Persib Jaya Hartono sampai-sampai mengaku siap tampil tanpa Bobotoh asalkan pertandingan tetap digelar sesuai skenario awal. Mendengar respons ini, kubu Persib yang mendadak bingung. Alasannya, upaya pendekatan yang dilakukan Badan Pengelola Persib (BPP) kepada pihak keamanan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dan Polres Bandung seperti menemui jalan buntu.
Pihak keamanan masih kukuh dengan kebijakan awal, yakni tetap melarang Maung Bandung bertanding hingga Senin (27/4). ’’Ibaratnya, Persib itu sedang berada dalam posisi tidak bisa melangkah ke mana-mana. Jadi, sifatnya hanya menunggu, sepanjang belum ada sinyal positif dari keamanan tentu kami tak bisa berbuat apa-apa,” tutur Sekretaris Eksekutif BPP sekaligus Ketua Panpel Persib Piala Indonesia Edi Djoekardi.
Karena itu, meskipun Maung Bandung dan Laskar Wong Kito sama-sama sudah menyatakan siap bertanding Minggu (12/4), agaknya sulit untuk berharap pertandingan bisa digelar. ’’Sebenarnya saya belum bisa berkomentar banyak soal pertandingan leg kedua di Piala Indonesia. Apalagi, kini menjadi agak simpang siur antara digelar pada 12 April atau 27 April. Lebih baik diserahkan sepenuhnya ke pengurus. Harapan kami tentu tetap dilaksanakan 12 April,” ucap Jaya seusai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib kemarin.
Pada perkembangan lain, sesi latihan yang digelar pagi dan sore kemarin merupakan latihan terakhir yang dipimpin Jaya pekan ini. Jaya bakal absen memimpin latihan karena harus menghadiri pelantikan Wali Kota Kediri Syamsul Azhar yang diakui Jaya sebagai salah seorang sahabat terbaiknya. ’’Sebagai sahabat, saya tentu merasa gembira dengan terpilihnya Beliau sebagai Wali Kota Kediri yang baru,” tandas Jaya
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda