WACANA EXECUTIVE COMMITE PSSI

Pembatasan Gaji Mulai Musim Depan
koncomacan - Sebuah wacana baru tengah diembuskan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal ini berkaitan dengan pembatasan gaji para pemain sepak bola di Indonesia.
Rencana itu terkait dengan kondisi sepak bola tanah air. Sampai saat ini masih banyak klub sepak bola di Indonesia yang hidup dari uang negara atau dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bahkan, beberapa di antaranya bermasalah. Tak terkecuali Persik Kediri.
Salah satu anggota Executive Committe PSSI Iwan Boedianto mengatakan bahwa PSSI telah membuat draft peraturan baru mengenai gaji pemain. Selama ini, nilai kontrak dan gaji pemain selalu dibebankan kepada APBD untuk klub yang masih bergantung pada APBD.
"Selama ini gaji pemain dan nilai kontrak menggunakan dana APBD, ketika ditanya BPK klub tak bisa menjawab," ungkap Iwan ditemui beberapa waktu lalu.
Hal ini karena nilai kontrak dan gaji pemain tidak ditentukan berapa yang bisa dibiayai oleh APBD. Untuk itu PSSI mulai musim depan akan memberikan patokan gaji pemain. Hal ini, lanjut Iwan, bisa dijadikan acuan klub. Sehingga dana APBD bisa terkontrol dan pertanggungjawabkan.
"Kami akan tentukan nilai maksimum gaji untuk pemain lokal dan pemain asing," terang pria yang hingga kini menjadi manajer Persik tersebut.
Apabila nilai kontrak atau gaji pemain lebih besar dari dana maksimum yang disediakan APBD, maka klub harus mencari kekurangannya di luar APBD. Bisa melalui pihak sponsor, penjualan tiket, dan lainnya.
Kondisi ini, menurut Iwan, justru bisa memacu dan memudahkan klub untuk mandiri dan mengembangkan diri. Dan bisa seperti klub-klub sepak bola di negara-negara maju yang memiliki daya saing tinggi.
Di Indonesia, sepak bola kini mulai menjadi suatu industri. Karena itu pemain pun kini mulai bersaing. Masing-masing pemain memiliki nilai yang berbeda. Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Semakin bagus skill dan pengalaman pemain, maka nilai kontrak atau gajinya akan semakin tinggi.
Ini diakui juga oleh salah satu pemain Persik Hamka Hamzah. Menurutnya sepak bola di Indonesia mulai menjadi industri yang makin berkembang. "Jadi, pemain akan bersaing demikian pula sponsor," terang kapten kesebelasan Persik tersebut.
Menurut Hamka, sudah saatnya klub sepakbola mandiri. Serta tak bergantung pada dana APBD.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda