TIM MUASFIR DISL 2008/2009

Masih Ada Tim Musafir di Putaran II DISL 2008/2009
Hanya Persiba Yang Balik Kandang Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 telah memasuki putaran kedua. Kendati begitu, tidak semua tim bisa balik kandang.---SEBELUM DISL edisi perdana bergulir, aturan ketat diterapkan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Ada lima aspek utama yang digariskan BLI untuk dipenuhi para konstestan DISL 2008/2009. Salah satu aspek tersebut menyangkut stadion. Setiap tim harus menyiapkan stadion dengan prasyarat tertentu. Misalnya, kualitas lapangan, penerangan, keamanan, serta ketersediaan ruang-ruang. Aturan ketat itu ternyata tidak mampu dipenuhi beberapa klub. Persija Jakarta, misalnya. Mereka akhirnya memilih Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dan meninggalkan Stadion Lebak Bulus, Jakarta.

Bahkan, empat tim harus menyandang status musafir. Dalam arti, mereka harus memainkan pertandingan kandang dengan berpindah-pindah stadion. Keempat tim itu adalah PSMS Medan, Persita Tangerang, Persitara Jakarta Utara, dan Persiba Balikpapan. Nah, kini DISL sudah memasuki putaran kedua. Apakah sudah ada perubahan? Jawabannya ada. Namun, tidak sepenuhnya. Itu disebabkan pada putaran kedua masih ada tim yang tetap harus memainkan partai kandangnya jauh dari tempat asalnya. Hanya Persiba yang bisa kembali bermain di kandangnya, Stadion Persiba, Balikpapan. ''Stadion kami sudah direnovasi. Jadi, kami akan kembali,'' ungkap Edi Sunardi, manajer Persiba.Sebelumnya, pada putaran pertama, tim berjuluk Beruang Madu tersebut memainkan pertandingan kandang di Samarinda. Di luar Persiba, tiga tim lain tetap menjadi tim musafir.

''Kami memang tidak bisa balik kandang. Sebenarnya, kami ingin segera kembali ke Tangerang. Tapi, mau bagaimana lagi, karena Stadion Benteng (Tangerang) belum selesai direnovasi, kami tetap harus main berpindah-pindah,'' ujar Andy Mulyadi, manajer Persita.PSMS pun setali tiga uang dengan Persita. Lantaran renovasi Stadion Teladan, Medan, tak juga rampung, PSMS harus rela berkandang di luar Medan. Untuk putaran kedua ini, Ayam Kinantan -julukan PSMS- memilih berkandang di Stadion Siliwangi, Bandung. PSMS pun sudah memulai perjalanannya di Bandung pada Sabtu (31/1) saat mereka menjamu PSIS Semarang.Nasib Persitara tak jauh berbeda. Laskar si Pitung -julukan Persitara- itu tidak bisa memainkan laga kandangnya di Stadion Kamal Muara, Jakarta Utara. Alasannya pun sama dengan Persita dan PSMS. Home base Persitara belum memenuhi syarat.''Tapi, kami masih lebih beruntung. Sebab, kami memainkan pertandingan kandang di Jakarta.

Tepatnya di Stadion Lebak Bulus,'' kata Harry ''Gendhar'' Ruswanto, manajer Persitara.Kendati begitu, Persitara punya kesulitan lain. Meski bermain di Jakarta, mereka tetap terancam tidak bisa mendapat support dari pendukungnya. Sebab, Stadion Lebak Bulus lebih lekat dengan suporter Persija, Jakmania. Padahal, hubungan Jakmania dengan pendukung Persitara, NJ Mania, kurang harmonis.''Kami sudah memikirkan hal itu. Kini kami juga sudah melakukan pendekatan dengan teman-teman Jakmania,'' tutur Gendhar yang juga ketua umum NJ Mania tersebut