TAMU RAWAN KARTU
Selasa, 3 Februari 2009,
Sriwijaya FC vs PSIS
Tamu Rawan Akumulasi Kartu Edwan Ruriansyah, Marco Tampubolon
Isnan Ali (kuning), meloloskan diri dari pemain PSIS Fery Ariawan (Antara)
VIVAnews - PSIS Semarang akan bertandang ke markas Sriwijaya FC (SFC), Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu, 4 Februari 2009. Sayangnya, saat berhadapan dengan sang juara bertahan, skuad Mahesa Jenar bertabur kartu kuning. Setidaknya, sembilan pemain PSIS sudah mengoleksi satu kartu kuning dari beberapa pertandingan sebelumnya. Bila tidak hati-hati saat bertemu SFC, pasukan Bambang Nurdiansyah itu bisa kehilangan banyak pemain pada pertandingan berikutnya karena akumulasi kartu. Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho, menyebut kartu kuning yang dikoleksi oleh sembilan pemainnya tak akan akan berpengaruh pada komposisi tim yang akan diturunkan nanti. Artinya, saat berhadapan dengan SFC, tim kebangaan warga Kota Lumpia itu tetap tampil dengan kekuatan penuh. "Kami tak akan menyimpan pemain yang kena kartu kuning. Sebab, pertandingan melawan SFC tetaplah berat. Sebuah risiko dalam pertandingan sepakbola jika pemain mendapat kartu kuning,” kata Setyo kepada wartawan GOSport, Siti Asyatul Farida, Senin, 2 Februari 2009. Mengawali putaran 2 Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, PSIS hanya mampu mendulang dua kali hasil seri.
Tambahan dua poin didapat pasukan Bambang Nurdiansyah itu setelah menahan imbang Persita Tangerang 0-0 (25 Januari 2009) dan PSMS Medan 2-2 (31 Januari 2009). Bertandang ke markas SFC, PSIS tahu diri. Kalah kelas dari SFC membuat manajemen tak banyak menuntut Deni Rumba cs. Mereka hanya diminta untuk tampil maksimal saat bertemu SFC. "Menahan imbang PSMS di Medan jadi hasil yang patut disyukuri. Tapi, itu tak lantas menjadikan kami akan dengan mudah mengulanginya saat melawan SFC, apalagi melihat pertandingan terakhir mereka saat menang tipis melawan Pelita Jaya. Itu sama sekali tak bisa dijadikan patokan. Dari sisi apapun, SFC jauh unggul di atas kami. Makanya, tak ada target apapun saat melawan SFC,” kata Setyo. Setelah meladeni SFC, para pemain PSIS langsung bertolak ke Jakarta untuk menghadapi Persitara Jakarta Utara, pada partai leg kedua 24 Besar
Copa Indonesia 2008/2009, Minggu, 8 Februari 2009. Setelah itu Mahesa Jenar akan kembali ke Semarang untuk menjamu Persijap Jepara pada laga lanjutan LSI 2008/2009 di Stadion Jatidiri, Minggu, 15 Februari 2009. “Soal ketatnya jadwal bagi kami tidak tak terlalu bermasalah. Terutama kepada fisik pemain. Sebab, masa recovery yang kami miliki cukup. Yang kami harapkan, semoga saja tak ada perubahan jadwal,” ucap Setyo.(koncomacan)
Sriwijaya FC vs PSIS
Tamu Rawan Akumulasi Kartu Edwan Ruriansyah, Marco Tampubolon
Isnan Ali (kuning), meloloskan diri dari pemain PSIS Fery Ariawan (Antara)
VIVAnews - PSIS Semarang akan bertandang ke markas Sriwijaya FC (SFC), Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu, 4 Februari 2009. Sayangnya, saat berhadapan dengan sang juara bertahan, skuad Mahesa Jenar bertabur kartu kuning. Setidaknya, sembilan pemain PSIS sudah mengoleksi satu kartu kuning dari beberapa pertandingan sebelumnya. Bila tidak hati-hati saat bertemu SFC, pasukan Bambang Nurdiansyah itu bisa kehilangan banyak pemain pada pertandingan berikutnya karena akumulasi kartu. Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho, menyebut kartu kuning yang dikoleksi oleh sembilan pemainnya tak akan akan berpengaruh pada komposisi tim yang akan diturunkan nanti. Artinya, saat berhadapan dengan SFC, tim kebangaan warga Kota Lumpia itu tetap tampil dengan kekuatan penuh. "Kami tak akan menyimpan pemain yang kena kartu kuning. Sebab, pertandingan melawan SFC tetaplah berat. Sebuah risiko dalam pertandingan sepakbola jika pemain mendapat kartu kuning,” kata Setyo kepada wartawan GOSport, Siti Asyatul Farida, Senin, 2 Februari 2009. Mengawali putaran 2 Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, PSIS hanya mampu mendulang dua kali hasil seri.
Tambahan dua poin didapat pasukan Bambang Nurdiansyah itu setelah menahan imbang Persita Tangerang 0-0 (25 Januari 2009) dan PSMS Medan 2-2 (31 Januari 2009). Bertandang ke markas SFC, PSIS tahu diri. Kalah kelas dari SFC membuat manajemen tak banyak menuntut Deni Rumba cs. Mereka hanya diminta untuk tampil maksimal saat bertemu SFC. "Menahan imbang PSMS di Medan jadi hasil yang patut disyukuri. Tapi, itu tak lantas menjadikan kami akan dengan mudah mengulanginya saat melawan SFC, apalagi melihat pertandingan terakhir mereka saat menang tipis melawan Pelita Jaya. Itu sama sekali tak bisa dijadikan patokan. Dari sisi apapun, SFC jauh unggul di atas kami. Makanya, tak ada target apapun saat melawan SFC,” kata Setyo. Setelah meladeni SFC, para pemain PSIS langsung bertolak ke Jakarta untuk menghadapi Persitara Jakarta Utara, pada partai leg kedua 24 Besar
Copa Indonesia 2008/2009, Minggu, 8 Februari 2009. Setelah itu Mahesa Jenar akan kembali ke Semarang untuk menjamu Persijap Jepara pada laga lanjutan LSI 2008/2009 di Stadion Jatidiri, Minggu, 15 Februari 2009. “Soal ketatnya jadwal bagi kami tidak tak terlalu bermasalah. Terutama kepada fisik pemain. Sebab, masa recovery yang kami miliki cukup. Yang kami harapkan, semoga saja tak ada perubahan jadwal,” ucap Setyo.(koncomacan)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda