SRIWIJAYA, PERSITA TERTAHAN
Sriwijaya FC (SFC) dan Persita Tangerang.
Gagal meraih kemenangan dalam lanjutan Liga Super Indonesia putaran kedua usai ditahan imbang lawan-lawannya, Rabu (4/2). Juara bertahan SFC tak mampu memaksimalkan dukungan penuh suporternya yang memadati Stadion Jakabaring, Palembang, setelah hanya bermain imbang 2-2 dengan PSIS Semarang.Hasil itu membuat mereka tertahan di posisi keempat dengan mengemas 37 poin.
Sementara bagi PSIS, ini kali ketiga bagi mereka meraih hasil imbang secara berturut-turut dan membuat posisi mereka lebih baik di peringkat 13 dengan 16 angka.Pertandingan baru berjalan sepuluh menit, publik tuan rumah terhenyak ketika gawang mereka kebobolan melalui Antonio Teles. Gol itu tak mampu dibalas SFC hinga turun minum, meski permainan dikuasai anak asuh Rahmad Darmawan itu.Di babak kedua, perubahan strategi berhasil diterapkan SFC.
Hasilnya, dua gol mampu dicetak ke gawang PSIS melalui Zah Rahan dan eksekusi penalti Obiora Richard.Sayang, keunggulan itu tak berlangsung lama karena PSIS mampu menyamakan kedudukan melalui kapten Jels Basile Onambelle tiga menit kemudian. Skor 2-2 bertahan hingga usai pertandingan.Di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, tim nomaden Persita juga gagal meraup poin penuh usai ditahan imbang 1-1 Persitara Jakarta Utara.Hasil itu membuat keduanya masih berada di zona degradasi. Persita di peringkat ke-16, sedangkan Persitara satu tingkat diatasnya yang sama-sama meraih 15 angka.
Kedua gol pada pertandingan itu tecipta di babak kedua. Tuan rumah unggul lebih dulu melalui kapten Cucu Hidayat di menit ke-66.Sementara gol balasan, dilesakkan pemain asing baru Prince Kabir Bello di menit ke-78, yang menjadi gol kedua bagi Kabir setelah sebelumnya mencetak gol saat lawan Persijap Jepara.Hasil imbang ini patut disyukuri Persitara mengingat mereka baru saja merekrut arsitek baru berkebangsaan Belanda, Dick Buitellaar, menggantkan pelatih sebelumnya Double D (Dadang Iskandar dan Dody Sahetapy) yang kini menjabat sebagi pendampingnya.
PSMS Dipermalukan Pelita
Di Stadion Siliwangi, Bandung, PSMS Medan dipermalukan tamunya Pelita Jaya Jawa Barat dengan skor tipis 0-1. Gol tunggal tim tamu dicetak mantan pemain primavera PSSI, Gendut Doni Christiawan di menit ke-34.Kegagalan PSMS mendulang poin ini membuat mereka untuk sementara masih di zona merah dengan koleksi 12 poin dan berada di posisi ke-17 klasemen sementara. Sedangkan bagi Pelita, tambahan tiga poin membuat tim besutan Fandi Ahmad itu naik satu tingkat ke posisi sepuluh dengan koleksi 26 poin.Bagi Pelita, kemenangan ini juga sebagai obat usai mereka sebelumnya dikalahkan SFC juga dengan skor yang sama.
sementara itu ..........
Lini Tengah Arema Sisakan Masalah
MALANG - Arema Malang terus berbenah. Kekalahan 0-1 dari Persik Kediri pada Senin lalu (2/2) menyisakan banyak masalah. Terutama di lini tengah. Singo Edan - julukan Arema - tidak memiliki pemain yang bisa menjadi komandan permainan. Tugas itu sebenarnya dibebankan kepada dua pemain asing, yakni Souleymane Traore dan Leo Chitescu. Namun, kinerja keduanya tidak maksimal. Alih-alih menjadi playmaker, kedua pemain asing itu terkadang justru menjadi kartu mati.Souleymane, misalnya. Pergerakannya lambat. Selain itu, pemain asal Guinea itu sering membawa bola terlalu lama. Hal itu membuat alur serangan Arema tersendat. Lain lagi dengan Leo. Dia sering kehilangan bola. Pemain asal Rumania itu bahkan sering kalah dalam perebutan bola dengan pemain lawan. Masalah juga menerpa elandang lokal Arema. Tidak ada yang bisa dijadikan jenderal lapangan. Padahal, Arema memiliki enam pemain tengah lokal. Yakni, Achmad Bustomi, Ahmad Sambiring Usman, Arif Suyono, Hendra Ridwan, Muhammad Bahtiar, dan Ronny Firmansyah. ''Di Arema belum ada pemain yang bisa dijadikan jenderal lapangan,'' ujar Gusnul Yakin, pelatih Arema.Tanpa pemain yang berperan sebagai pengatur permainan, performa Arema pun tidak maksimal. Pola serangan dan bertahan Singo Edan terkesan sporadis. Hal itu terlihat pada laga melawan Persik lalu. Lini tengah Arema tak mampu mengimbangi kekuatan para gelandang Macan Putih, julukan Persik.Tugas Gusnul sekarang adalah segera menentukan pemain untuk menjadi pengatur permainan. Sebab, laga selanjutnya sudah semakin dekat. Yakni, menjamu Sriwijaya FC pada Minggu nanti (8/2). ''Saya masih memikirkan strategi yang tepat untuk menghadapi Sriwijaya,'' jelasnya.Ketiadaan jenderal lapangan di skuad Arema tak lepas dari kegagalan merekrut sejumlah pemain yang direkomendasikan Gusnul. Sebut saja Danilo Fernando dan Ronald Fagundes. Keduanya memang dibidik untuk diproyeksikan sebagai playmaker. (koncomacan)
Gagal meraih kemenangan dalam lanjutan Liga Super Indonesia putaran kedua usai ditahan imbang lawan-lawannya, Rabu (4/2). Juara bertahan SFC tak mampu memaksimalkan dukungan penuh suporternya yang memadati Stadion Jakabaring, Palembang, setelah hanya bermain imbang 2-2 dengan PSIS Semarang.Hasil itu membuat mereka tertahan di posisi keempat dengan mengemas 37 poin.
Sementara bagi PSIS, ini kali ketiga bagi mereka meraih hasil imbang secara berturut-turut dan membuat posisi mereka lebih baik di peringkat 13 dengan 16 angka.Pertandingan baru berjalan sepuluh menit, publik tuan rumah terhenyak ketika gawang mereka kebobolan melalui Antonio Teles. Gol itu tak mampu dibalas SFC hinga turun minum, meski permainan dikuasai anak asuh Rahmad Darmawan itu.Di babak kedua, perubahan strategi berhasil diterapkan SFC.
Hasilnya, dua gol mampu dicetak ke gawang PSIS melalui Zah Rahan dan eksekusi penalti Obiora Richard.Sayang, keunggulan itu tak berlangsung lama karena PSIS mampu menyamakan kedudukan melalui kapten Jels Basile Onambelle tiga menit kemudian. Skor 2-2 bertahan hingga usai pertandingan.Di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, tim nomaden Persita juga gagal meraup poin penuh usai ditahan imbang 1-1 Persitara Jakarta Utara.Hasil itu membuat keduanya masih berada di zona degradasi. Persita di peringkat ke-16, sedangkan Persitara satu tingkat diatasnya yang sama-sama meraih 15 angka.
Kedua gol pada pertandingan itu tecipta di babak kedua. Tuan rumah unggul lebih dulu melalui kapten Cucu Hidayat di menit ke-66.Sementara gol balasan, dilesakkan pemain asing baru Prince Kabir Bello di menit ke-78, yang menjadi gol kedua bagi Kabir setelah sebelumnya mencetak gol saat lawan Persijap Jepara.Hasil imbang ini patut disyukuri Persitara mengingat mereka baru saja merekrut arsitek baru berkebangsaan Belanda, Dick Buitellaar, menggantkan pelatih sebelumnya Double D (Dadang Iskandar dan Dody Sahetapy) yang kini menjabat sebagi pendampingnya.
PSMS Dipermalukan Pelita
Di Stadion Siliwangi, Bandung, PSMS Medan dipermalukan tamunya Pelita Jaya Jawa Barat dengan skor tipis 0-1. Gol tunggal tim tamu dicetak mantan pemain primavera PSSI, Gendut Doni Christiawan di menit ke-34.Kegagalan PSMS mendulang poin ini membuat mereka untuk sementara masih di zona merah dengan koleksi 12 poin dan berada di posisi ke-17 klasemen sementara. Sedangkan bagi Pelita, tambahan tiga poin membuat tim besutan Fandi Ahmad itu naik satu tingkat ke posisi sepuluh dengan koleksi 26 poin.Bagi Pelita, kemenangan ini juga sebagai obat usai mereka sebelumnya dikalahkan SFC juga dengan skor yang sama.
sementara itu ..........
Lini Tengah Arema Sisakan Masalah
MALANG - Arema Malang terus berbenah. Kekalahan 0-1 dari Persik Kediri pada Senin lalu (2/2) menyisakan banyak masalah. Terutama di lini tengah. Singo Edan - julukan Arema - tidak memiliki pemain yang bisa menjadi komandan permainan. Tugas itu sebenarnya dibebankan kepada dua pemain asing, yakni Souleymane Traore dan Leo Chitescu. Namun, kinerja keduanya tidak maksimal. Alih-alih menjadi playmaker, kedua pemain asing itu terkadang justru menjadi kartu mati.Souleymane, misalnya. Pergerakannya lambat. Selain itu, pemain asal Guinea itu sering membawa bola terlalu lama. Hal itu membuat alur serangan Arema tersendat. Lain lagi dengan Leo. Dia sering kehilangan bola. Pemain asal Rumania itu bahkan sering kalah dalam perebutan bola dengan pemain lawan. Masalah juga menerpa elandang lokal Arema. Tidak ada yang bisa dijadikan jenderal lapangan. Padahal, Arema memiliki enam pemain tengah lokal. Yakni, Achmad Bustomi, Ahmad Sambiring Usman, Arif Suyono, Hendra Ridwan, Muhammad Bahtiar, dan Ronny Firmansyah. ''Di Arema belum ada pemain yang bisa dijadikan jenderal lapangan,'' ujar Gusnul Yakin, pelatih Arema.Tanpa pemain yang berperan sebagai pengatur permainan, performa Arema pun tidak maksimal. Pola serangan dan bertahan Singo Edan terkesan sporadis. Hal itu terlihat pada laga melawan Persik lalu. Lini tengah Arema tak mampu mengimbangi kekuatan para gelandang Macan Putih, julukan Persik.Tugas Gusnul sekarang adalah segera menentukan pemain untuk menjadi pengatur permainan. Sebab, laga selanjutnya sudah semakin dekat. Yakni, menjamu Sriwijaya FC pada Minggu nanti (8/2). ''Saya masih memikirkan strategi yang tepat untuk menghadapi Sriwijaya,'' jelasnya.Ketiadaan jenderal lapangan di skuad Arema tak lepas dari kegagalan merekrut sejumlah pemain yang direkomendasikan Gusnul. Sebut saja Danilo Fernando dan Ronald Fagundes. Keduanya memang dibidik untuk diproyeksikan sebagai playmaker. (koncomacan)
diposting oleh DOMISTIC BOLA pada
1:48:00 PM
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda