KERJA KERAS RAIH KEMENANGAN

Senin, 16 Februari 2009

Macan Putih Kejar Kemenangan

koncomacan- Laga berat kembali dihadapi Persik dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL). Persik harus menghadapi salah satu kandidat juara musim ini, Sriwijaya FC. Tugas Harianto dkk semakin berat karena pertandingan nanti digelar di kandang lawan, di Stadion Jaka Baring Palembang.
Namun, keyakinan ditampakkan oleh skuad arahan pelatih Aji Santoso ini. Walaupun bermain di depan publik lawan, plus catatan bahwa Persik selalu kesulitan setiap kali bermain di Stadion Jaka Baring, Aji Santoso merasa timnya bisa memberikan hasil terbaik dalam pertandingan nanti.
"Sriwijaya adalah lawan yang bagus, tapi kami akan tetap bertarung sekuat tenaga untuk mengimbangi lawan," ujar Aji mantap.
Pelatih Aji Santoso menyadari kekuatan lawannya kali ini. Sriwijaya FC adalah tim yang bagus. Tiga kali bertanding selama putaran kedua, penampilan buruk tim asuhan Rahmad Darmawan hanya saat bermain imbang melawan PSIS Semarang. Dua laga lainnya, Laskar Wong Kito-julukan SFC- mampu meraih kemenangan. Kemenangan pun diraih dengan skor telak. Ditambah lagi, fakta bahwa Persik pernah ditaklukan di kandang SFC dengan skor memalukan, 0-5, di musim lalu, membuat laga nanti memang berat.
Namun Aji, yang memulai debut di ISL bersama Persik tersebut, tak kecil hati. Dia terus memompa semangat timnya agar bisa tampil apik di Stadion Jaka Baring.
Mantan punggawa timnas era 90-an tersebut ingin timnya kembali menunjukkan semangat seperti saat mereka bertemu Arema Malang. Saat itu, pada laga pertama di putaran kedua, Persik bisa meraih hasil positif. Keyakinan dan kerja keras tersebut menurutnya akan berbuah hasil yang maksimal.
Aji menganggap 'hilangnya' beberapa pemain karena akumulasi kartu kuning tak jadi soal pelik. Masih ada nama-nama pengganti untuk mengisi posisi yang kosong tersebut. Setelah pada laga sebelumnya Hariyanto dan Usep Munandar absen karena akumulasi kartu, pada laga malam nanti kedua pemain inti tersebut sudah bisa diturunkan. Ini akan memperkuat lini tengah dan belakang Macan Putih.
Skema main baru 4-3-1-2 yang akan diterapkan Aji juga sangat diharapkan bisa menahan laju serangan lawan. Pergerakan lini depan SFC, menurutnya, harus diantisipasi oleh barisan belakang. Pasalnya, penyerang SFC terkenal haus gol. Apalagi selain dua legiun asing, striker SFC adalah mantan pemain Persik Budi Sudarsono yang juga mempunyai reputasi cemerlang.
Tapi, sekali lagi, Persik tak gentar. "Untuk lini belakang, tidak ada masalah karena Usep juga sudah bisa turun," paparnya tenang.
Laga ketiga yang akan dilakoni Persik di putaran kedua Indonesia Super League (ISL) tersebut memang harus berbuah kemenangan. Ini, jika tim ungu-ungu tersebut ingin mendapat ganti poin yang kandas diraih pada laga sebelumnya(8/2). Saat itu tiga poin akhirnya malah menjadi hak PSMS Medan setelah mengungguli Persik 2-1 di Stadion Siliwangi Bandung. Kemenangan dalam pertandingan nanti akan membuat posisi Persik terkerek.

Modal Yakin
Ke Palembang dengan Skema 'Baru'

KEDIRI- Sejak ditangani Aji Santoso, kubu Persik terus memunculkan sikap optimistis. Walaupun harus menghadapi pertandingan-pertandingan sulit. Termasuk saat akan melawan Sriwijaya FC Palembang (16/2) nanti di Stadion Jaka Baring. Pelatih Aji juga kembali menyiratkan optimismenya bisa meraih hasil positif.
Aji bahkan enggan menjadikan kondisi timnya yang compang-camping sebagai alasan sulit meraih angka. Walaupun menghadapi tim kuat seperti Sriwijaya FC, Aji merasa peluang timnya sama besar dengan yang dimiliki tuan rumah.
Bahkan, kekalahan dari PSMS Medan sebelum ini juga tak bisa dijadikan ukuran kekuatan timnya. "Kami tak akan takut pada tim manapun. Karena 17 tim (peserta Indonesia Super League) yang ada adalah lawan yang harus dihadapi," ungkapnya saat ditemui usai latihan terakhir sebelum berangkat ke Palembang.
Aji menyadari bahwa materi pemain tim yang kini dipolesnya dianggap banyak orang compang-camping. Namun, hal tersebut tak akan membuatnya menyerah begitu saja pada tim asuhan Rahmad Darmawan. Sebaliknya, Aji mengaku telah menyiapkan strategi khusus menghadapi Laskar Wong Kito-julukan Sriwijaya FC.
"Kami akan berusaha ngasih kejutan dengan strategi dan skema permainan yang sedikit berbeda," lanjutnya.
Memang, skema main baru akan dijadikan senjata Aji menghadapi sang juara bertahan. Pada latihan yang dilakukan sepulang dari Bandung, usai melawan PSMS Medan, Aji mulai menerapkan pengembangan skema 4-4-2. Pilihannya adalah skema 4-3-1-2. Bukan 4-1-4-1 seperti yang digunakan saat menghadapi Arema Malang dan PSMS Medan.
Menurut Aji, perubahan tersebut memang harus dilakukan karena Sriwijaya FC adalah tim dengan kekuatan yang merata di semua lini. Terbukti, tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut belum terkalahkan selama putaran kedua bergulir. Terakhir, Arema Malang tunduk dengan skor telak 0-4.
"Semoga strategi ini bisa berikan kami kemenangan," harapnya sambil tersenyum.
Sementara itu, rombongan pemain dan ofisial Persik bertolak ke Palembang kemarin pagi. Dari Kediri, rombongan menuju Bandara Juanda Surabaya. Setelah transit di Jakarta selama sekitar satu jam, rombongan melanjutkan penerbangan menuju Palembang.

Tak Mau Sesumbar, Puji Persik

Posisi Sriwijaya FC (SFC) kini memang ada di atas angin jika dibandingkan dengan Persik. Dari segi materi pemain misalnya, SFC lebih komplet. Namun, pelatih SFC Rahmad Darmawan tak mau sesumbar. Ketika dihubungi via telepon selulernya kemarin, Rahmad tak berani menjamin timnya mampu memetik kemenangan dengan skor telak seperti yang mereka lakukan di laga terakhir melawan Arema Malang.
Pelatih yang telah membawa SFC meraih dua gelar sekaligus musim lalu, jawara Ligina XIII dan Copa Indonesia, tersebut mengaku sulit untuk bisa meraup banyak gol. "Saya rasa sulit untuk bisa dapat mencetak banyak gol seperti saat melawan Arema," akunya merendah.
Pengakuan tersebut bukan tanpa alasan. Rahmad telah melihat beberapa laga terakhit Persik. Dari sana dia mengetahui bahwa permainan Persik saat ini lebih bagus. Pola permainan tim berjuluk Macan Putih tersebut lebih terorganisir.
Tak hanya itu, pergerakannya pun sangat berbeda. Transisi dari bertahan ke menyerang, maupun sebaliknya, dinilai Rahmad bagus dan cepat. "Transisi dari menyerang ke bertahan, maupun bertahan ke menyerang Persik bagus sekali," pujinya.
Akan tetapi, meskipun bersikap merendah, kubu SFC tetap ingin meraup poin penuh. Ini untuk bisa kembali merajai puncak klasemen sementara yang sempat mereka miliki.
SFC memang sedang dalam kondisi yang prima kali ini. Tampil di kandang dengan pemain lengkap merupakan keunggulan SFC kali ini. Kepercayaan diri mereka pun berlipat, karena belum pernah kalah selama putaran kedua bergulir.
"Bermain di kandang, saya rasa setiap tim inginkan kemenangan. Demikian juga kami," tambahnya.
Sementara itu, disinggung mengenai mantan pemain Persik Budi Santoso yang kini membela SFC, Rahmad mengatakan akan menurunkan striker asli Kediri tersebut. Karena kehadiran Budi pasti akan memberi keuntungan bagi SFC.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah Budi akan turun di babak pertama atau kedua. "Kita lihat saja nanti perkembangannya, saya belum bisa tentukan dia turun di babak pertama atau kedua," ujarnya.