ISMED SOFYAN: SAYA MINTA MAAF
kamis, 19 Nopember 2009
koncomacan - Keunggulan di babak pertama tak bisa dipertahankan menyusul kartu merah yang didapat Ismed Sofyan.Peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia 2011 untuk kelima kalinya berturut-turut berada di ujung tanduk setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Kuwait di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Keunggulan 1-0 yang didapat di babak pertama sirna karena Indonesia harus bermain dengan sepuluh pemain hampir sepanjang babak kedua, usai Ismed Sofyan mendapat kartu merah. Kuwait akhirnya mampu mencetak gol untuk memaksakan pertandingan berakhir imbang.
“Saya minta maaf kepada pelatih, pemain, ofisial, dan semuanya,” jawab Ismed ketika ditanya mengenai kartu merah yang didapatnya. Ismed pun enggan memberikan komentar lebih banyak seputar pemberian kartu itu.
Benny Dollo, pelatih timnas senior, juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegagalan meraih kemenangan dalam pertandingan itu. Bendol, sapaan Benny, sempat menyayangkan kartu merah yang didapat Ismed.
“Saya kecewa dengan kartu merah yang didapat Ismed. Di saat permainan sedang tinggi, dan kita di atas angin, dia melakukan pelanggaran yang tidak perlu,” kata Benny.
Pelatih Timnas, Benny Dolo menyesalkan tindakan Ismed. Menurutnya, pelanggaran yang dilakukannya tidak perlu terjadi.
"Saya pikir kesalahan yang tidak perlu dari Ismed. Apalagi saat itu kita sedang in," kata Bendol dalam jumpa pers usai pertandingan.
Dengan 10 pemain Indonesia memang terlihat kesulitan mengimbangi penampilan Kuwait. Apalagi setelah Kuwait mampu menyamakan kedudukan.
"Masih ada beberapa celah untuk melakukan serangan, namun sulit," ujar Bendol.
Hasil seri ini membuat peluang Indonesia menuju putaran final Piala Asia 2011 menipis. Saat ini Indonesia masih berada di dasar klasemen Grup B dengan koleksi 3 poin dari 4 laga.
Bukan kali ini saja Ismed melakukan kesalahan yang berimbas pada kegagalan timnas. Saat tampil di putaran final Piala Asia 2007 lalu, Ismed juga berada di balik kekalahan Indonesia atas Arab Saudi.
Saat itu Indonesia hanya butuh hasil seri untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Namun pelanggaran yang dilakukan Ismed membuat harapan Indonesia pupus.
Kejadian bermula saat Ismed masuk menggantikan Budi Sudarsono di menit ke-89. Hanya semenit di dalam lapangan, Ismed sudah melakukan pelanggaran kepada pemain Arab.
Akibatnya, wasit memberikan hadiah tendangan bebas bagi Arab Saudi. Bola mati ini menjadi jalan bagi Arab untuk mencetak gol lewat Al Harthi. Skor yang sebelumnya imbang 1-1 pun berubah menjadi 1-2 dan Indonesia gagal melaju ke babak selanjutnya.
koncomacan - Keunggulan di babak pertama tak bisa dipertahankan menyusul kartu merah yang didapat Ismed Sofyan.Peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia 2011 untuk kelima kalinya berturut-turut berada di ujung tanduk setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Kuwait di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Keunggulan 1-0 yang didapat di babak pertama sirna karena Indonesia harus bermain dengan sepuluh pemain hampir sepanjang babak kedua, usai Ismed Sofyan mendapat kartu merah. Kuwait akhirnya mampu mencetak gol untuk memaksakan pertandingan berakhir imbang.
“Saya minta maaf kepada pelatih, pemain, ofisial, dan semuanya,” jawab Ismed ketika ditanya mengenai kartu merah yang didapatnya. Ismed pun enggan memberikan komentar lebih banyak seputar pemberian kartu itu.
Benny Dollo, pelatih timnas senior, juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegagalan meraih kemenangan dalam pertandingan itu. Bendol, sapaan Benny, sempat menyayangkan kartu merah yang didapat Ismed.
“Saya kecewa dengan kartu merah yang didapat Ismed. Di saat permainan sedang tinggi, dan kita di atas angin, dia melakukan pelanggaran yang tidak perlu,” kata Benny.
Pelatih Timnas, Benny Dolo menyesalkan tindakan Ismed. Menurutnya, pelanggaran yang dilakukannya tidak perlu terjadi.
"Saya pikir kesalahan yang tidak perlu dari Ismed. Apalagi saat itu kita sedang in," kata Bendol dalam jumpa pers usai pertandingan.
Dengan 10 pemain Indonesia memang terlihat kesulitan mengimbangi penampilan Kuwait. Apalagi setelah Kuwait mampu menyamakan kedudukan.
"Masih ada beberapa celah untuk melakukan serangan, namun sulit," ujar Bendol.
Hasil seri ini membuat peluang Indonesia menuju putaran final Piala Asia 2011 menipis. Saat ini Indonesia masih berada di dasar klasemen Grup B dengan koleksi 3 poin dari 4 laga.
Bukan kali ini saja Ismed melakukan kesalahan yang berimbas pada kegagalan timnas. Saat tampil di putaran final Piala Asia 2007 lalu, Ismed juga berada di balik kekalahan Indonesia atas Arab Saudi.
Saat itu Indonesia hanya butuh hasil seri untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Namun pelanggaran yang dilakukan Ismed membuat harapan Indonesia pupus.
Kejadian bermula saat Ismed masuk menggantikan Budi Sudarsono di menit ke-89. Hanya semenit di dalam lapangan, Ismed sudah melakukan pelanggaran kepada pemain Arab.
Akibatnya, wasit memberikan hadiah tendangan bebas bagi Arab Saudi. Bola mati ini menjadi jalan bagi Arab untuk mencetak gol lewat Al Harthi. Skor yang sebelumnya imbang 1-1 pun berubah menjadi 1-2 dan Indonesia gagal melaju ke babak selanjutnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda