ISL: MAIN MONOTON AREMA TERTAHAN
koncomacan - MALANG, Skuad Arema memetik hasil yang kurang memuaskan dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) kemarin. Tim berjuluk Singo Edan ini hanya mampu bermain seri dengan skor 0-0 (0-0) atas tamunya PSPS Pekanbaru di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen.
Dalam pertandingan kemarin, anak asuh Robert Alberts langsung menggebrak sejak menit awal. Hanya saja permainan Arema di babak pertama sedikit nervous. Ini terlihat banyaknya kesalahan umpan yang dilakukan pemain Arema. Bahkan permainan Chmelo Roman cs ini terkesan monoton.
Arema lebih banyak mengandalkan umpan crossing yang dilakukan pemain sayap Arema M. Ridhuan dan M. Fachruddin. Strategi itu sudah dibaca kubu tim lawan. Caranya dengan menumpuk enam hingga tujuh pemain di lini pertahanan Asykar Bertuah, julukan PSPS.
Kuatnya pertahanan PSPS Pekanbaru itu membuat Robert melakukan perubahan strategi. Pemain tengah Arema Chmelo Roman dan Achmad Bustomi diinstruksikan berani melakukan serangan menusuk ke jantung pertahanan lawan. Sayang upaya ini juga selalu selalu kandas.
Sebenarnya dalam pertandingan kemarin, lini depan Arema mendapatkan banyak peluang. Hanya peluang selalu menguap akibat kurang tenangnya lini depan Arema dan sigapnya kiper PSPS Fance Hariyanto. Salah satunya tendangan jarak jauh yang dilakukan Gery Setya Adi Nugraha yang mampu ditepis ke sebelah kiri gawang Fance di menit 83. "Performance tim kami sedikit menurun dibandingkan lawan Persija. Pemain sudah bermain maksimal dengan menciptakan peluang. Tapi keberuntungan tidak berpihak ke kami, sehingga tidak ada gol," ujar Robert Alberts.
Robert mengakui, bahwa strategi yang diterapkan PSPS sangat bagus. Mereka mengetahui kekuatan Arema, sehingga pemain PSPS dengan mudah membaca dan mampu meredam serangan tim Arema dengan menumpuk enam pemain di lini belakang. Kondisi ini membuat pemainnya kesulitan menerobos pertahanan PSPS. "Pemain lini belakang PSPS bermain bagus dan disiplin," tutur mantan pelatih Serawak FC ini.
Meski bermain seri, Robert menilai hasil ini memberikan pengalaman berharga bagi anak didiknya. Mengingat hasil pertandingan ini memberikan pelajaran bagi pemain Arema ketika menghadapi tim yang menerapkan pola yang sama dengan PSPS. Minimal, pemain Arema sudah bisa mengetahui harus bermain seperti apa ketika menghadapi tim seperti PSPS.
Pelatih PSPS Abdulrachman Gurning mengungkapkan, pihaknya mensyukuri hasil seri ini. Mengingat dari sisi materi pemain, PSPS kalah dengan pemain Arema. Sebab timnya memenuhi target mencuri satu poin di kandang Arema.
Keberhasilan menahan seri Arema ini, kata Gurning, karena pemainnya menjalankan instruksinya dengan menerapkan strategi mengantisipasi crossing dari pemain sayap Arema. Ditambah lagi pemain belakangnya sangat disiplin dalam mengawal pemain tim berlogo kepala singa ini. "Kami bersyukur, bisa membawa pulang satu poin. Ini modal bagi kami lawan Persema nanti," terangnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda