DANILO-FAGUNDES PEMAIN TERMAHAL 2009
Seniin, 05 Oktober 2009koncomacan - Dua pemain asing eks Persik Kediri yang kini merumput untuk Persisam Samarinda, Danilo Fernando dan Ronald Fagundez, tercatat sebagai pemain termahal di Liga Super 2009/2010.
Keduanya memiliki nilai kontrak Rp1,3 miliar semusim. Secara umum, pemain asing di kompetisi paling elite Tanah Air masih mendominasi deretan pemain yang memiliki pendapatan termahal. Tercatat, hanya striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas sebagai pemain lokal yang memiliki nilai kontrak di atas Rp1 miliar.
Bepe, sapaan Bambang, yang kini ’’hanya’’ mendapat nilai kontrak Rp1,055 miliar semusim sempat tercatat sebagai pemain termahal Liga Super 2008/2009 dengan banderol Rp1,37 miliar. Untuk amunisi impor, Abanda Herman (Persija Jakarta) serta Cristian Gonzales (Persib Bandung) paling makmur dengan gaji masing-masing Rp1,3 miliar.
Perubahan nilai kontrak itu disebabkan beberapa faktor. Persisam rela menggaet duo Persik tersebut karena mereka membutuhkan pemain bintang yang sudah nyetel dengan atmosfer sepak bola Tanah Air. Sebagai klub promosi, Persisam jelas butuh suntikan pengalaman untuk bersaing.
Sementara di klub lain, ratarata terjadi penurunan nilai kontrak akibat krisis finansial dan pembatasan penggunaan APBD. Jumlah pasti berapa nilai kontrak keseluruhan pemain memang belum diketahui, tapi diprediksi menurun dibanding musim lalu ketika klub Liga Super menghabiskan dana Rp171,337 miliar untuk mengontrak pemain.
Kini nilai kontrak amunisi tertinggi menurut klub cukup bervariasi. Dari beberapa sampel, klub memberi banderol pemain berkisar Rp350 juta sampai Rp1,3 miliar semusim. Akan tetapi, hanya Sriwijaya FC (SFC),Persija, dan Persisam yang bersedia memberi mahar pemain lebih dari Rp1 miliar.
Sementara Persiwa Wamena hanya memberi kontrak tertinggi Rp350 juta atas nama Edison Pieter Rumaropen. Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri –pengelola SFC– Faisal Mursyid mengatakan,kualitas dan nilai jual pemain menjadi parameter nilai kontrak. ’’Nilai kontrak tertinggi masih relatif, apalagi proses perekrutan Aleksandar Duric dan Precious Emuejeraye belum selesai.
Kontrak tertinggi tiga pemain asing antara Rp900 juta sampai Rp1 miliar. Selisihnya hanya Rp25 juta sampai Rp50 juta. Zah Rahan saat ini memang yang maksimal karena berpengaruh dan menjadi idola suporter,” ungkapnya kemarin. Sementara itu,Bendahara Pelita Jaya Nur Adhyaksa mengaku klub tetap berpikir realistis dalam menentukan nilai kontrak pemain.
Pada musim kompetisi berikutnya, Pelita juga berencana membagi anggaran kontrak pemain menurut status depan, tengah, serta belakang. Namun, formula berapa persentase perbandingan anggaran belum ditetapkan. ’’Klub terus mencari cara ideal untuk mengefektifkan pembiayaan.
Mungkin akan dibagi menurut blok.Tapi,itu tidak mudah karena persentase nilai peruntukannya belum ketemu.Kami juga memiliki harapan nilai kontrak tertinggi pemain bisa terkendali,”lanjutnya.
Keduanya memiliki nilai kontrak Rp1,3 miliar semusim. Secara umum, pemain asing di kompetisi paling elite Tanah Air masih mendominasi deretan pemain yang memiliki pendapatan termahal. Tercatat, hanya striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas sebagai pemain lokal yang memiliki nilai kontrak di atas Rp1 miliar.
Bepe, sapaan Bambang, yang kini ’’hanya’’ mendapat nilai kontrak Rp1,055 miliar semusim sempat tercatat sebagai pemain termahal Liga Super 2008/2009 dengan banderol Rp1,37 miliar. Untuk amunisi impor, Abanda Herman (Persija Jakarta) serta Cristian Gonzales (Persib Bandung) paling makmur dengan gaji masing-masing Rp1,3 miliar.
Perubahan nilai kontrak itu disebabkan beberapa faktor. Persisam rela menggaet duo Persik tersebut karena mereka membutuhkan pemain bintang yang sudah nyetel dengan atmosfer sepak bola Tanah Air. Sebagai klub promosi, Persisam jelas butuh suntikan pengalaman untuk bersaing.
Sementara di klub lain, ratarata terjadi penurunan nilai kontrak akibat krisis finansial dan pembatasan penggunaan APBD. Jumlah pasti berapa nilai kontrak keseluruhan pemain memang belum diketahui, tapi diprediksi menurun dibanding musim lalu ketika klub Liga Super menghabiskan dana Rp171,337 miliar untuk mengontrak pemain.
Kini nilai kontrak amunisi tertinggi menurut klub cukup bervariasi. Dari beberapa sampel, klub memberi banderol pemain berkisar Rp350 juta sampai Rp1,3 miliar semusim. Akan tetapi, hanya Sriwijaya FC (SFC),Persija, dan Persisam yang bersedia memberi mahar pemain lebih dari Rp1 miliar.
Sementara Persiwa Wamena hanya memberi kontrak tertinggi Rp350 juta atas nama Edison Pieter Rumaropen. Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri –pengelola SFC– Faisal Mursyid mengatakan,kualitas dan nilai jual pemain menjadi parameter nilai kontrak. ’’Nilai kontrak tertinggi masih relatif, apalagi proses perekrutan Aleksandar Duric dan Precious Emuejeraye belum selesai.
Kontrak tertinggi tiga pemain asing antara Rp900 juta sampai Rp1 miliar. Selisihnya hanya Rp25 juta sampai Rp50 juta. Zah Rahan saat ini memang yang maksimal karena berpengaruh dan menjadi idola suporter,” ungkapnya kemarin. Sementara itu,Bendahara Pelita Jaya Nur Adhyaksa mengaku klub tetap berpikir realistis dalam menentukan nilai kontrak pemain.
Pada musim kompetisi berikutnya, Pelita juga berencana membagi anggaran kontrak pemain menurut status depan, tengah, serta belakang. Namun, formula berapa persentase perbandingan anggaran belum ditetapkan. ’’Klub terus mencari cara ideal untuk mengefektifkan pembiayaan.
Mungkin akan dibagi menurut blok.Tapi,itu tidak mudah karena persentase nilai peruntukannya belum ketemu.Kami juga memiliki harapan nilai kontrak tertinggi pemain bisa terkendali,”lanjutnya.
diposting oleh DOMISTIC BOLA pada
2:00:00 PM
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda