WIJAY PILAR BARU LAPANGAN TENGAH

Saat Libur Kompetisi Ingin Kunjungi India
koncomacan - Wijay tengah menjadi buah bibir pendukung Persebaya Surabaya. Pemain baru tim berjuluk Green Force tersebut memang cukup tenar karena pernah masuk timnas Indonesia.
BADAN Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) menerapkan kuota dua pemain asing dari Asia untuk tim Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Tapi, Wijay bukan termasuk kategori itu.
Sekilas dia memang berbeda dari rata-rata pemain lokal di Liga Indonesia. Wijay lebih mirip orang India. Nama maupun raut mukanya juga menunjukkan ciri-ciri masyarakat Hindustan. Hal tersebut pun diakui banyak orang.
Malang melintang di lebih dari tiga klub sejak 2002 memang membuat nama Wijay dikenal banyak orang. Namun, pria kelahiran 1982 itu menyatakan, banyak pula yang tidak mengetahui asal usulnya.
Maka, ketika diwawancarai Jawa Pos kemarin (10/8), dia menjelaskan asal usulnya.
Wijay mengungkapkan selama ini dibesarkan di Kampung Keling di wilayah Medan. Perkampungan tersebut, menurut dia, menjadi permukiman warga keturunan India di ibu kota Sumatera Utara itu. Wijay mengatakan, dirinya memang dilahirkan dari orang tua berdarah India Tamil. Ayahnya, mendiang S.S. Saminadin-Gope, serta ibunya, Dewi, merupakan keturunan India Tamil yang dilahirkan di Medan.
"Saya ini memang orang India," tegas Wijay.
Meski mengaku sebagai orang India, Wijay hanya sedikit bisa berbahasa India. Tapi, itu tak menyurutkan keinginannya untuk sesekali mengunjungi negeri asal usul leluhurnya.
Pemain berambut gondrong tersebut menyatakan ingin mengunjungi India jika kompetisi libur. "Paling tidak sekadar jalan-jalan dan mencari saudara," ucap pemain bertinggi 167 cm itu.
Tetapi, Wijay tidak melupakan kenyataan di sekitarnya. Dia mengakui bahwa dirinya yang dilahirkan di Medan memang tetap warga negara Indonesia.
Di belantika sepak bola nasional, sosok Wijay memang satu-satunya pemain keturunan India. Kehadirannya semakin diakui ketika dirinya pernah tercatat sebagai penggawa timnas Indonesia beberapa bulan lalu. Tentu saja itu membuatnya bangga.
Maka, Wijay ingin ada generasi lain Kampung Keling yang juga bermain di Liga Indonesia. "Sekarang adik saya, Raci, mulai ikut seleksi di PSMS Medan," jelasnya. Dia berharap Raci yang berposisi sebagai stoper bisa bermain di sepak bola profesional seperti dirinya.
Kini Persebaya merupakan tim keempat Wijay selama berkiprah di kompetisi profesional sejak 2002. Selama berkiprah di Liga Indonesia, Wijay cukup gemar dengan nomor punggung 29.
Nomor punggungnya ketika bergabung dengan Sriwijaya FC Palembang lalu juga angka itu, 29. Dalam latihan perdana Persebaya kemarin, dia juga menggunakan nomor punggung 29 yang musim lalu dipakai striker Batoum Roger.
Sepertinya, Wijay akan selalu identik dengan nomor tersebut selagi dirinya tetap berkomitmen untuk menempatkan tanggal lahirnya sebagai nomor punggung. Ya, Wijay dilahirkan pada 29 Desember 1982.
Terlepas dari itu, pria yang juga hobi bermain basket tersebut ingin merengkuh manisnya gelar juara bersama tim baru. Itu sebabnya, dia bertekad untuk bermain sebaik mungkin dalam pertempuran ISL nanti.
BIODATA
Nama: Wijay
Lahir: Medan, 29 Desember 1982
Posisi: Gelandang
Tinggi: 167 cm
Karir:
2002-2003: PSMS Medan
2004: Persijatim Solo FC
2005-2009: Sriwijaya FC Palembang
2009-... Persebaya Surabaya
koncomacan - Wijay tengah menjadi buah bibir pendukung Persebaya Surabaya. Pemain baru tim berjuluk Green Force tersebut memang cukup tenar karena pernah masuk timnas Indonesia.
BADAN Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) menerapkan kuota dua pemain asing dari Asia untuk tim Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Tapi, Wijay bukan termasuk kategori itu.
Sekilas dia memang berbeda dari rata-rata pemain lokal di Liga Indonesia. Wijay lebih mirip orang India. Nama maupun raut mukanya juga menunjukkan ciri-ciri masyarakat Hindustan. Hal tersebut pun diakui banyak orang.
Malang melintang di lebih dari tiga klub sejak 2002 memang membuat nama Wijay dikenal banyak orang. Namun, pria kelahiran 1982 itu menyatakan, banyak pula yang tidak mengetahui asal usulnya.
Maka, ketika diwawancarai Jawa Pos kemarin (10/8), dia menjelaskan asal usulnya.
Wijay mengungkapkan selama ini dibesarkan di Kampung Keling di wilayah Medan. Perkampungan tersebut, menurut dia, menjadi permukiman warga keturunan India di ibu kota Sumatera Utara itu. Wijay mengatakan, dirinya memang dilahirkan dari orang tua berdarah India Tamil. Ayahnya, mendiang S.S. Saminadin-Gope, serta ibunya, Dewi, merupakan keturunan India Tamil yang dilahirkan di Medan.
"Saya ini memang orang India," tegas Wijay.
Meski mengaku sebagai orang India, Wijay hanya sedikit bisa berbahasa India. Tapi, itu tak menyurutkan keinginannya untuk sesekali mengunjungi negeri asal usul leluhurnya.
Pemain berambut gondrong tersebut menyatakan ingin mengunjungi India jika kompetisi libur. "Paling tidak sekadar jalan-jalan dan mencari saudara," ucap pemain bertinggi 167 cm itu.
Tetapi, Wijay tidak melupakan kenyataan di sekitarnya. Dia mengakui bahwa dirinya yang dilahirkan di Medan memang tetap warga negara Indonesia.
Di belantika sepak bola nasional, sosok Wijay memang satu-satunya pemain keturunan India. Kehadirannya semakin diakui ketika dirinya pernah tercatat sebagai penggawa timnas Indonesia beberapa bulan lalu. Tentu saja itu membuatnya bangga.
Maka, Wijay ingin ada generasi lain Kampung Keling yang juga bermain di Liga Indonesia. "Sekarang adik saya, Raci, mulai ikut seleksi di PSMS Medan," jelasnya. Dia berharap Raci yang berposisi sebagai stoper bisa bermain di sepak bola profesional seperti dirinya.
Kini Persebaya merupakan tim keempat Wijay selama berkiprah di kompetisi profesional sejak 2002. Selama berkiprah di Liga Indonesia, Wijay cukup gemar dengan nomor punggung 29.
Nomor punggungnya ketika bergabung dengan Sriwijaya FC Palembang lalu juga angka itu, 29. Dalam latihan perdana Persebaya kemarin, dia juga menggunakan nomor punggung 29 yang musim lalu dipakai striker Batoum Roger.
Sepertinya, Wijay akan selalu identik dengan nomor tersebut selagi dirinya tetap berkomitmen untuk menempatkan tanggal lahirnya sebagai nomor punggung. Ya, Wijay dilahirkan pada 29 Desember 1982.
Terlepas dari itu, pria yang juga hobi bermain basket tersebut ingin merengkuh manisnya gelar juara bersama tim baru. Itu sebabnya, dia bertekad untuk bermain sebaik mungkin dalam pertempuran ISL nanti.
BIODATA
Nama: Wijay
Lahir: Medan, 29 Desember 1982
Posisi: Gelandang
Tinggi: 167 cm
Karir:
2002-2003: PSMS Medan
2004: Persijatim Solo FC
2005-2009: Sriwijaya FC Palembang
2009-... Persebaya Surabaya
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda