PEMAIN EKS TIMNAS JADI REBUTAN

Bursa Transfer
koncomacan - Seiring dengan keluarnya kebijakan BTN melarang pemain timnas turun di pentas kompetisi ISL pada masa pelatnas Pra-Piala Asia dan SEA Games, klub-klub mulai banting setir di bursa transfer. Pemain bukan Tim Merah-Putih tapi pernah memperkuat timnas menjadi target utama buruan. Selain dari segi biaya cenderung murah, secara kualitas mereka tak perlu diragukan lagi.
Sebut saja Kurniawan Dwi Yulianto (33). Striker yang pernah menjadi ikon timnas di era pertengahan 1990-an itu menjadi rebutan tiga klub: Persitara, Persema, dan Persela. Striker jebolan timnas Primavera tersebut saat ini berstatus sebagai pemain bebas setelah dipecat klub promosi Persisam akhir musim lalu.
Manajer Persitara, Harry "Gendhar", mengklaim telah melakukan pembicaraan pribadi dengan Kurniawan, yang tengah berlibur di Malaysia bersama istrinya. Tim Laskar Si Pitung ngebet menggaet sang striker yang menjadi kapten mereka pada musim 2007/08.
Pelatih Persela, Widodo C. Putra, menyebut walau usia sang bomber tak lagi muda, kemampuannya masih mumpuni. Ia tak kalah bersaing dengan striker-striker lokal yang ada di pentas ISL saat ini. "Dia pemain berkelas bintang yang bisa mengangkat performa tim," kata Widodo.
Kubu Persema juga tak kalah getol melobi Kurniawan walau belakangan sang pelatih, Subangkit, mengibarkan bendera putih. "Kurniawan tampaknya memilih memperkuat Persela," ujar Subangkit.
Hanya kepastian Kurniawan merapat ke Lamongan dibantah teman dekatnya yang dipercaya sebagai negosiator. Menurut sang teman yang menolak namanya disebut di BOLA, Kurniawan baru akan menentukan sikap setelah kembali dari negeri jiran pada 15 Agustus.
"Kans kuat mendapatkan Kurniawan dimiliki Persela dan klub Divisi Utama, Persikad," ucap sang sumber.
Walau berstatus sebagai klub kasta kompetisi kedua, Persikad punya kans kuat memboyong Kurniawan. Masuknya investor Edy Joenardi membuat klub tersebut kaya mendadak. Dibekali dana taktis Rp 50 miliar, Persikad berniat memboyong pemain-pemain top untuk memuluskan ambisi promosi ke ISL. Kurniawan, yang berjuluk Si Kurus, dibanderol Rp 600 juta.
Faktor Jarak
Selain Kurniawan, nama Rahmat "Poci" Rivai (32), eks pilar timnas Piala Asia 2007, juga jadi rebutan. Dua klub elite, Sriwijaya FC dan Persipura, ngotot habis-habisan terhadap mesin gol Persitara musim lalu itu.
Setelah menimang-nimang selama dua pekan terakhir, Poci akhirnya memilih mengamini tawaran Laskar Wong Kito senilai Rp 750 juta. Dia pada 3 Agustus telah meneken kontrak berdurasi setahun dengan Sriwijaya di Palembang
Bagi Poci, sebenarnya pilihan ke Sriwijaya FC bukanlah hal yang mudah sebab selain orangtua dan mertuanya, sang istri sebenarnya menganjurkannya memilih Persipura karena alasan geografis Jayapura ke Ternate lebih dekat dibanding dari Palembang.
Namun, ada pertimbangan lain dalam diri Rivai, yakni unsur kedekatan dirinya dengan anak-istrinya. Jika memilih Tim Mutiara Hitam, otomatis dia akan hidup berjauhan dengan mereka karena saat ini sang istri, yang bekerja sebagai staf di kantor Gubernur Maluku Utara, berkantor di Jakarta. "Akan lebih sulit saya bercengkerama dengan anak-istri jika bermain di Jayapura," ujar Poci.
Persipura-Persebaya Bidikan Terbang ke Surabaya
Pukulan telak dirasakan juara bertahan ISL, Persipura. Target buruan Tim Mutiara Hitam di sektor lini depan lepas satu per satu.
Setelah gagal menggaet eks bomber Persitara, Rahmat "Poci" Rivai, yang memilih merapat ke Sriwijaya FC, Persipura gagal mendapatkan striker asal Ternate lainnya, Talaohu Abdul Musafri. Musafri, yang musim lalu berkostum Persiba, mengiyakan tawaran klub promosi Persebaya.
Kedua striker lokal tersebut menjadi incaran utama Persipura untuk menutupi lubang di lini depan setelah Ernest Jeremiah dan Alberto Goncalves diskors tiga tahun oleh Komdis.
Praktis Persipura tinggal memiliki seorang Boaz Solossa di lini depan. Tenaganya pun tak bisa dipakai sepanjang periode pelatnas timnas PPA dan SEA Games.
"Kami sudah berupaya keras untuk merayu keduanya. Keputusan akhir ada di tangan mereka," kata Rudy Maswi, manajer Persipura.
Target alternatif bidikan pun dialihkan ke bomber Persijap, Pablo Frances. Striker Argentina yang menjadi top scorer Copa Indonesia tersebut terus dirayu agar mau menyeberang dari Jepara ke Jayapura. Celah sang pemain belum menandatangani perpanjangan kontrak dengan Persijap coba dimanfaatkan.
Sementara itu, di Surabaya, agresivitas terus ditunjukkan Persebaya. Selain Musafri, Persebaya secara resmi mendapatkan bek muda asal PSM, Djayusman Triasdi.
Kehadiran Djayusman menjadi pelipur lara karena Tim Bajul Ijo baru saja ditinggal pilar utama lini belakang, Bobby Satria, yang pindah ke Sriwijaya FC.
“Khusus Musafri, musim lalu sebetulnya sudah mau bergabung dengan Persebaya, tapi karena Persiba memintanya bertahan, dia tidak jadi ke Surabaya. Djayusman kami kontrak setelah pemain belum juga belum ditawari perpanjangan kontrak oleh PSM,” urai Asisten Manajer Bidang Teknik, Cholid Ghoromah.
Selain kedua pemain di atas, Persebaya juga mendatangkan Saifudin (eks kiper Deltras) dan mantan penjaga gawang Persiba, Denny Marsel. Saat ini pelatih Danurwindo terus melakukan pendekatan ke eks anak asuhnya di Persija, Aliyudin dan Supriono. Selain itu Danur tengah bernegosiasi dengan bek sayap kiri Persipura, Ortizan Solossa
Sriwijaya FCRp 13 M buat 25 Pemain
Dibekali dana segar Rp 13 miliar untuk belanja pemain, juara bertahan ajang Copa Indonesia, Sriwijaya FC, bisa lebih leluasa di bursa transfer menjelang musim kompetisi ISL bergulir.
Tim Laskar Wong Kito, Sabtu (8/8), secara resmi mengumumkan telah mengikat 19 pemain yang mayoritas merupakan bintang papan atas.
Beberapa pemain baru yang menjadi bagian dari skuad asuhan Rahmad Darmawan antara lain Ponaryo Astaman, Hendro Kartiko, dan Abanda Herman (eks Persija), Arif Suyono (eks Arema), Bobby Satria (eks Persebaya), dan Rahmat Rivai (eks Persitara).
Presiden Sriwijaya FC, Dody Reza Alex Noerdin, menyebut klubnya masih akan terus melakukan pendekatan ke sejumlah pemain. Dua di antaranya adalah duo Persija yang juga anggota skuad timnas PPA, Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas.
"Mereka belum memberi jawaban tawaran kami, tetapi saya yakin mereka akan memutuskan akan bermain di Palembang," kata Hendry Zaenuddin, manajer Sriwijaya FC. Rahmad mengisyaratkan tim besutannya yang akan bertarung di tiga ajang sekaligus, ISL, Copa, dan kualifikasi LCA, membutuhkan setidaknya 25 pemain siap pakai dengan kualitas setara.
PEMAIN RESMI DIKONTRAK SRIWIJAYA
Lokal: Ferry Rotinsulu, Hendro Kartiko, Charis Yulianto, Isnan Ali, Oktavianus, Tony Sucipto, M. Nasuha, Amirul Mukminin, Andry Tani, Bobby Satria, Alamsyah Nasution, A.A. Ngurah Wahyu, Imam Suprapto, Andi Irawan, Ponaryo Astaman, Arif Sunyono,
Asing: Abanda Herman, Keith Kayamba, Zah Rahan
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda