AREMA DI KELOLA KONSORSIUM

Hari ini Yayasan Umumkan Pengelola Baru
koncomacan - MALANG, Teka-teki siapa pengelola baru Arema segera terjawab. Rencananya hari ini Yayasan Arema akan mengumumkan nama pengelola Arema yang baru sekaligus pengurus Yayasan Arema di kantor Arema Jalan Panderman 2 A Kota Malang.
Pembina Yayasan Arema Darjoto Setyawan mengatakan, Yayasan Arema sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa calon pengelola baru. Yayasan juga sudah mempelajari draf perjanjian terkait kontraprestasi yang diberikan pengelola baru Arema ke PT Bentoel selaku sponsor yang memberikan dana sebesar Rp 7,5 miliar ke pengelola Arema.
Setelah mempelajari draf perjanjian tersebut, Yayasan Arema sudah memiliki satu pilihan. "Besok (hari ini) nama pengelola baru Arema dan Yayasan Arema yang baru akan kami umumkan," ujar Darjoto Setyawan dalam SMS-nya kepada Radar kemarin.
Namun sayang, Darjoto enggan membeberkan nama siapa pengelola baru Arema. "Tunggu besok (hari ini, Red) saja," terang Darjoto.
Informasi yang diterima Radar, pengelola baru tim berjuluk Singo Edan ini merupakan kumpulan orang-orang yang peduli terhadap Arema (konsorsium). Sebab mereka merasa ikut prihatin jika Arema tidak bisa bermain di kompetisi ISL setelah dilepas PT Bentoel. Orang-orang itu antara lain, Eddy Rumpoko yang bersedia memberikan fasilitas pada tim. Mulai penyediaan mes pemain, lapangan untuk latihan pemain, serta makan-minum bagi pemain dan pelatih.
Selain Eddy Rumpoko, ada Andi Darussalam Tabusala dan Iwan Budianto. Kedua orang ini nantinya bertugas mencarikan sponsor tim dan negosiator dalam urusan pencarian pemain Arema yang akan bermain di kompetisi ISL 2009/2010.
Eddy Rumpoko yang juga wali kota Batu ini menyatakan kesiapannya untuk mengelola Arema. Orang nomor satu di Pemkot Batu itu bukan saja menegaskan kesiapannya menanggung akomodasi serta menyediakan home base, kantor, dan tempat latihan, tapi juga siap mengelolanya. Namun karena sudah ada investor luar yang siap mengelola Arema, Eddy memilih berpartisipasi.
"Karena Arema bisa bertahan di Malang meskipun investornya dari luar, maka saya hanya berpartisipasi. Tapi, kalau investornya tidak menghendaki Arema tetap di Malang Raya, saya siap mengelolanya," kata Eddy, siang kemarin.
Eddy menjelaskan, selain kesiapan dirinya mengelola Arema, ada investor luar yang bakal mengelola Arema. Namun, dia berharap Arema tetap dipertahankan di Malang Raya. Keinginan itu juga telah disampaikan pada Yayasan Arema melalui Satrija Budi Wibawa, sekretaris yayasan. "Home base, kantor, ada di batu. Pertandingannya ada di Kepanjen terserah, yang penting tetap di Malang Raya," kata Eddy.
Kalau seandainya investor itu tidak mau, sambung Eddy, dirinya siap mengambil alih. "Kalau mau di Batu ya sudah, itu final," katanya.
Siapa investor luar itu? Eddy secara diplomatis mengatakan dirinya tidak etis menyebutkan nama investor luar yang siap mengelola Arema. "Masak saya yang ngomong, nggak etis kalau saya yang ngomong. Tanyakan saja pada owner-nya," kata dia.
Eddy kembali menegaskan, kesiapan membantu tempat dan makanya itu merupakan bentuk partisipasi atas nama pribadi. (red/agus ef)