MULAI LAYANI PENGEMBALIAN TIKET

Bukan hanya uang tiket yang bakal dikembalikan oleh panpel. Tapi, besarnya angka yang tertera dalam voucher itu bakal 100 persen diganti. Memang, sebagian tiket dijual bergandengan dengan merchandise seharga Rp 250 ribu. Nanti pembeli tiket boleh saja menukarkan voucher merchandise dengan uang tunai ataupun kaus yang disiapkan oleh panpel.
Selain membawa voucher, para penukar diwajibkan membawa kartu identitas, seperti kartu tanda penduduk (KTP). Penukaran tiket dalam kelompok itu akan dilayani sampai 5 Agustus nanti.
"Voucher bakal dianggap hangus jika melewati batas waktu penukaran pada 5 Agustus," tegas Joko Driyono, koordinator even.
Nah, ada kelompok lain yang harus bersabar. Yakni, para pembeli tiket yang belum mengantongi voucher, masih memegang kuitansi pembayaran, dan membeli tiket melalui jalur-jalur panpel maupun corporate.
Untuk kategori yang disebut belakangan, panpel tak bisa menjamin tiket kembali utuh. Itu terkait dengan beberapa pihak yang memanfaatkan penjualan tiket laga ekshibisi MU kontra Indonesia All-Stars tersebut dengan kurang bijaksana. Ada pihak yang menaikkan harga tiket sampai dua kali lipat.
"Kami hanya bakal mengembalikan uang sesuai dengan nilai tiket," tegas Joko. Untuk memudahkan pemantauan pembeli golongan itu, panpel membuka website baru, yakni locrefund.com. Setelah diakumulasi, Joko memaparkan bahwa tiket yang bakal diuangkan pada tahap pertama mencapai nilai Rp 23 miliar.
Para pembeli yang mendapatkan tiket melalui corporate malah harus lebih bersabar. Sebab, panpel sama sekali belum menentukan mekanisme pengembalian uang pembeli tersebut. Panpel berharap masyarakat dapat memahami kondisi itu. Panpel juga tak menginginkan laga yang sedianya digeber pada 20 Juli di SUGBK, Senayan, Jakarta, tersebut dibatalkan.
"Tingkat kesulitan persoalan itu lumayan. Kami butuh waktu untuk mengumumkan mekanismenya," terang Joko yang juga menjabat direktur kompetisi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) tersebut.
Selain dipusingkan dengan persoalan tiket, panpel berusaha meminta uang yang sudah dibayarkan kepada manajemen MU dikembalikan. Dalam kontrak awal, MU mendapatkan bayaran USD 2 juta (sekitar Rp 20 miliar) untuk bertandang ke SUGBK. Memang, dalam perjanjian itu pula diterangkan, jika ada force majeure dari panitia, uang tidak bisa dikembalikan. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda