MEIGA LEBIH KONSISTEN

koncomacan - MALANG, Kiper muda Kurnia Meiga Hermansyah berpeluang besar tetap membela Arema pada kompetisi tahun depan dibandingkan dua kiper lainnya, Dadang Sudrajat dan M. Yasir. Selain masih terikat kontrak dengan manajemen Arema pada tahun depan, menurut pengamatan pelatih kiper Arema Benny Van Bruekelen, permainan Meiga lebih konsisten daripada Dadang dan Yasir.
Meski selama ini Meiga lebih sering menjadi pelapis Dadang, Benny menilai Dadang memiliki kelemahan. Kelemahan Dadang adalah kurangnya perhitungan sehingga sering melakukan tindakan ceroboh.
Kecerobohan Dadang ini sering terlihat ketika mengambil keputusan keluar dari sarangnya. Tetapi faktanya, Dadang sering telat menghalau bola. Tak jarang akibat kecerobohan itu, gawang Arema kebobolan. Misalnya ketika Arema kalah 0-2 dari Persib Bandung di Sitadion Kanjuruhan. Gol pertama yang diciptakan Hilton Moriera melalui heading terjadi karena Dadang menghalau bola lambung. Padahal waktu itu, Dadang memutuskan keluar dari gawang. Prinsipnya, kiper yang keluar dari gawang mampu mendapatkan bola. Minimal menampik bola.
Untuk Yasir, Benny mengungkapkan, permainan mantan kiper Persita itu tidak konsisten. Terkandang main bagus, namun di pertandingan selanjutnya Yasir tampil buruk. "Intinya, performa Yasir sering angin-anginan," ujar mantan kiper timnas ini.
Meiga dipandang lebih konsisten. Meskipun gawang Meiga pernah kebobolan, penyebabnya adalah lemahnya pertahanan yang dilakukan pemain belakang Arema.
Selain masih terikat kontrak, peluang Meiga bertahan karena usianya masih muda. Apalagi saat ini Meiga terpilih sebagai kiper Timnas U-23 proyeksi SEA games. Meski demikian, lanjut Benny, mempertahankan dan mencoret pemain -termasuk kiper- tergantung pelatih kepala Arema nanti. Itu mengingat pelatih memiliki kewenangan penuh terkait status pemain. "Jadi, bisa saja ketiga kiper Arema membela Arema lagi," ucapnya. (red/agus ef)