LAGA KRUSIAL AREMA vs PERSITA

Arema butuh kemenangan untuk menjaga kans finis di lini tengah. Dengan dua laga sisa, sulit bagi Arema menduduki papan tengah di akhir kompetisi jika sore nanti gagal merebut poin absolut.
Di sisi lain, Persita juga berupaya keras memburu kemenangan. Jika tidak, tim berjuluk Pendekar Cisadane itu harus mengucapkan selamat tinggal terhadap super league alias terdegradasi ke divisi utama. Seri pun tak akan mampu menolong Persita meski dalam laga terakhir 10 Juni mereka menang atas Persik. Sebab, kalau tidak mampu menang atas Arema, poin Persita sudah tidak mencukupi walau sekadar menuju zona playoff degradasi.
Sadar akan pentingnya laga tersebut, tactician Arema Gusnul Yakin menginstruksikan anak didiknya untuk tampil menekan sejak menit pertama. Namun sayang, tim juara copa dua kali itu tidak bisa diperkuat sejumlah pilarnya. Kiper Kurnia Meiga Hermansyah dan stoper Achmad Jufrianto masih bergabung di Timnas SEA Games U-23. Gelandang Arif Suyono belum seratus persen fit akibat cedera lutut. Sedangkan Richie Pravita Harie juga masih dalam penyembuhan cedera lutut. "Sangat riskan menurunkan Arif karena cederanya belum sembuh total," ucap Gusnul usai latihan di Stadion Kanjuruhan kemarin.
Meski demikian, absennya sejumlah pilar Arema tersebut tidak membuat Gusnul khawatir. Jauh-jauh hari dirinya telah menyiapkan pemain pengganti. Bahkan, anak didiknya kini sudah siap tempur mengukir kemenangan.
Di samping itu, kemenangan akan memberikan kepuasaan bagi Aremania. Musim ini sudah terlalu sering Aremania kecewa karena Arema gagal menang di kandang. "Untuk pertandingan besok (hari ini), kami wajib menang. Jika tidak, peluang kami ke papan tengah akan habis," ujar Gusnul.
Terkaitnya absennya Arif, Gusnul telah menyiapkan Ronni Firmansyah atau Hendra Ridwan. Namun, siapa yang akan turun menjadi starter akan dipilih ketika mendekati pertandingan karena Gusnul harus melihat kesiapan mental.
Di kubu Persita, pelatih Zaenal Abidin menganggap pertandingan sore nanti ibarat partai final. Artinya, pemain Persita akan tampil habis-habisan untuk menang. Bila mampu merebut tiga angka, Persita masih bisa bernapas untuk lolos zona degradasi asal PKT Bontang kalah dari PSIS. "Tak boleh kalah. Semangat itu sudah saya tanamkan kepada semua pemain. Semoga saja bisa terealisasi di lapangan besok (hari ini)," tandas dia.
Penggawa Persita juga mengusung misi balas dendam atas kekalahan pada putaran pertama. Waktu itu Persita dipermalukan Arema dengan skor 0-2 di Stadion Jalak Harupat Soreang, Bandung, pada 12 Juli 2008 lalu. (red/agus ef)
Kawalan Eks Kawan
MALANG - Arsitek Arema Gusnul Yakin menginstruksikan timnya tampil menyerang. Namun, pelatih Persita Zaenal Abidin memiliki strategi khusus untuk meredam serangan Arema di Kanjuruhan sore nanti. Strategi itu tidak lain mematikan striker asal Cile Patricio "Pato" Morales.
Persita menganggap kualitas Pato masih di atas tandemnya: Fortune Udo atau Buston Browne. Karena itu, Pato menjadi prioritas untuk dibuat tak berkutik.
Meski demikian, Zaenal menilai semua striker Arema tidak memiliki naluri mencetak gol. Buktinya, dalam enam pertandingan terakhir, tidak satu pun striker Arema yang menciptakan gol. Kalaupun tercipta gol, itu berasal dari pemain tengah.
Tetapi, dia mengatakan bahwa secara kualitas, permainan anak asuh Gusnul Yakin itu bagus. Sebab, materi pemainnya cukup merata. "Pato harus dimatikan karena pergerakannya di area pertahanan sangat bagus. Kalau dibiarkan, dia bisa mencetak gol," ucap Zaenal.
Untuk mematikan Pato, Zaenal telah menyiapkan salah satu pemain asing. Pemain itu tidak lain mantan defender Arema musim lalu: Bruno Casmir. Bruno disiapkan karena dia sedikit banyak paham karakter permainan Arema. Termasuk gaya Pato yang merupakan mantan rekannya. (red/agus ef)
Laga Terakhir, Panpel Longgar
Panpel Arema akan memberikan kelonggaran bagi Aremania yang akan menonton laga terakhir Arema versus Persijap (10/6). Jika sebelumnya panpel melarang penonton membawa botol minuman atau makanan kaleng ke dalam stadion, pada pertandingan terakhir, hal itu tidak dilarang.
Ketua panpel Arema Mukhlis mengatakan, pihaknya memperbolehkan penonton membawa botol minuman atau makanan kaleng karena ingin memberikan kebebasan khusus laga terakhir. Sehingga, penonton diharapkan terasa nyaman dalam menikmati pertandingan. "Kami pilih laga terakhir karena bisa dikatakan sebagai pesta bagi Aremania," ucap dia.
Meski demikian, Mukhlis tetap mengimbau kepada Aremania untuk menjaga ketertiban di stadion. Artinya, kelonggaran itu tidak disalahkangunakan untuk membuat kerusuhan dengan aksi lempar botol. "Kami yakin Aremania bisa menjaga ketertiban di stadion seperti yang telah ditunjukkan selama satu musim kompetisi ini," ungkapnya.(red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda