DIVONIS ABSEN SEMINGGU,NGOTOT INGIN MAIN

Saktiawan Sinaga, Pemain Persik yang Pingsan di Lapangan
koncomacan - Bintang Saktiawan Sinaga tengah bersinar saat ini. Striker Persik ini bermain gemilang dengan terus mencetak gol demi gol. Seperti tengah kembali menuju puncak kejayaan. Sayang, hambatan kembali menghadang mantan striker tim nasional ini.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran tak pernah sepi. Rumah sakit milik Pemkot Kediri tersebut terus saja didatangi orang. Orang-orang yang bertujuan mencari kesembuhan berpadu dengan pegawai rumah sakit yang berlalu-lalang. Sementara di ujung lorong yang bersambung dengan pintu utama, beberapa medical representative bergerombol. Menunggu giliran bertemu dengan dokter.

Keramaian juga terlihat di ruang bertuliskan intensive care unit (ICU). Tempat di sudut utara rumah sakit itu juga penuh dengan keluarga pasien. Kebetulan, ICU persis berhadapan dengan tempat istirahat penunggu pasien.
Dari ruangan yang bila masuk wajib melepas alas kaki-termasuk bagi dokter dan paramedis-terdengar suara tawa sayup-sayup. Dari beberapa orang. Salah satu tawa itu datang dari seorang Saktiawan Sinaga, striker Persik yang hingga kemarin masih dirawat di tempat itu.
Sakti masuk rumah sakit Selasa (5/5) malam. Setelah dia terjatuh di menit ke-80 ketika timnya bertanding melawan Macan Kemayoran Persija Jakarta.

Kemarin, kondisi striker yang doyan bercanda itu sudah jauh lebih baik. Dengan lengan yang masih tertancap jarum infus, serta kabel-kabel pendeteksi detak jantung di dadanya, Sakti bercanda dengan Muhammad Roby dan Mohammad Arfan, rekannya di Persik. Sembari berbincang, dia juga menghabiskan jatah makan siangnya. Ransum dari rumah sakit.
"Kalau sudah doyan makan begini, berarti sudah jauh dari maut ya bu?" kelakar Sakti kepada seorang perawat sambil menyendok bubur dengan tangan kirinya. Disambut tawa dari perawat dan rekan-rekan Sakti.

Sakti pun bercerita tentang awal mula insiden yang menimpanya malam itu. Ketika hendak melakukan operan ke rekannya, tiba-tiba dia merasakan sakit di bagian perut. Sakitnya amat sangat. Membuatnya terjatuh dan langsung muntah.
Sebenarnya, terang Sakti, dia sudah sempat mengucapkan kalimat baik-baik saja pada penjaga garis. Namun, setelah itu dia kembali merasa susah bernapas. Setelah tim medis memberi bantuan oksigen dan infus, pemain yang besar di PSMS Medan ini tak sadarkan diri. "Tiba-tiba bagian perut sakit sekali, akhirnya jatuh karena nggak kuat nahan sakit, sempat muntah juga. Trus tiba-tiba jadi susah bernafas, sudah itu nggak tau lagi aku," kisahnya dengan logat Medan yang khas.

Setelah diperiksa, pemain ini ternyata mengalami penyempitan pembuluh darah di jantung. Karena oksigen tidak bisa masuk dengan normal, jantung Sakti mengalami kram. Penyempitan ini terjadi salah satunya karena faktor kadar kolesterol tinggi yang dimilikinya. Sambil tertawa kecil, Sakti mengatakan bahwa dirinya memang hobi makan belut dan bebek goreng. Dua makanan tersebut termasuk jenis yang banyak mengandung kolesterol. "Suka belut dan bebek goreng, kalau ke warung pecel lele selalu makan itu, mungkin ini penyebab kolesterol tinggi," ujarnya.

Mohamad Robby juga berceletuk akan membawakan dua makanan tersebut saat menjenguk lagi. "Kubawakan nanti ya Bang," candanya, disambut Sakti dengan seringai dan tawa lirih.
Sakti memang akrab disapa 'abang' oleh rekan-rekan setimnya. Ini karena karakter keras dan leadership yang dimiliki sulung dari lima bersaudara tersebut.
Kondisi yang dialami Sakti kini memang baru pertama kali terjadi padanya sebagai pemain bola profesional. Biasanya dia hanya mengalami nyeri di punggung dan dadanya. Namun, dia mengira hanya angin dan langsung hilang beberapa saat.

Sebelum pertandingan malam itu, siang harinya Sakti sebenarnya telah merakan nyeri di bagian dada dan punggungnya. Namun, dia hanya memijatnya dan tidak menganggap suatu hal yang perlu dikhawatirkan. "Bangun tidur siang sebelum pertandingan kemarin sempat sakit bagian dada dan punggung, aku minta istriku untuk memijit. Sudah itu hilang dan malamnya bertanding," jelas suami dari Nadila Soraya tersebut.
Hingga insiden tersebut terjadi, Sakti juga tidak merasakan sakit atau nyeri. Sakti bahkan tampil gemilang malam itu. Sehabis melesakkan bola ke gawang Persija, striker ramah tersebut bahkan meloncat-loncat kegirangan bak anak kecil saat selebrasi. Tak nampak ada rasa sakit yang dialaminya.

Kini, meskipun kondisinya sudah membaik, pemain yang telah menyumbangkan 12 gol di ISL 2008/2009 ini tetap harus beristirahat total. Agar kondisi jantungnya kembali normal.
Dokter tim Persik Fauzan Adima kemarin mengatakan bahwa Sakti akan berada di rumah sakit selama tiga hari, baru diperbolehkan pulang. "Opname sekitar tiga hari, kemudian istirahat dulu beberapa hari. Paling tidak seminggulah dia harus off," terang Fauzan.
Tapi berbeda dengan saran medis, Sakti sudah merasa sehat dan baik-baik saja. Diapun ingin bisa berlatih dan memperkuat timnya saat laga melawan Persitara Jakarta Utara Sabtu (9/5) besok. "Pengennya bisa turun, ini kan kerjaanku. Tapi mungkin pertimbangan medis belum diperbolehkan ikut pertandingan terdekat," tutur striker yang sering dipasangkan dengan Yongki Aribowo tersebut.