SIAPKAN LANGKAH LAIN

Arema Akan Tawarkan Jadi Panpel Laga Sentral
koncomacan - Arema mempersiapkan langkah lain terkait laga sentral superliga di Stadion Kanjuruhan. Manajemen Arema akan menawarkan diri menjadi tuan rumah home tersentral itu. Langkah tersebut tak lepas dari rendahnya dana kompensasi yang diberikan Badan Liga Indonesia (BLI) yang cuma Rp 75 juta kepada Arema sebagai ganti laga saat melawan Persija (20/4). Padahal, dalam pertandingan sekelas big match seperti itu, panpel Arema bisa meraih keuntungan sekitar Rp 400 juta.
Hanya, untuk kepastian menjadi tuan rumah laga sentral, Arema masih menunggu kepastian izin aparat kepolisian. Namun, peluang keluarnya izin pertandingan terbuka lebar. Sebab, secara lisan, aparat kepolisian sudah siap mengamankan laga sentral. "Untuk mengajukan jadi panpel ke BLI, kami menunggu kepastian secara tertulis izin dari kepolisian," ujar asisten manajer Arema M. Taufan kemarin.
Selain rendahnya fee dan izin kepolisian, ada pertimbangan lain yang juga bisa memengaruhi kesiapan Arema nenjadi panpel. Yakni perhitungan sisi biaya penyelenggaraan secara keseluruhan. Sebab, di samping Arema vs Persija, ada beberapa laga lain yang bakal berlangsung di Kanjuruhan. Jadwal lengkapnya masih menunggu keputusan BLI.
Apabila nanti setelah dikalkulasi memberikan keuntungan bagi Arema, tentunya rencana menjadi panpel akan dilayangkan kepada BLI. Sebaliknya, kalau ternyata Arema justru rugi, laga sentral diserahkan sepenuhnya kepada BLI.
Kalkulasi untung rugi dan permohonan izin inilah yang saat ini sedang dilakukan manajemen Arema. Tetapi, prioritas tetap izin pertandingan dari aparat kepolisian. "Semakin cepat izin pertandingan keluar, semakin baik," ucap Taufan.
Dia mengatakan, langkah Arema mengambil inisiatif menawarkan diri menjadi panpel laga sentral karena adanya peluang yang diberikan BLI. Dalam rapat-rapat sebelumnya, memang sudah ada kesepakatan bahwa panpel laga home sentral menjadi kewenangan BLI. Namun, dalam perkembangannya, ada kesempatan Arema bisa menjadi panpel laga sentral dengan segala kewajiban dan haknya. Kewajibannya adalah mendanai segala biaya operasional. Sedangkan haknya mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket.
Terkait laga sentral, Stadion Kanjuruhan masuk zona A bersama Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Brawijaya Kediri, dan Stadion Surajaya Lamongan. Zona B meliputi Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Tenggarong. Zona C terdiri atas Jepara, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Laga sentral diberlakukan karena penundaan banyak pertandingan akibat berbenturan dengan masa kampanye pemilu.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda