ROTASI ANTISIPASI SENTRALISASI

Tujuh Pilar Arema Kantongi Kartu Kuning

koncomacan - Pemain Arema yang selama ini menghuni bangku cadangan bisa jadi tidak akan menjadi "penonton" ketika rekannya bertanding. Peluang mereka untuk tampil terbuka lebar seiring digelarnya laga sentralisasi liga super di Stadion Kanjuruhan.
Kans tampilnya pemain yang selama ini sering diplot sebagai cadangan itu muncul karena pelatih Gusnul Yakin akan melakukan sistem rotasi pemain dalam laga sentralisasi. Kebijakan Gusnul itu didasari bahwa jadwal pertandingan pada laga sentralisasi sangat padat.

Setiap tim bisa bertanding beberapa kali dengan jeda dua tiga hari. "Jadwal padat tentunya membuat pemain mudah lelah. Makanya, saya bisa saja melakukan rotasi," ucap Gusnul kemarin.
Terkait kebijakan itu, Gusnul bakal melakukan evaluasi terhadap pemain cadangan ketika uji coba menghadapi Persikoba Batu pada 13 April mendatang di Stadion Gajayana. Dari pertandingan itu, akan diranking grafik permainan setiap pemain. Data itu menjadi acuan bagi dirinya untuk mementukan siapa pemain cadangan yang siap tampil.

"Saya juga mempertimbangkan faktor kesiapan pemain," ujar mantan arsitek Persibo Bojonegoro itu.
Rotasi akan diterapkan Gusnul juga untuk menjaga stabilitas permainan tim berjuluk Singo Edan itu. Sebab, selain recovery yang pendek, tidak tertutup kemungkinan pemain inti absen karena cedera atau akumulasi kartu kuning pada laga sentralisasi. Apalagi, saat ini ada tujuh pemain tim berlogo kepala singa itu yang sudah mengantongi satu kartu kuning. Di antaranya Alexander Pulalo, Suroso, Benny Wahyudi, Arief Suyono, dan Fortune Udo.

Jika dalam laga lanjutan terkena kartu kuning lagi, para pemain tersebut absen. "Kondisi inilah yang memaksa saya untuk menyiapkan pemain cadangan," ungkapnya.
Disinggung kualitas pemain cadangan, Gusnul mengakui tidak terlalu jauh dengan kualitas pemain inti. Bahkan, dia terkadang kebingungan menentukan pemain cadangan karena kemampuan skuad cadangan ini hampir merata. "Jadi, kesiapan mental pemain yang menentukan saya memasukkan dia sebagai pemain inti dan cadangan," kata mantan pemain timnas era 80-an ini.

Dengan rotasi pemain, kondisi fisik pemain tetap terjaga. Itu sekaligus sebagai media bagi pemain cadangan untuk meningkatkan jam terbang. Sehingga diharapkan antara pemain inti dan cadanga di tubuh tim juara copa dua kali tersebut tidak ada perbedaan.