PERTEMUAN BLI - KLUB

Pilih Sentralisasi Kompetisi
Terbitnya surat telegram rahasia yang dikeluarkan Kapolri tak membuat BLI harus menjadwal ulang semua pertandingan Djarum ISL. Dari hasil pertemuan manajer klub ISL yang dihadiri perwakilan 18 klub itu, Sabtu (14/3) di Hotel Sheraton, Surabaya, diputuskan bahwa khusus pertandingan kandang yang digelar di tiga daerah yang mendapat izin dari kepolisian setempat tetap berjalan sesuai dengan jadwal semula.
Daerah-daerah itu adalah Sulawesi Selatan (Sriwijaya FC), Kalimantan Timur (Persiba dan PKT Bontang), dan Papua (Persipura dan Persiwa).
Pertandingan yang seharusnya digelar mulai 17 April-4 Mei dikonsentrasikan di empat daerah. Empat provinsi yang rencananya digunakan sebagai tempat pertandingan dalam interval waktu tersebut adalah DKI, Jateng, Jatim, dan Kaltim. Pemilihan empat daerah tersebut sebagai tempat pertandingan adalah kelayakan stadion dan jarak tempuh yang relatif mudah dijangkau tim-tim kontestan.
Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono, menyatakan bahwa gelaran pertandingan yang dipusatkan itu diambil alih BLI. Begitu juga pemilihan tempat pertandingan. “Kami akan lakukan koordinasi dengan kepolisian di empat daerah tersebut. Setelah itu baru kita tentukan tempat pertandingan digelar,” ujar Andi Darussalam, Ketua BLI.
Dalam interval 17 April-4 Mei akan digelar 27 partai dengan frekuensi pertandingan sebanyak empat partai dalam dua minggu. Menurut Andi, intensitas pertandingan itu masih dalam batas kewajaran dan tidak merugikan klub karena semua mengalami.
Untuk tim yang seharusnya menjadi tuan rumah, BLI akan memberikan subsidi sebesar Rp 75 juta, sementara tim yang berlaku sebagai tim tamu tidak mendapat subsidi. Pertimbangannya, subsidi tersebut adalah kompensasi pemasukan mereka yang hilang karena panpel diambil alih BLI.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda