LUPAKAN LIGA CHAMPION ASIA

koncomacan-Babak belur di pentas Liga Champions Asia (LCA) membuat Sriwijaya FC (SFC) mulai revisi target.
Hasil buruk kalah telak 0-5 dari Shandong Luneng kemarin (setelah takluk 2-4 dari Seoul FC) membuat fokus Laskar Wong Kito ––julukan SFC–– mulai berubah. Kini sasaran utama SFC mengarah pada Liga Super dan Piala Indonesia. Meskipun masih menyisakan empat kali pertandingan lagi, langkah SFC untuk lolos dari Grup F masih sangat berat.
Defisit sembilan gol dari dua kali kekalahan merupakan start yang buruk bagi Charis Yulianto dkk.Sebab di laga- laga selanjutnya,SFC masih harus bertandang ke markas Gamba Osaka (8/4) dan Seoul FC (6/5).Sementara untuk pertandingan home, mungkin SFC dapat meraih poin saat menjamu Shandong Luneng.
Sementara saat menjamu Gamba Osaka (21/4) di Palembang, rasanya sulit bagi Pelatih SFC Rahmad Darmawan untuk mengambil poin. Nah, setelah kalah di dua partai ini,Rahmad Darmawan mengakui bahwa kualitas timnya memang masih jauh dibanding tiga tim lain.Jadi,percuma saja jika SFC memaksakan diri untuk lolos dari Grup F, yang terbilang grup neraka tersebut.
’’Kami sudah lewati dua partai di LCA dan semuanya berakhir dengan kekalahan. Ini sudah membuktikan bahwa kami masih kalah kualitas,” ujarnya. Pelatih yang akrab disapa RD ini mengatakan,saat inilah waktu yang tepat mengajak anak asuhnya untuk memfokuskan pikiran pada Liga Super dan Piala Indonesia.
’’Sekarang prioritas utama kami adalah liga dan copa karena peluang kami di sana masih ada dan besar,”sambungnya. Meskipun RD telah membuang jauh-jauh harapan untuk bisa lolos dari Grup F LCA ini, bukan berarti SFC akan selalu memberikan angka bagi tiga raksasa Asia tersebut.
’’Peluang kami di LCA sangat berat dan kami tidak memfokuskan lagi ke sana.Tapi, kami akan tetap menurunkan tim terbaik saat SFC main di Champions,” ujarnya. Pilar utama SFC Charis Yulianto menambahkan, kekalahan timnya di LCA ini masih dalam batas wajar.
Sebab, kekuatan lawan yang mereka hadapi dari dua tim seperti Seoul FC dan Shandong Luneng memang lebih baik. ’’Siapa pun pasti akan mengatakan hal sama,mereka (Seoul dan Shandong) merupakan tim yang sudah mapan dan profesional. Jadi, tidak ada yang patut disalahkan atas kekalahan ini.
Semua pemain sudah bekerja keras selama 90 menit,”tuturnya. Terlihat saat SFC menghadapi Shandong Luneng kemarin sore,semua punggawa SFC yang turun sangat kesulitan beradaptasi dengan cuaca dingin di Jinan, yang berkisar 7–13 derajat Celsius. Dengan tipisnya udaranya di Negeri Tirai Bambu, membuat pemain sangat sulit mengembangkan permainan.
Terbukti, Shu Chang dkk dapat membuat tiga gol dalam waktu 26 menit pada babak pertama. Gol-gol dari Li Jinyu 14’,25’ dan Han Peng 19’, membuat SFC tampil kurang percaya diri. Sebenarnya SFC sendiri bukan tidak memiliki peluang.
Dua peluang emas Kayamba pada babak kedua yang tinggal berhadapan dengan kiper Shandong, Li Lei-lei,masih bisa kandaskan Li Lei-lei sendiri. Malahan, pada babak kedua ini striker pengganti Shandong, dua gol yang disarangkan Miljan Mrdakovic pada menit ke-79 dan ke-83 menambah keunggulan timnya menjadi 5-0.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda