Selasa, Maret 31, 2009

BERHARAP KETUA UMUM BARU 2 APRIL 09


Persik Bakal Segera Ganti Pengurus

koncomacan.com KEDIRI - Dalam hitungan hari Kota Kediri akan memiliki wali kota baru. Lebih tepatnya dua hari lagi, pada 2 April Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih pada Pilwali 2008 lalu akan dilantik. Hal ini berarti juga pergantian kepengurusan di kubu Persik Kediri. Sebab, Wali Kota Kediri secara ex officio akan menjadi Ketua Umum Persik. Jadi, H A. Maschut akan digantikan oleh Samsul Ashar, wali kota yang baru.

"Ya dalam beberapa hari ke depan kepengurusan Persik akan berganti, secara otomatis adalah ketua umum," terang Sekretaris Umum Persik Barnadi, ketika dihubungi via ponselnya kemarin.

Lebih lanjut Barnadi mengatakan, bahwa untuk administrasi dan SK pergantian Ketua Umum Persik saat ini sudah selesai dibuat. Tinggal menunggu proses serah terima saja. Susunan kepengurusan pun menunggu Ketua Umum yang baru. Apakah akan mepertahankan pengurus yang ada saat ini ataukah bakal merombak total.

"Siapa yang jadi pengurus akan menjadi kewajiban Ketua Umum yang baru nanti (untuk menyusunnya). Bisa mengganti bisa juga mempertahankan yang lama," lanjut pria yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Pengkot Kediri tersebut.
Berbeda dengan susunan pengurus, untuk komposisi di manajerial akan bertahan hingga akhir musim. Yaitu, bulan Juni mendatang.

Selama di bawah kepemimpinan Maschut, Persik memang sempat berjaya. Berhasil naik kelas, bahkan dua kali menjadi jawara Liga Indonesia, di samping prestasi-prestasi lainnya. Namun, di akhir kepengurusannya, Persik mengalami keterpurukan secara finansial. Yang menyebabkan kondisi tim juga terpengaruh. Untuk itu, kepada Ketua Umum yang baru, Barnadi berharap Persik bisa bangkit lagi.

"Harapannya, Pak Samsul bisa meneruskan dan membuat Persik menjadi tim tangguh lagi," paparnya.

Eksistensi Persik saat ini di kancah sepak bola nasional memang meredup pascakrisis finansial dan pemain yang melanda. Namun, di bawah pelatih baru, Aji Santoso Persik kembali ingin unjuk gigi. Hal ini diharapkan bisa terus berlanjut hingga akhir musim serta di musim kompetisi berikutnya.

Sementara itu, hingga saat ini, kinerja manajemen dan panpel tetap berlangsung dan tidak terpengaruh dengan pergantian tersebut.

CHENA KURANG MAKSIMAL


koncomacan.com - Gustavo Chena merupakan salah satu roh permainan Delta Putra Sidoarjo (Deltras). Jika lagi moncer, tim asal Kota Udang tersebut sulit dikalahkan.
Sebaliknya, jika lagi jeblok, kekalahan pun bakal menghampiri Purwaka dkk. Terakhir, fakta itu terlihat saat The Lobster, julukan Deltras, tumbang 1-3 dari PSMS Medan dalam laga lanjutan Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada Sabtu (28/3) lalu.

'' Saat melawan PSMS Medan di Palembang, permainan Chena tidak maksimal, sangat berbeda saat melawan Sriwijaya FC. Beberapa tendangan pojoknya selalu melenceng keluar, posisinya sebagai gelandang menyerang pun lebih banyak turun ke barisan pertahanan,'' keluh Saiful Bakirok, ketua Deltamania, kemarin (30/3).

Sementara, pelatih Deltras M. Zein "Mamak" Alhadad menganggap kekalahan dari PSMS bukan karena faktor Chena. Menurutnya, kekalahan Deltras adalah masalah mental.
''Para pemain Deltras kehilangan kosentrasi saat di hadiahi penalti PSMS. Jadi, kekalahan dari PSMS adalah bentuk permainan yang kacau, bukan karena ada pemain yang dibayar,'' jelas Mamak.

Hanya, dia berharap agar kekalahan tersebut tidak membuat semangat anak asuhnya patah. Sebaliknya, Mamak ingin kekalahan itu sebagai pemicu untuk memetik kemenangan dalam lima laga kandang nanti.

LEBIH CEMAS DI BAWAH MISTAR



koncomacan.com - Kehilangan dua stopper, Achmad Jufriyanto dan Richie Pravita Hari, tak membuat Gusnul Yakin kebingungan. Pelatih Arema itu pun telah menemukan pengganti dua pemainnya yang mendapatkan panggilan mengikuti seleksi timnas proyeksi SEA Games Laos 2009 tersebut.

Menariknya, dua pemain pengganti itu merupakan anak asuhnya yang sebenarnya bukan beroperasi di lini belakang. Mereka adalah Achmad Sambiring dan Hendra Ridwan.
Penampilan Sambiring dan Hendra pun tidak mengecewakan. Itu terlihat dalam laga uji coba terakhir menghadapi PS IKIP Budi Utomo di Lapangan Lanud Abdulrachman Saleh pada Jumat (27/3). Sambiring dan Hendra diplot menjadi stopper secara bergiliran.

"Bagi saya, tidak absennya tiga pemain yang dipanggil timnas tidak ada masalah. Sebab, stok pemain juga banyak," ujar Gusnul ketika dihubungi kemarin (30/3).
Langkah Gusnul merotasi posisi Sambiring dan Hendra dianggap paling ideal. Sebab, saat ini mencari pemain baru dengan posisi stopper sangat tidak memungkinkan.
Selain membutuhkan waktu yang lama, semua klub sedang bermain di kompetisi DISL maupun divisi utama. Kondisi itu yang tidak memungkinkan klub melepaskan pemain apabila Arema ingin melakukan kontrak.

Gusnul mengakui, dalam uji coba dengan PS IKIP Budi Utomo, peran Sambiring dan Hendra sebagai stopper tidak kalah bagus dengan Suroso dan Boubakar Kieta. Hanya, keduanya masih membutuhkan waktu untuk adaptasi menjadi pemain di posisi barunya itu.

Dengandemikian, nanti keduanya benar-benar siap menggantikan posisi Suroso dan Kieta apabila absen karena akumulasi kartu atau cedera. "Saya optimistis Sambiring dan Hendra bisa berposisi sebagai stopper," ucap mantan pelatih Persibo Bojonegoro itu.
U tuk posisi yang ditinggalkan Kurnia Meiga di bawah mistar, Gusnul mengaku khawatir.

Alasannya, dengan mengandalkan dua kiper, Dadang Sudrajat dan M. Yasir, tentunya agak riskan mengarungi laga sisa kompetisi DISL. Dia berharap agar Dadang dan Yasir tidak cedera sehingga keduanya bisa dimainkan secara bergiliran.
Sementara itu, Sambiring mengakui tidak ada masalah dengan pergantian posisinya dari gelandang menjadi stopper. Sebab, pergantian itu juga instruksi dari pelatih.

CONDONG JAWA TIMUR


Laga Sentralisasi DISL 2008/2009

koncomacan.com JAKARTA - Pekan lalu, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) berjanji membuat simulasi jadwal sentralisasi lanjutan Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009. Nah, kemarin (30/3) mereka mengklaim telah selesai menyusun jadwal itu. Sayang, BLI enggan memublikasikan simulasi jadwal tersebut.

BLI hanya menyebut bahwa rentang waktu sentralisasi tidak berubah, yaitu 17 April hingga 4 Mei 2009. Selain itu, BLI hanya mau menyebut, sentralisasi tersebut akan dilaksanakan pada tiga atau empat stadion saja.
"Daerahnya mana, kami juga tidak bisa publikasikan," kata Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kemarin.

Pria asal Ngawi itu cuma mau buka suara bahwa ada empat alternatif dalam menggelar sentralisasi. Alternatif pertama adalah mengadakan sentralisasi di Jawa Timur. Pilihan kedua, mengombinasikan Jawa Timur, Jakarta, dan Jawa Barat.

Opsi ketiga melaksanakan sentralisasi di dua stadion Jawa Timur dan satu stadion di Jakarta atau Jawa Barat. Pilihan terakhir melakukan sentralisasi di dua stadion di Jawa Timur dan dua stadion Kalimantan Timur.
"Kami tidak bisa menyebut dan melakukan percepatan karena faktor izin. Yang terpenting bagi kami adalah klub sudah siap ketika kami mengumumkan secara resmi pada 11 atau 12 April mendatang," ujar Joko.

Kendati BLI belum mau buka suara, sentralisasi condong dilaksanakan di Jawa Timur. Itu seiring keinginan BLI mengadakan sentralisasi di tiga stadion saja. Sebab, dengan hanya menggelar sentralisasi di tiga stadion, dalam satu hari BLI bisa menjalankan empat pertandingan.

Pilihan itu juga demi memudahkan stasiun televisi untuk menyiarkan pertandingan. Jika pilihan tersebut yang digunakan, opsi melakukan sentralisasi di Jawa Timur paling ideal. Apalagi, kemarin BLI telah melakukan pendekatan dengan aparat keamanan di Jawa Timur.

"Pengda PSSI Jawa Timur berserta BLI melakukan pendekatan dengan kepolisian Kediri dan Malang. Di Kediri, BLI diwakili Pak Darwis (Satmoko), sedangkan di Malang, mereka diwakili Pak John Halmahera," ungkap Haruna Soemitro, ketua Pengda PSSI Jawa Timur.
Pendekatan itu jelas menggambarkan bahwa sentralisasi akan dilaksanakan di provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut. Itu disebabkan ada tiga stadion yang memenuhi standar ISL.

Di Kediri, terdapat Stadion Brawijaya. Di Malang, ada Stadion Gajayana dan Stadion Kanjuruhan. "Kami belum bisa memublikasikan. Tunggu setelah 5 April," tutur Joko.
Jika BLI masih menyimpan rapat agenda sentraliasi ISL, lain halnya jadwal lanjutan babak 16 besar Copa Indonesia IV. BLI berani terbuka membeberkan jadwal empat pertandingan babak 16 besar yang masih tersisa.

Partai Persitara Jakarta Utara kontra Persebaya Surabaya di jadwalkan 19 April. Duel Persikabo Bogor dengan Persijap Jepara berlangsung pada 20 April.
Laga Deltras Sidoarjo lawan Persih Tembilahan dilaksanakan pada 24 April. Lalu, pertemuan Persib Bandung dengan Sriwijaya FC Palembang berlangsung pada 27 April.
"Tapi, ini masih rancangan. Hanya, kami memang mengagendakan drawing babak delapan besar pada 30 April. Jadi, babak 16 besar harus tuntas sebelum 30 April," papar Joko.

PEMILIHAN KETUM BARU PSSI MENCUAT



koncomacan.com-Wacana mengenai pemilihan ulang ketua umum PSSI kembali mencuat. Bahkan sederet nama sudah siap bertarung untuk menjadi nahkoda baru bagi induk olahraga sepakbola nasional itu.
Menurut Ketua Pengda PSSI, Jawa Barat, Toni Apriliani, agenda itu akan dibahas pada acara musyawarah nasional luar biasa (munaslub), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 18-20 April 2009 mendatang.

”Mekaniseme Munaslub mengacu pada Munas yang lama. Agenda pertama adalah membahas Pedoman dasar (PD) PSSI yang baru. Bila sudah selesai, baru dilakukan pemilihan ulang ketua umum dan perombakan pengurus lainya,” kata Toni kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Senin, 30 Maret 2009.

PSSI akhirnya berhasil menyelesaikan draft PD baru yang telah disesuaikan dengan statuta Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Langkah selanjutnya, PSSI diminta untuk mengesahkan PD baru itu lewat sebuah musyawarah nasional (Munas). Setelah itu, PSSI baru menggelar pemilihan ketua umum dan pengurus baru PSSI.

Toni menambahkan, rencana perombakan pengurus awalnya akan dibicarakan saat Raparnas PSSI, Februari lalu. Namun saat itu, PSSI berargumen bahwa perombakan pengurus baru bisa dilakukan bila anggota menginginkannya.
“Calon-calonnya sudah ada yang muncul. Pak Nurdin Halid (Ketum PSSI) masih mau maju dengan segala kapasitasnya, baik kelebihan dan kelemahannya. Calon lainnya Pak Nirwan Bakrie (Waketum PSSI) dengan back up finansial yang kuat. Alternatif lainnya dari dalam adalah Pak Nugraha Besoes (Sekjen PSSI),” jelasnya.

Tak hanya dari lingkungan PSSI, menurut Toni, sederet nama dari luar PSSI juga berniat untuk maju sebagai nahkoda baru PSSI.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso juga dinilai cukup kapabel. “PSSI juga butuh pemimpin yang disiplin seperti Bang Yos. Melihat kompetisi yang terhenti seperti ini, Kapolri atau Wakapolri ideal sebagai calon ketum PSSI. Tapi, masalahnya kami belum mendapatkan draft PD untuk disosialisasikan kepada Pengcab,” ujarnya.

GAMBA OSAKA KIRIM DUTA


koncomacan-PALEMBANG. Gamba Osaka tidak mau kecolongan. Juara bertahan Liga Champions Asia tersebut telah mengirimnya datang ke Palembang pada 29 Maret hingga hari ini.
Padahal, juara bertahan Liga Champions Asia asal Jepang tersebut baru menantang Sriwijaya FC (SFC) Palembang dalam laga grup F di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada 21 April mendatang. Bahkan, pada 8 April mendatang, Laskar Wong Kito, julukan SFC, harus melawat ke Jepang.

Secara kualitas, Gamba tentu tak akan mengalami kesulitan mengalahkan Charis Yulianto. Apalagi, dalam dua laga sebelumnya, mereka juga selalu memetik kemenangan. Sebaliknya dengan SFC. Anak asuh Rahmad Darmawan itu keok dua kali, termasuk salah satunya di kandang sendiri.

Di Palembang, Gamba mengutus tiga wakilnya, Masami Karatsu (operations manager), Katsushi Kaji (manager planning), Yasuhiro Yamamoto (PR Officer), untuk melakukan survei dan persiapan awal di sekaligus mengintip kekuatan calon lawannya.
Di hari pertama (29/3), begitu tiba pukul 09.00 WIB, satu jam kemudian langsung mengunjungi Gelora Sriwijaya. Semua fasilitas dan infrastruktur ditinjau, terutama kondisi lapangan dan kamar ganti.

Dua tempat vital ini dipelototi hampir dua jam. Untuk lapangan, yang dilihat mulai kondisi rumput, jarak pinggir lapangan ke tribun, bench, hingga susunan tribun.
Kemudian di kamar ganti, semua sudut diteliti satu persatu. Hingga papan pun dipelototi.
Setelah puas keliling stadion, mereka tampaknya puas dengan kondisi Gelora Jabaring, terutama lapangannya.

"Lapangannya bagus," kata Yamamoto melalui penerjemah sambil menyebut mereka hanya minta nanti rumputnya dipotong lagi.
Selesai dari Jakabaring, tim langsung menuju Stadion Bumi Sriwijaya, tempat latihan tim Jepang. Di sini hanya konsdisi lapangan yang diperhatikan.

TIMNAS PROYEKSI SEA GAMES 2009


Dispensasi Trio Persipura

JAKARTA - Pemusatan latihan tim nasional (timnas) proyeksi SEA Games 2009 pada pekan perdana dipastikan tidak bakal lengkap. Badan Tim Nasional (BTN) memberi dispensasi kepada beberapa pemain untuk datang menyusul.

Dispensasi itu misalnya diberikan kepada trio Persipura Jayapura, Boaz Solossa, Imanuel Wanggai, dan Ian Kabes. "Kebetulan, Persipura masih main 5 April, jadi mereka bisa menyusul. Tapi, untuk Boaz, sebenarnya dia tidak perlu lagi ikut seleksi. Sebab, dia merupakan pemain inti di Timnas Senior," kata Rahim Soekasah, ketua BTN, kemarin (30/3).

Pemusatan latihan timnas proyeksi SEA Games 2009 memang akan dimulai pada 1 April besok. Latihan bakal dipusatkan di Sumatera Selatan. Pemusatan latihan tanpa pertama akan dijalankan dari 1 April hingga akhir Juni.
Selain memberi dispensasi kepada trio Persipura, hal yang sama juga diberikan kepada Dede Sulaiman. Dede izinkan untuk memperkuat Sriwijaya FC Palembang saat menghadapi Gamba Osaka di Liga Champions Asia (LCA) pada 8 April.

"Sriwijaya FC saat ini kan krisis kiper. Jadi, kami mengizinkan Dede tampil di LCA. Sriwijaya FC kan juga membawa nama bangsa," sebut Rahim.
Untuk saat ini, Sriwijaya FC memang krisis kiper untuk menghadapi LCA. Kiper utama mereka, Ferry Rotinsulu, belum fit seratus persen, sedang kiper ketiga Aprianto dibekap cedera parah.
Meski alasannya memberi dispensasi itu cukup rasional, namun hal itu bukan tidak mungkin memicu kecemburaan tim lain. Kemungkinan itupun disadari betul oleh BTN.
Mereka hanya berharap bahwa klub bisa memahami kebijakan tersebut. "Kami berharap semua klub bisa bersikap arif," tutur Rahim.

Indonesia sendiri sudah lama kering prestasi pada SEA Games. Kali terakhir, emas dari cabang sepak bola digapai pada 1991 di Manila, Filipina.
Sayang, setelah itu, Indonesia hanya sering gagal. Bahkan, saat para pemainnya digembleng di Italia melalui proyek PSSI Primavera, laga Indonesia Raya pun tetap gagal berkumandang dari cabang olahraga paling populer di dunia tersebut.

WIDODO ARSITEK BARU PERSELA


Sebelum Terima Pinangan, Konsultasi dengan Basri

koncomacan-Suksesi kepelatihan yang manis terjadi di tubuh Persela Lamongan. Tanpa ditandai gejolak yang mencolok, tim kesebelasan berjuluk Laskar Joko Tingkir itu berganti pelatih. M. Basri diganti oleh pelatih muda Widodo C. Putro.

ISU Persela Lamongan akan melakukan pergantian pelatih memang sudah lama terdengar. Terlebih setelah prestasi tim Kota Soto itu menurun pada awal perjalanan putaran II kompetisi Djarum Super Indonesia Super League (DISL) 2008/2009.

Tapi, tidak ada yang menyangka bahwa akhirnya manajemen tim kesebelasan yang bangga dengan kostum warna biru muda tersebut memilih Widodo C. Putro sebagai pelatih baru.
Sebab, selama ini manajemen cenderung menutup diri ketika dikonfirmasi tentang isu tersebut. Bahkan, ketika sinyal tentang akan adanya pergantian pelatih menguat, tidak seorang pun pengurus mau menyebutkan nama calon pelatih pengganti Basri.

Sebab, Persela tidak ingin ramai. Ibarat mengail ikan, tetap tertangkap, tapi air juga tetap tidak keruh. ''Selain itu, kami ingin menjadi percontohan di dunia persepakbolaan di negeri ini. Bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan sepak bola bisa dilakukan secara damai,'' tegas Ketua Umum Persela Masfuk.

Damai di sini mungkin karena tenaga Basri, pelatih yang dilengser, tetap dipakai dengan alasan untuk menjadi penasihat teknik Persela, baik senior maupun untuk kelompok umur. Sedangkan Widodo, pelatih pengganti, dihadirkan juga atas konsultasi dengan Basri sebelumnya.
''Benar, sebelum menerima pinangan, saya juga sempat konsultasi dengan Basri. Saya tanya kenapa ada pergantian pelatih,'' tutur Widodo.

Tentu hal itu bukan menjadi alasan utama bagi Widodo yang lahir di Cilacap, 8 November 1970, tersebut. Apalagi, sebelumnya dia mengaku ada beberapa tim sepak bola peserta DISL dan Divisi Utama yang juga meminang dirinya.
Kalaupun mantan striker timnas PSSI tersebut tertarik pada tawaran Persela, dia beralasan, antara lain, karena Persela merupakan salah satu tim sepak bola di Indonesia yang memiliki manajemen bagus. ''Tanpa ada masalah, baik secara tim maupun keuangan, sehingga tidak akan mengganggu tim. Senangnya lagi, yang jelas dekat rumah dan anak-istri,'' ungkap Widodo yang memiliki rumah di Gresik tersebut.

Setelah resmi menjadi pelatih Persela, Widodo mengaku hal itu menjadi tantangan baru. Berkaitan dengan prestasi yang baru didapat, yaitu pelatih berlisensi A terbaik.
Dengan cap terbaik, hal tersebut tentu menjadi beban untuk mewujudkannya. ''Tapi, ini sekaligus tantangan. Hanya, saya rasa setiap orang harus optimistis menghadapi semua tantangan tersebut. Mudah-mudahan apa yang menjadi keinginan bersama ini bisa tercapai,'' ujarnya.

BIODATA

Nama: Widodo C. Putro
Lahir: Cilacap, 8 November 1970
Istri: Adna Rohanni
Anak: 1. Daniel C. Putra (10)
2. Anya Aurelia (2)

KARIR PEMAIN :
Warna Agung (1989-1992)
Petrokimia Putra (1992-1998)
Persija Jakarta (1999-2000)
Petrokimia Putra (2000-2001)
Timnas PSSI Pra-Olimpiade
Timnas Piala Asia

KARIR:
Asisten Pelatih :
1.Persijap Jepara
2. Petrokimia Putra
Pelatih : Persela Lamongan

BASRI KAGET DILENGSERKAN PERSELA


koncomacan.com - Mohammad Basri yang baru saja dilengserkan dari kursi pelatih Persela Lamongan, belum berencana mengakhiri karier dan tetap ingin menangani tim Liga Super pada kompetisi musim depan. Dia juga mengaku sempat kaget dilengserkan dari kursi pelatih di saat kompetisi belum usai.

Ditemui wartawan usai pengumuman pelatih baru Persela, Widodo Cahyono Putra di Lamongan, Jatim, Senin (30/3), Basri mengatakan, sepak bola telah mendarah daging dan menjadi bagian dari hidupnya, termasuk dalam mencari pendapatan.

"Selama ini saya hidup dan cari makan dari bola. Kalau saya berhenti melatih, dari mana lagi saya bisa mendapatkan penghasilan. Saya bukan pegawai dan juga tidak bisa berbisnis, selama tenaga saya masih dibutuhkan, saya selalu siap melatih di mana pun," katanya.

Basri yang menangani Persela Lamongan sejak musim 2007, resmi digantikan Widodo Cahyono Putra yang sebelumnya menjadi asisten pelatih tim nasional PSSI sejak tahun 2006. Pelatih berusia 66 tahun itu tidak langsung hengkang dari Persela, karena masih diberi kepercayaan sebagai penasihat teknik tim senior dan junior (U-21) "Laskar Joko Tingkir".

Keputusan pergantian pelatih yang dilakukan pengurus Persela di pertengahan putaran kedua kompetisi Liga Super musim ini, sangat memukul perasaan Basri yang sebenarnya ingin melanjutkan tugas hingga kontraknya selesai di akhir musim. Bahkan, Basri tampak terharu dan menangis saat memberikan sambutan terakhir di hadapan pengurus dan manajemen Persela.

"Saya sudah berkeliling ke mana-mana sebagai pelatih dan di Lamongan ini saya merasa tentram serta bahagia. Kondisi kesehatan saya juga tidak pernah bermasalah seperti sebelumnya, termasuk dengan istri saya," katanya lirih.

Basri mengaku, sempat kaget saat pertama kali diberitahu kalau dirinya akan diganti. "Sebagai pelatih profesional, saya harus siap menerima segala risiko, termasuk diganti," kata pelatih kelahiran Makassar, Sulsel, pada 5 Oktober 1942 itu.

"Tapi bukan berarti karier saya juga harus berhenti di sini. Selama tenaga dan pikiran saya masih ada yang membutuhkan, kapan pun saya siap melatih lagi, termasuk mungkin di Persela," kata Basri yang Februari lalu mendapat sertifikat kepelatihan lisensi A dari AFC.

Basri merupakan salah satu pelatih lokal paling senior yang tetap eksis hingga saat ini. Sejumlah klub besar pernah ditangani, seperti Persebaya Surabaya (1977), Niac Mitra (1980-1986), Arema Malang (1991-1993 dan 2000), dan PSM Makassar (1995-1997 dan 2005).
Polesan tangan dingin Basri mengantar Persebaya juara kompetisi Perserikatan tahun 1977, kemudian Niac Mitra tiga kali juara kompetisi Galatama pada 1981, 1982 dan 1986, serta Arema juara Galatama musim 1993.

Selain itu, mantan pemain nasional era 1962 hingga 1973 itu, juga pernah dipercaya menangani timnas Pra Olimpiade tahun 1983, timnas Pra Piala Dunia dan SEA Games pada 1989.
"Pak Basri adalah guru saya dan salah satu pelatih hebat. Saya banyak mendapat pelajaran dan masukan dari beliau saat sama-sama mengikuti kursus Lisensi A di Jakarta tahun lalu," kata pelatih baru Persela, Widodo Cahyono Putra.

MENGEMBALIKAN NAMA BESAR PSMS


Rudy Keltjes Siap Angkat PSMS

koncomacan.com - Rudy William Keltjes siap mengembalikan nama besar PSMS Medan setelah melakukan debutnya secara mulus sebagai pelatih PSMS Medan.
Bergabung pada 23 Maret lalu, Rudy, yang menggantikan Liestiadi. Loestiadi sendiri kini menjadi asisten pelatih dan langsung menangani Elie Aiboy dkk. Hasilnya tak mengecewakan. PSMS mengalahkan Deltras Sidoarjo 3-1 di laga lanjutan Liga Super, pada Sabtu (28/3). Sukses itu diharapkan berlanjut sehingga PSMS bisa bertahan di Liga Super.

Tak hanya itu. PSMS juga ingin meraih sukses di ajang Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009. PSMS telah lolos ke babak delapan besar dengan menyingkirkan Persiba Bantul. Mereka berharap bisa konsisten menembus empat besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009.
"Saya mengajak semua pihak di PSMS untuk membuang berbagai perbedaan pendapat.

Sekarang tugas kami mengembalikan nama besar PSMS. Satu-satunya cara adalah membawa PSMS keluar dari ancaman degradasi, berprestasi, dan disegani," kata Rudy Keltjes, yang dihubungi wartawan, Senin (30/3).
Rudy optimistis PSMS mampu menjawab tantangan itu. Apalagi, kualitas skuad "Ayam Kinantan" tak diragukan. Menurutnya, PSMS memiliki peluang kembali ke tataran elit di Liga Super maupun Copa Dji Sam Soe Indonesia.

"Yang pasti, ini bukan tim degradasi. Untuk itu, kami terus berkonsentrasi membenahi kinerja tim. Kami juga harus bisa meningkatkan disiplin pemain. Masalah disiplin menjadi nomor satu untuk membangun sebuah kerangka tim yang kuat. Dan, itu telah saya tegaskan kepada seluruh pemain," katanya.

Disinggung soal kelemahan PSMS saat ini, Rudy menilai tim ini kurang memiliki motivasi untuk menang. Selain itu, kesenjangan jarak antara kualitas tim utama dan cadangan juga menjadi persoalan. Kendati sudah tidak mungkin menambah pemain lagi, Rudy tetap yakin PSMS bakal bangkit.

"Yang pasti, saya harus memaksimalkan pemain yang ada. Saya yakin dengan memberikan motivasi untuk menang kepada para pemain, tim ini bakal tampil beda. Saya juga terus tekankan kepada mereka agar selalu percaya diri," katanya.

Senin, Maret 30, 2009

MACAN PUTIH AKAN MULAI LATIHAN



FOKUSKAN BENAHI FISIK
KEDIRI - Persik tidak mau berleha-leha terlalu lama. Anak-anak Macan Putih dijadwalkan akan kembali berlatih Rabu (1/4). "Kami harus segera bersiap-siap menghadapi kompetisi lagi," ujar Pelatih Persik Aji Santoso.

Aji mengatakan pihaknya akan focus memperbaiki fisik pemain. Karena dikhawatirkan setelah libur pasca pembatalan pertandingan away melawan PKT Bontang dan Persiba Balikpapan, fisik Khusnul Yuli dkk drop.
"Saya akan fokuskan pada recovery fisik," ujarnya.

Aji mengatakan fisik pemain harus benar-benar fit dalam Indonesia Super League (ISL). Karena Persik akan melakoni kompetisi dengan jadwal pertandingan yang padat.
Meskipun, jadwal untuk laga tunda belum dilansir oleh Badan Liga Indonesia (BLI). Namun, tiga laga tunda dipastikan akan berlangsung pada 17 April-4 Mei mendatang. Ditambah dua laga yang sudah dijadwalkan yaitu pada 19 April melawan Persela Lamongan dan 25 April kontra Deltras Sidoarjo.
Sehingga, butuh stamina yang prima agar pemain tidak kehabisan tenaga.
Untuk itu, latihan fisik akan diberikan lebih banyak dibandigkan taktik dan teknik. Lalu program latihan fisik seperti apa yang akan diterapkan? AJi mengatakan dirinya sudah menyiapkan beberapa program latihan fisik. Program yang telah disiapkan antara lain, lari jarak pendek, dan zig-zag.

"Hingga saat ini belum ada jadwal untuk laga tunda tetapi kami harus menyiapkan diri dengan baik," ujar pelatih yang berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk tim mahasiswa Jatim dalam POM ASEAN 2008 di Malaysia.

Disinggung mengenai formasi dan skema permainan. Seperti pernah diungkapkan pelatih yang baru tiga bulan memoles Persik tersebut, bahwa dirinya tidak akan melakukan banyak perombakan. "Kemungkinan besar saya tidak akan lakukan banyak perubahan skema dan formasi," lanjutnya.

Hanya yang perlu disiapkan Aji adalah pengganti stopper Sulis Budi. Karena dalam laga pertama Persik, mantan pemain Petrokimia Putra ini tidak bisa main karena terkena akumulasi kartu kuning.

PERSIK RUGI 350 JUTA PER BULAN


koncomacan.com - Manajemen Persik Kediri mengaku mengalami kerugian hingga mencapai Rp350 juta akibat kegagalan melakukan dua kali pertandingan di kandang sendiri.
"Walaupun pertandingan dihentikan, kami masih terus mengeluarkan anggaran, baik untuk transportasi, latihan, maupun gaji pemain. Totalnya lebih dari Rp350 juta setiap bulan," kata Manajer Persik Kediri, HA Maschut, di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (28/3).

Ia mengaku, dengan ditundanya pertandingan, manajemen tidak mendapat pemasukan sama sekali. Padahal, ada dua pertandingan di kandang sendiri yang seharusnya bisa menambah pemasukan bagi tim sepak bola milik Pemkab Kediri itu. Ia mengaku, dengan gagalnya dua laga pertandingan melawan Persija Jakarta dan Persela Lamongan, tidak membuat pihaknya berkecil hati.

"Pada prinsipnya dan apa pun yang terjadi, kami tetap mengutamakan kegiatan nasional, yaitu pemilu," kata Maschut yang bakal mengakhiri masa jabatan wali kota untuk periode keduanya pada tanggal 2 April mendatang.

Ia justru menilai, dengan ditundanya pertandingan lebih memberikan dampak positif ketimbang memikirkan tidak adanya pemasukan anggaran sama sekali. Maka, dia meminta anak asuhnya itu dapat memanfaatkan waktu luang selama masa kampanye Pemilu 2009 lebih optimal. Ia tetap berharap, pertandingan dapat berjalan sesuai jadwal usai pemilu dan tidak ada penundaan lagi.

Menanggapi rencana pembatasan gaji dan kontrak pemain yang hingga kini dibahas oleh PSSI, Maschut mengaku tidak keberatan dan sangat mendukung kebijakan itu.
"Untuk rencana pembatasan gaji dan kontrak, menurut kami tidak masalah, kami mendukungnya," kata Maschut

GENJOT FISIK DI SELOREJO


koncomacan.com - Pelatih Arema Gusnul Yakin meminta anak didiknya nanti tidak telat kembali ke Malang usai libur panjang satu pekan. Sebab dirinya telah menyiapkan program training center (TC) untuk mengembalikan kondisi fisik pemain jelang laga Arema versus Persija Jakarta pada 20 April. Sebab dalam laga yang akan digelar di Stadion Kanjuruhan itu, Suroso dkk dituntut untuk mengamankan tiga poin guna memantapkan posisi di papan tengah klasemen Djarum Indonesia Super League (DISL).

Rencananya TC akan dipusatkan di bendungan Selorejo Ngantang. Dalam TC tersebut pemain tim berjuluk Singo Edan akan menjalani latihan fisik selama tiga hari yakni Senin-Rabu (6-8/4).
Gusnul Yakin mengatakan, program TC ini digelar dengan tujuan mengembalikan fisik pemain. Karena setelah libur selama satu minggu, kondisi fisik pemain jelas drop. Untuk itu, fisik pemain harus dilatih kembali melalui program TC.

Dipilihnya Selorejo sebagai tempat TC karena merupakan tempat yang aman dan nyaman. Di samping tempat wisata, lokasi alamnya sangat mendukung untuk latihan fisik bagi pemain. Sehingga dapat menciptakan suasana yang bersemangat bagi para pemain.

Tidak hanya itu, Gusnul berharap TC ini nantinya menjadi media menjalin keakraban antarpemain. Khususnya tiga pemain asing yang baru direkrut awal putaran kedua DISL yakni Fortune Udo, Chmelo Roman, dan Buston Browne dengan pemain Arema lainnya.

Meski demikian, dirinya telah menginstruksikan kepada pemain agar menjaga kondisi fisiknya selama libur. Caranya dengan berlatih sendiri di rumahnya masing-masing. Ini diperlukan agar kondisi fisik pemain tidak terlalu menurun drastis.

Sehingga nanti dengan TC selama 3 hari, kondisi fisik pemain sudah normal kembali. "Bukan berarti libur panjang ini pemain harus libur total dan tidak pernah latihan. Minimal setiap hari melakukan jogging," ucap Gusnul, kemarin.

Usai menjalani TC, pemain langsung menjalani latihan teknik dan taktik. Dengan latihan tersebut, teknik permainan anak-anak diupayakan kembali normal, seperti ketika Arema mengalahkan Persiwa Wamena 2-0 (8/3) dan Persela Lamongan dengan skor 1-0 (14/3).
Apabila kondisi permainan kembali normal, Gusnul merasa optimis nanti bisa mengalahkan tamunya Persija Jakarta.

JAMU PERSIJA DITETAPKAN 20 APRIL


Panpel Arema Dapat Kompensasi Rp 75 Juta

koncomacan - Teka-teki laga Arema versus Persija Jakarta akhirnya terkuak. Ini setelah manajemen Arema menerima surat faximile jadwal ulang laga home yang dipusatkan di Stadion Kanjuruhan Malang dari Badan Liga Indonesia (BLI) kemarin. Laga Arema menjamu Persija digelar pada 20 April mendatang.

Sebenarnya laga tim berjuluk Singo Edan menghadapi Persija sedianya digelar pada 23 Maret 2009 lalu. Akan tetapi, laga tersebut ditunda karena tidak mendapatkan izin pertandingan dari aparat kepolisian. Polisi tidak berani mengeluarkan izin karena masih dalam masa kampanye.
Pelatih Arema Gusnul Yakin membenarkan adanya kepastian laga Arema versus tim berjuluk Macan Kemayoran itu digelar pada 20 April mendatang.

Dirinya merespons keluarnya jadwal ulang tersebut. Karena kepastian laga itu membuat dirinya bisa melakukan perencanaan terkait persiapan tim. Sehingga nantinya Suroso dan kawan-kawan siap bertanding kembali dalam melanjutkan kompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL). "Jadwal ini kami terima tadi pagi (kemarin, red)," ujar Gusnul Yakin, seusai latihan di lapangan Sengkaling, kemarin.

Hanya saja, kata Gusnul, dalam surat tersebut BLI belum melampirkan jadwal ulang laga Arema tur ke Kalimantan. Yakni laga Arema menghadapi Persiba Balikpapan dan Bontang PKT. Kondisi itulah yang membuat dirinya berdebar-debar karena jadwal tur Arema yang tertunda belum diketahui secara pasti.

Meski demikian, Gusnul mengaku senang karena laga Arema yang lainnya tidak mengalami perubahan. Artinya jadwalnya sesuai dengan jadwal BLI sebelumnya, yakni laga PSM versus Arema digelar pada 27 April dan lawatan Arema ke kandang Deltras Sidoarjo pada 1 Mei 2009. "Saya berharap secepatnya jadwal tur Arema ke Kalimantan segera keluar, sehingga persiapan kami semakin mantap," terang mantan pelatih Persibo Bojonergoro ini.

Asisten manajemen Arema, M. Taufan mengatakan, meski laga tersebut digelar di Stadion Kanjuruhan, akan tetapi pelaksanaan pertandingan di-handel oleh BLI. Sementara Arema yang ketepatan sebagai tuan rumah, nantinya akan mendapatkan ganti rugi senilai Rp 75 juta dari BLI. "Ini sudah menjadi keputusan.

Saya berharap tidak mengurangi dukungan Aremania untuk datang langsung ke stadion. Apalagi dalam pertandingan nanti tim dituntut menang untuk mengamankan posisi di papan tengah, sehingga pemain harus mendapatkan support dari para Aremania," terang mantan wartawan ini.

PERSIPURA 4 vs PSIS 0


Terus Jaga Takhta
Kabes Kena Kartu Merah


koncomacan.com - Stadion Mandala masih angker bagi tim lawan. Stadion di Jayapura, Papua, tersebut selalu menjadi tempat bagi tuan rumah, Persipura, untuk mengalahkan lawan-lawannya.

Kemarin (29/3), dalam laga Djarum Indonesia Super League (DISL), giliran PSIS Semarang yang dibuat takluk 0-4 (0-2). Menariknya, empat gol Mutiara Hitam, julukan Persipura, diberi rata oleh Alberto "Beto" Goncalves dan Boaz Solossa. Beto mencetak gol pada menit ke-30 dan 42, sedangkan Boaz menjebol gawang lawan pada menit ke-47 dan 71.
Donasi tiga angka itu juga memantapkan posisi anak asuh Jacksen F. Tiago tersebut di puncak klasemen. Dengan koleksi 55 poin dari 25 laga, Persipura menjaga takhta yang sudah lama dikuasainya itu.

Bagi Beto, tambahan dua golnya membuat striker asal Brazil tersebut menyamai koleksi bomber Persib Bandung asal Uruguay, Christian Gonzalez, dengan 17 gol dan selisih satu gol dari pencetak gol terbanyak sementara asal Sriwijaya FC Palembang, Ngon A Djam.

Jacksen menyatakan bahwa kemenangan yang diraih Eduard "Edu" Ivakdalam dkk butuh perjuangan ekstra. Apalagi, pada 30 menit babak pertama, timnya kesulitan menembus pertahanan PSIS. Sebab, Mahesa Jenar, julukan PSIS, lebih menerapkan permainan bertahanan. "Untunglah, pemain tetap sabar sehingga mereka mampu memenangkan pertandingan, " kata Jacksen setelah pertandingan.

Kemenangan Persipura tersebut disambut gembira oleh Ketua Umum Persipura M.R.Kambu. Dia tetap mengingatkan agar pemain tetap fokus. "Perjalanan masih panjang," ujarnya.
Sementara itu, kubu PSIS yang diwakili asisten pelatih, Acmad Muhariah, mengakui bahwa PSIS menerapkan strategi bertahan. Mereka hanya menempatkan Basile Onambele di depan dan menumpuk lima sampai enam pemain di belakang.

"Persipura memiliki kualitas permainan yang bagus. Mereka boleh dibilang sebagai timnas plus. Sebab, sebagian materinya dalam pemain timnas. Untuk itu, kami mencoba meladeni dengan bermain bertahan Tapi, strategi tersebut hanya mampu bertahan sampai 30 menit babak pertama saja," ujarnya. "Konsentrasi pemain makin berantakan setelah gol pertama Persipura. Kami akui, Persipura pantas menang," tambahnya.

Ya, sejak peluit ditiup wasit asal Bandung, Fiator Ambarita, Persipura langsung menggebrak pertahanan tim tamu. Mutiara Hitam juga kembali mengusung trisula mautnya. Yakni, Ernest Jeremiah, Beto, dan Boaz.
Strategi tersebut membuat kocar-kacir barisan pertahanan PSIS. Baru tiga menit, melalui umpan silang Ian Luis Kabes, Boaz yang sudah berhadapan dengan Agus Murod, kiper PSIS, tak bisa memaksimalkan peluang itu.

PSIS yang dipoles Bambang Nurdiansyah tak tinggal diam. Kiper tuan rumah Jendri Pitoy sedikitnya membuat dua kali upaya penyelamatan gemilang melalui tendangan pemain Onambebe. Persipura kembali membuka peluang. Kali ini lewat umpan dari Edu kepada Jeremiah yang berhadapan dengan Agus. Tapi, itu juga tak bisa mengubah skor. Peluang berikutnya, Beto yang sudah berdiri bebas kembali membuat kubu PSIS tegang.

Sejak itu, Persipura kesulitan menjebol gawang PSIS hingga memasuki menit ke-29. Berawal dari aksi Jeremiah, kebuntuan Mutiara Hitam akhirnya pecah. Selanjutnya, Jeremiah memberikan umpan kepada Beto. Bola pun dimaksimalkan pemain asal Brazil tersebut dengan tendangan setengah voli yang akhirnya merobek sisi kiri gawang PSIS.
Jeremiah kembali assist dari sisi kiri kepada Beto. Kali ini, Jeremiah mengumpan bola atas yang melewati tiga pemain PSIS. Beto yang sudah berdiri bebas berhasil menangkap si kulit bundar dengan sukses.

Memasuki babak kedua, PSIS yang sudah tertinggal tampaknya semakin tak bergairah. Baru dua menit berjalan, Boaz berhasil menjebol gawang tim tamu dengan tandukan.
Proses gol itu pun cukup apik. Sebelumnya, bola menyentuh mistar gawang dan sudah melewati garis gawang. Fiator Ambarita pun mengesahkan tandukan Boaz menjadi gol ketiga Persipura.
Unggul 3-0, Persipura makin bersemangat dan terus mengempur pertahanan tim tamu. Sejumlah peluang kembali diperoleh Jeremiah. Sayang, kurangnya ketenangan membuat beberapa peluang harus terbuang percuma di luar gawang.

Melihat itu, Jacksen menarik Jeremiah keluar dan memasukan Ricardo Salampessy untuk mengamankan tiga gol tersebut. Masuknya Erik, sapaan Ricardo, makin meningkatkan serangan. Hasilnya, pada menit ke-71, Agus memungut bola untuk kali keempat, lagi-lagi melalui Boaz.

Sayang, setelah unggul empat gol, Persipura harus kehilangan Kabes. Pemain andalan Persipura itu dikeluarkan Fiator. Kabes terkena kartu kuning karena melakukan pelanggaran terhadap Heri Susilo. Karena langsung membuka baju, Kabes langsung diberi kartu kuning kedua dan selanjutnya kartu merah.



SENTRALISASI LANJUTAN DJARUM ISL


Rencana Sentralisasi Lanjutan Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009
Jaga Kualitas, Kombinasikan Daerah


Sebagian besar pertandingan Djarum Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 istirahat pada masa kampaye pemilihan umum (pemilu) legislatif. Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) lalu memadatkan jadwal dan menggelar sentralisasi. Di manakah sentralisasinya?

KEPUTUSAN mengistirahatkan sebagian besar pertandingan DISL selama masa kampaye pemilu legislatif telah diambil BLI. Demikian juga saat pemilu dan sepekan sesudahnya.
Siasat untuk mengantisipasi keputusan tersebut juga telah diambil. BLI bakal menggelar sentralisasi pertandingan. Sentralisasi itu akan berlangsung 17 April hingga 4 Mei. Selama masa sentralisasi yang berjalan 18 hari tersebut, 39 pertandingan bakal digulirkan.

Itu merupakan fakta yang mencengangkan. Sebab, biasanya dalam tiga pekan hanya digelar sekitar 27 pertandingan. Jumlah 39 pertandingan tersebut jelas overload. Kualitas pertandingan dan kompetisi jelas terancam terdegradasi. Sebab, setiap tim dipaksa bekerja lebih dari biasanya.

BLI pun menyadari ancaman itu. Jalan agar kualitas pertandingan tidak turun drastis pun telah disiapkan. "Kami akan berusaha maksimal menjaga kualitas pertandingan," kata Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono.
Seperti apa siasatnya? Sayang, BLI belum berani memastikan. "Kami akan menunggu pemilu legislatif usai. Setelah 9 April, kami baru memastikan jadwal dan sentralisasi secara definitif," ujarnya.

BLI ternyata masih menunggu respons aparat keamanan. Terutama bagi daerah-daerah yang bakal ditempati sebagai arena sentralisasi pertandingan. Sebelumnya, BLI membagi tiga kemungkinan tempat sentralisasi. Yakni, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah-DKI Jakarta.

Tapi, kini, BLI memiliki kecondongan lain. Besar kemungkinan, sentralisasi tidak hanya dipusatkan di satu provinsi saja. "Melihat perkembangan perizinan dan respons teman-teman klub, kemungkinan terbesar, kami akan mengombinasikan daerah-daerah untuk sentralisasi," jelasnya.

Pria asal Ngawi tersebut lantas memberi contoh. Sentralisasi bisa dilaksanakan di tiga tempat sekaligus. Misalnya, kombinasi Jawa Barat dan Jakarta untuk menggelar beberapa pertandingan, sedang pertandingan lain dilangsungkan di Jawa Timur. Contoh lain, kombinasi antara Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Jawa Barat, Jakarta, dan Kalimantan Timur.
"Kemungkinan-kemungkinan itu segera kami simulasikan. Yang terbaik akan kami pakai. Yang jelas, setiap tim bakal pindah stadion minimal dua kali," urainya.

Jawa Timur yang diincar BLI sebagai arena sentralisasi menyatakan siap menjadi tuan rumah. Bahkan, Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Jawa Timur telah menyusun beberapa agenda untuk membantu BLI. "Sikap kami masih sama seperti sebelumnya. Kami siap untuk menjadi tempat sentralisasi," tegas Ketua Pengda PSSI Jawa Timur Haruna Seomitro.

Anggota komite eksekutif PSSI itu menyebut bahwa hari ini pihaknya bakal bergerak untuk melancarkan agenda sentralisasi. Pengda PSSI Jawa Timur bersama beberapa pengurus BLI hari ini bakal berkoordinasi dengan beberapa pihak keamanan terkait sentralisasi tersebut.
Koordinasi akan dilakukan dengan kepolisian di wilayah Kediri dan Malang. "Kami mencoba membalik cara pendekatan. Kami mencoba dialog lebih dulu dengan jajaran kepolisian di kabupaten dan kota. Setalah itu, berbicara dengan polda," paparnya.

Jakarta juga menyatakan kesediaannya untuk menggelar sentralisasi. Bahkan, Persija Jakarta telah melakukan audiensi dengan Polda Metro Jaya. Lampu hijau pun telah dikantongi Persija. "Kami sudah bicarakan hal tersebut kepada BLI. Kami siap untuk menjadi tuan rumah," tutur Direktur Umum PT Persija Jaya Bambang Sucipto.

Respons daerah tersebut ditangkap positif oleh BLI. Regulator kompetisi itu menilai bahwa respons tersebut mempermudah langkah BLI. "Tapi, yang perlu dipahami, agenda ini adalah gawe liga (BLI, Red)," tegas Joko.

JAJAKI KEMUNGKINAN BERI IZIN



koncomacan-KEINGINAN klub peserta Djarum Indonesian Super League (DISL) bisa tampil di Jatim makin mengencang. Sayang, Polda Jatim sampai hari ini masih bergeming.
Mereka masih tetap melarang perhelatan sepak bola di provinsi ini. Meski demikian, ada sedikit perkembangan baru soal ini.

Polda memberikan sinyal positif soal kelanjutan DISL bisa digelar di Jatim. Saat ini, Polda Jatim mulai menjajagi kemungkinan untuk memperbolehkan perhelatan DISL di daerahnya.
Hanya, ada beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan Polda. Selain itu, Polda juga masih akan berkonsultasi dulu dengan Mabes Polri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes (Pol) Pudji Astuti kemarin mengatakan, Polda tengah menjajagi kemungkinan memberikan izin pertandingan bola di Jatim sesuai dengan kesiapan masing-masing satuan kewilayahan. "Maksudnya, bisa tidaknya sebuah kabupaten/kota di Jatim jadi tempat perhelatan DISL tergantung kesiapan masing-masing wilayah," katanya tadi malam (29/3).

Nah, untuk mengetahui siap tidaknya sebuah wilayah menggelar pertandingan DISL, Polda mengacu pada kebijakan Polres atau Polwil di masing-masing daerah. Jika aparat setempat mengizinkan, maka Polres/Polwil mengajukan izin pada Polda.
Selanjutnya, Polda akan meminta izin pada Polri soal boleh tidaknya pertandingan DISL dihelat. Sebelum izin itu dikeluarkan, polisi setempat harus benar-benar bisa memprediksi efek dari pertandingan itu.

"Jika dianggap aman dan aparat siap, bisa mengeluarkan izin. Demikian sebaliknya," katanya.
Kebijakan ini sendiri sebenarnya sudah diberlakukan Polda untuk pertandingan voli di Jatim. "Namun, untuk sepak bola, kami masih akan konsultasi dulu dengan Mabes Polri," tambah Pudji.

Hingga hari ini, Polda Jatim masih kukuh pada keputusannya untuk menghentikan seluruh pertandingan DISL selama masa kampanye. Alasan Polda, jajaran kepolisian di Jatim diinstruksikan untuk fokus mengamankan masa kampanye Pemilu yang dimulai 16 Maret lalu.
Karena itu, Polda khawatir jika perhelatan DISL dilanjutkan, potensi pengumpulan massa di luar agenda kampanye bakal makin besar. Meski kebijakan ini masih dijalankan, Pudji tetap memberikan sinyal kebijakan ini bakal diubah.

RAHMAD DARMAWAN KECEWA DENGAN PEMAINNYA


koncomacan.com - Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, kecewa kepada para pemainnya, setelah timnya ditahan imbang 0-0 oleh PSM Makassar pada Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (29/3) malam.

"Jika boleh memilih, saya lebih suka anak-anak main ketika melawan Deltras Sidoarjo kemarin. Mereka tidak sepenuhnya bermain sesuai intruksi saya, tapi dapat menang," kata Rahmad, usai pertandingan.

Menurut Rahmad, skuadnya bermain terlalu terburu-buru dalam menyelesaikan sebuah peluang. "Kita banyak sekali menciptakan peluang, tapi finishing touch-nya tidak sempurna," kata mantan pelatih Persija dan Persipura ini.

Hasil skor kacamata ini dinilai Rahmad tidak lain karena kecerdikan pemain PSM di areal kotak penalti. "PSM membaca irama Ngon dan Budi (Ngon A Djam dan Budi Sudarsono, striker andalan SFC, Red) di kotak penalti, sehingga banyak peluang yang menjadi mentah kembali," ujar pelatih asal Metro, Lampung ini.

Menurut Rahmad, sejak awal babak pertama Ngon cs tampil menyerang, tapi barisan belakang PSM begitu rapat dan sesekali melancarkan serangan balik, sehingga ini cukup membuyarkan konsentrasi SFC.

"Dari segi permainan, saya cukup puas karena strategi jalan. Tapi, itulah sepak bola. Tim yang bermain bagus belum tentu menang," ujar pelatih terbaik Copa Djie Sam Soe musim lalu itu.
Ia juga memuji permainan baik kiper kedua SFC, Dede Sulaiman yang sering mendapat hujatan selama pertandingan berlangsung. "Saya tegaskan di sini, Dede akan menjadi kiper besar di masa mendatang, karena ia telah melewati fase berat sebagai pesepak bola," kata mantan pemain Persikota Tangerang ini pula.

SRIWIJAYA 0 vs PSM 0


Sriwijaya FC Ditahan PSM

koncomacan.com - Sriwijaya FC (SFC) hanya bermain imbang 0-0 melawan PSM Makassar, pada laga putaran kedua Indonesia Super League (ISL) edisi 2008-09, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Minggu (29/3).
Pada babak pertama, SFC menampilkan strategi menyerang penuh yang diladeni tim tamu dengan merapatkan barisan belakang dan memanfaatkan momen serangan balik.

Menit ketujuh, striker SFC Ngon A Djam nyaris menjebol gawang PSM, melalui tendangan keras dari jarak 30 meter. Tapi tendangan itu masih melewati mistar gawang.
Dua menit berselang, giliran PSM yang mendapat peluang melalui striker Julio Lopez yang lepas dari kawalan pemain belakang. Lopez yang siap ancang-ancang menendang ditekel bersih oleh Warobay, satu-satunya bek yang tersisa di lini belakang.

Pada menit ke-21, SFC nyaris mengubah keadaan. Obiora yang mengirimkan umpan matang ke Ngon di area kotak penalti yang langsung menyundul bola, tapi melewati mistar gawang.
Memasuki babak kedua, SFC kian meningkatkan tempo permainan. Di menit ke-58, Kayamba mendapat umpan menyilang dari Obiora, tapi sundulannya melenceng ke sebelah kiri gawang Frey.

Pemain belakang PSM, Oudja dikeluarkan wasit karena menjegal Oktavianus di menit ke-77 yang menjadi kartu kuning kedua. Sebelumnya, pada menit ke-59, pemain ini mendapat kartu kuning pertama karena menjatuhkan Kayamba. Nmun, ini gagal dimanfaatkan SFC dan pertandingan berakhir tanpa gol.

Sriwijaya FC:
Dede Sulaiman (kiper), Warobay, Tsimi, Charis Yulianto, Isnan Ali, Toni Sucipto (Wijay 83), Zah Rahan, Obiora (Benben 87), Budi Sudarsono (Oktavianus 75), Ngon A Djam, Keith Kayamba (kapten).

PSM: Frengki Irawan (kiper), Ouadja, Adnan Buyung, Hamdi Hamzah, Rahmat Latief, Ali Khadafi, Diva Tarkas, Isyad Aras, Proneto, Alfredo (Fandy Edy 81), Julio Lofez (kapten).



STAMINA PEMAIN BISA DROP


INI PERTANDINGAN GILA BERMAIN SEBANYAK 7 KALI

koncomacan.com-Tugas berat ada di pundak pelatih. Kemenangan harus tetap diraih dalam tekanan dan padatanya jadwal.
Itulah yang bakal dihadapi para pelatih tim-tim DISL seiring pemadatan dan sentralisasi pertandingan. Ya, para pelatih harus bekerja lebih ekstra.

Mereka juga harus lebih memeras otak untuk menyiapkan strategi. Bukan saja demi kemenangan, tapi juga agar para pemain tetap bisa tampil prima sekaligus terhindar dari cedera.
Ini disebabkan jadwal sangat padat. Selama sentralisasi, setiap klub rata-rata bertanding lima kali.

"Ini hal yang gila. Kami harus bertanding sebanyak tujuh kali. Kami bukan saja dihadapkan pada sesuatu yang sulit untuk mengejar juara. Tapi, kami juga dihadapkan pada ancaman fisik pemain yang bisa drop," jelas Danurwindo, pelatih Persija Jakarta.

Bukan bermaksud lempar handuk, tapi dari penilaian Danurwindo, dengan adanya pemadatan jadwal itu peluang Persija untuk juara menjadi tipis.Alasannya, selama 18 hari saat sentralisasi Persija harus bertarung habis-habisan selama tujuh kali.
Hal yang bagi mantan pelatih PSSI Primavera itu sangat tidak menguntungkan Persija. Apalagi, lawan yang dihadapi cukup berat. Ada Persik Kediri, Arema Malang, atau PSM Makassar.
"Benar-benar gila. Fisik pemain bisa drop dalam menjalani pertandingan saat sentralisasi maupun sesudahnya," kata Danurwindo.

Sikap berbeda ditunjukkan Persipura Jayapura. Tim yang kini memuncak klasemen sementara itu enggan berpikir masalah sentralisasi. Bagi mereka apa yang ada saat ini, itulah yang harus dijalani terlebih dulu.

"Kami fokus pada yang ada dulu, sebab jadwal belum keluar. Kami baru bisa bersikap kalau jadwal baru sudah kami dapatkan," sebut Jacksen F. Tiago, arsitek Persipura.
Persiwa justru lebih santai menyikapi sentralisasi. Mereka tidak mau terlalu pusing. Hal yang terpenting bagi mereka adalah kompetisi berakhir sesuai rencana.

BASRI : JADI PENASEHAT PELATIH


Jika Lengser dari Tim Senior

koncomacan-M. Basri tetap berada di Persela Lamongan. Hanya, dia tidak lagi menjadi pelatih tim senior yang terjun di Djarum Indonesia Super League (DISL).
Jika dilengserkan, mantan pelatih tim nasional Indonesia tersebut bakal duduk sebagai penasihat pelatih Persela. Seluruh pelatih Persela untuk semua kelompok umur akan dipantau Basri.

Pada akhirnya, pelatih senior tanah air itu diharapkan mampu memberikan distribusi positif bagi perkembangan tim Persela.
Pergantian pelatih Laskar Joko Tingkir -julukan Persela--memang-masih jadi teka-teki. Tapi, jika terjadi pergantian,-Ketua Umum Persela Masfuk akan mengumumkannya sendiri.

Direncanakan pula, saat mengumumkan jadi tidaknya pergantian pelatih, pihak manajemen juga mengundang sejumlah pelatih Persela dari semua kelompok umur. "Soal rencana akan ada pengumuman dari ketua umum memang benar. Tapi, soal rencana mengundang semua pelatih, saya masih belum tahu pasti. Bisa saja demikian," jelas Yuhronur, bendahara Persela, kemarin (29/3).

Seandainya ada pengumuman resmi tentang pergantian pelatih, tim kebanggaan warga Kota Soto itu dipastikan tidak memakai pelatih asing. Ini jelas terlihat karena tawaran pelatih asing yang sempat masuk ke Persela hingga saat ini belum direspons. Pastinya, jika memang ada pergantian pelatih, arsitek lokal yang dipilih. "Apalagi soal itu. Kita tunggu besok saja. Barangkali memang ada kejutan," imbuhnya.

Wacana pergantian pelatih di kubu Persela berawal dari prestasi tim yang kian turun, khususnya di ajang DISL putaran kedua. Kesebelasan yang bangga dengan kostum warna biru muda tersebut tidak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir.

Pertama, Laskar Joko Tingkir dikalahkan Persipura 1-2 di kandang sendiri, Stadion Surajaya, Lamongan. Selanjutnya, mereka kalah 0-1 dari Persiba Balikpapan dan seri lawan PKT Bontang. Sebelum DISL libur karena berbenturan dengan masa kampanye Pemilu 2009, Marcio Souza da Silva dkk kembali ditumbangkan Arema 0-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Dengan adanya pergantian pelatih, Persela diharapkan bisa kembali bangkit. Namun, manajemen sebelumnya menegaskan lebih meminati pelatih lokal yang berlisensi A dan mengerti karakter Persela jika memang ada pergantian pelatih.

PERSIWA 1 vs PELITA JAYA 0


Menang Kontroversi Lagi

koncomacan.com-Harapan publik tuan rumah Persiwa Wamena untuk terus menempel Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC akhirnya terwujud berkat kemenangan tipis 1-0 melalui gol semata wayang pemain andalannya Pieter Rumaropen di menit 62 dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/09 di Stadion Pendidikan, Wamena, Sabtu (28/3) kemarin.

Bagi Suharno kemenangan atas Pelita Jaya merupakan sangat penting. Secara umum dirinya sudah puas atas raihan tiga poin. Meski demikian Suharno menilai kinerja pemainnya belum sesuai dengan skema yang diinginkannya.

Betapa tidak sejumlah peluang yang dimiliki anak asuhnya tak dimaksimalkan dengan baik oleh Bookai Edi Foday maupun Erick Weeks Lewis, itu juga berkat tampilan cemerlang kiper Pelita Dian Agus Prasetyo.

Sebaliknya tim tamu menilai kemenangan Persiwa berkat "bantuan" wasit dalam hal ini asisten wasit yang tak jeli melihat posisi pemain Persiwa yang saat itu berada dalam posisi off side. Tak ayal membuat coach Pelita Jabar Fandi Ahmad bahwa sebaiknya wasit dan asisten wasit perlu bersekolah dulu di Eropa sehingga bisa memahami benar pertandingan.

Sejak kick off dibunyikan Wasit Najamudin Aspiran Persiwa langsung menggebrak tim tamu melalui umpan-umpan lambung serta umpan pendek.. Di menit 3 Erick Weeks tak bisa memaksimalkan kesempatan, tendangan kerasnya masih melebar diatas mistar gawang Dian Agus. Kemudian saat dimenit 6, Persiwa kembali memiliki peluang tapi belum bisa dimaksimalkan oleh Bokay E Foday karena sundulannya masih melenceng dari gawang Pelita Jaya.

Memasuki babak kedua berlangsung, kedua tim tampaknya langsung menaikkan tempo permainan. Tuan rumah nampaknay sudah mulai gelisah, pasalnya di menit 56 gol yang dinanti belum juga datang. Dengan jeli Suharno memasukkan senjata andalannya Pieter Rumaropen mengganti Vendry Mofu.

Pergantian ini berbuah hasil melalui serangan di menit 62, Piter Rumaropen yang baru masuk pada babak kedua berhasil merobek gawang Pelita Jaya dan merubah kedudukan menjadi 1-0 bagi Persiwa.

Gol yang diciptakan Pieter ini sontak mendapat protes dari pemain Pelita, mereka terus mempertanyakan mengapa gol Pieter disahkan. Tapi sang pengadil Najamudin Aspiran kukuh dengan keputusannya mengesahkan gol tersebut.

Gol ini makin meningkatkan serangan Persiwa, lini belakang Pelita sering mendapat ancaman dari pemain-pemain Persiwa baik dari sektor sayap maupun tengah. Tapi sampai pertandingan usai kedudukan tak berubah.

"Kami tak menyangka keputusan wasit khususnya asisten wasit yang tidak melihat bahwa gol yang diciptakan Pieter Rumaropen adalah off side tapi bagaimana pun itu adalah keputusan wasit dan harus dihormati," ujar Fandi Ahmad, pelatih Pelita Jaya usai pertandingan kepada wartawan.

"Secara keseluruhan saya sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit dan AW pada pertandingan ini, bahkan kami akan menyurat secara resmi kepada BLI,"tegasnya.

SIAPKAN DEMO BESAR-BESARAN


koncomacan.com-SIDOARJO - Kesabaran Deltamania semakin terkikih. Melihat tim pujaannya, Delta Putra Sidoarjo (Deltras) kembali terpuruk di zona degradasi, mereka akan menemui Ketua Dewan Pembina Deltras, Win Hendrarso hari ini.

"Kami akan menemui Win untuk membicarakan strategi penyelamatan Deltras dari degradasi. Kegagalan di Palembang adalah pukulan telak bagi kami'' kata Saiful Bakirok, ketua Deltamania, kemarin (29/3)

Bahkan, kelompok suporter asal Kota Udang tersebut telah menyiapkan rencana lain jika Win tidak memberikan respons. Apa itu?
'' Kami akan melakukan demo besar-besaran,'' ancam Bakirok, sapaan karib Saiful.
Ya, selama dua kali berlaga di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, The Lobster, julukan Deltras dua kali menelan kekalahan, yakni dari Sriwijaya FC dengan 0-1 dan PSMS Medan dengan 1-3.

Kekalahan itu membuat Purwaka dkk harus kembali masuk jeratan degradasi. Padahal, sebelumnya, Deltras sempat merasakan masuk zona playoff.
Selain itu, pihaknya menganggap pelatih M. Zein "Mamak" Alhadad itu kurang jeli, baik dalam meramu latihan maupun strategi pada saat pertandingan.

"Saat Deltras kalah dengan skor 0-1 dari Sriwijaya meskipun pola permainanya di anggap bagus, akan tetapi Deltrasmania menganggap pelatih Mamak kurang jeli.
Seharusnya, dia jeli melihat pola permainan dan bisa mempelajari kelemahan saat melawan Sriwijaya, sehingga dia mampu menerapkan strategi yang lebih bagus saat melawan PSMS,'' ucap Bakirok.

Dalam pertandingan melawan PSMS, Deltras terlihat hanya mengandalkan Danilo Fernando dan Gustavo Chena. Permainan yang disajikan Deltras pun kurang berkembang karena mudah dibaca lawan.
Dan, kurang jelian lagi dari Mamak akan kebutuhan Deltras adalah tidak adanya striker. ''Deltras butuh striker murni, tapi kenapa Mamak tidak mampu menjawab itu,'' jelasnya.

PSMS 3 vs DELTRAS 1



PSMS Taklukkan Deltras 3-1

koncomacan.com - Tim tuan rumah PSMS Medan menaklukkan tamunya Deltras Sidoarjo 3-1 (1-0) dalam lanjutan laga Djarum Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya, Jaka Baring, Palembang, Sabtu (28/3).

Gol pertama untuk PSMS justru tercipta pada menit ke-20 setelah Gustavo Chena melakukan pelanggaran terhadap Leonardo Martin Zada di kotak penalti. Tendangan penalti dieksekusi oleh Zada dengan mulus tanpa bisa ditahan oleh kiper Deltras Syaifudin.

Pada menit ke-50, PSMS dapat kembali merobek gawang Deltras melalui sundulan kepala Mauro Pinto. Gol tercipta melalui tendangan bebas yang dilakukan Affan Lubis kemudian disambut sundulan oleh Mauro Pinto yang memposisikan diri di kanan gawang.

Permainan terbuka PSMS kembali membuahkan gol pada menit ke-70, melalui tendangan keras Andika Yudistira tepat dari depan gawang menyambut umpan matang Elie Aiboy dari kiri.

Satu-satunya Gol balasan Deltras diperoleh melalui tendangan penalti yang dilakukan oleh Gustavo Chena empat menit sebelum per tandingan berakhir, gara-gara Boy Jati Asmara dilanggar di daerah penalti.

Pelatih Deltras Zein Alhadad mengatakan, pertandingan ini sebuah antiklimaks setelah Deltras bertanding habis-habisan melawan Sriwijaya FC. Setelah PSMS mendapat hadiah penalti, mental pemain Deltras jatuh.

Menurut pelatih PSMS Liestiadi, kemenangan PSMS karena berhasil mematikan pemain kunci Deltras yaitu Gustavo Chena dan Danilo Fernando.

Sabtu, Maret 28, 2009

SRIWIJAYA vs PSM


Hambatan Besar
LIVE ANTV MINGGU 19.00 WIB

koncomacan-PSM, yang tengah mengejar poin untuk mendongkrak posisi di klasemen Djarum ISL, bakal menghadapi hambatan besar saat bertemu Sriwijaya, Minggu (29/3) di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Pengunduran jadwal pertandingan dua tim ini dianggap menguntungkan tuan rumah.

Tim Laskar Wong Kito memiliki waktu recovery sebelum menghadapi PSM. "Kami awalnya bakal memanfaatkan kelelahan mereka untuk mengambil poin di kandang mereka, sayang partai ini diundur. Meski begitu, kami tetap optimistis meraih poin di sini," kata Hanafing, pelatih PSM.

Sebenarnya bukan cuma Sriwijaya yang diuntungkan dengan pengunduran ini, tapi juga Juku Eja. Pasalnya gelandang jangkar mereka, Ali Kaddafi, bisa turun bermain. Ali absen di pertandingan menghadapi PSMS karena akumulasi kartu.
"Kehadiran Ali di lini tengah bakal sangat membantu tim ini untuk mengimbangi kecepatan pemain depan Sriwijaya, dia merupakan pemain yang tidak tergantikan di posisinya," tambah Hanafing.

Sementara itu, problem krisis kiper di kubu Laskar Wong Kito sudah teratasi setelah mereka resmi mengontrak penjaga gawang belia asal Diklat Ragunan, Andri Tani. Tim asuhan Rahmad Darmawan juga mendapat kabar gembira soal kondisi cedera kiper utama, Ferry Rotinsulu. Menurut rumah sakit di Singapura, cedera engkel Ferry tidak parah, dia hanya absen sekitar sebulan lagi. "Kondisi ini patut kami syukuri," papar Rahmad.

Sulit Tampil Prima

Perubahan jadwal pertandingan Djarum ISL belakangan ini amat merugikan tim-tim kontestan. Program latihan yang telah dirancang para pelatih berantakan dan dikhawatirkan berimbas pada penampilan pemain di lapangan.

"Pemain tak bisa tampil maksimal karena periode satu pertandingan ke pertandingan lainnya tidak teratur frekuensi waktunya," keluh Hanafing, pelatih PSM.
Kondisi ini diprediksi bakal kian parah setelah pemilu di mana tim-tim bakal menjalani pemadatan pertandingan yang tertunda di masa kampanye.

“Jika jadwalnya cukup padat, tim hanya tampil maksimal di laga pertama dan kedua. Saat memasuki pertandingan kondisi tim mulai menurun. Pada pertandingan keempat dan seterusnya saya yakin permainan tim jauh di bawah performa terbaiknya,” jelas Junaedi, pelatih Persijap.

Solusi merotasi pemain juga dirasa Junaedi bukan jalan terbaik sebab setiap tim paling-paling hanya mempunyai 15 pemain yang ideal untuk diturunkan. Selebihnya hanyalah pemain cadangan yang jika dipaksakan bermain full time justru akan berisiko merusak permainan.
“Rotasi memang perlu, tapi paling banyak saya hanya berani menyisipkan dua pemain cadangan. Jika sampai empat pemain, jelas itu sudah mengubah karakter tim.

Ini sangat berisiko. Karena itu, pelatih harus benar-benar memikirkan jika akan merotasi pemainnya,” ucap Danurwindo, pelatih Persija yang akan melakoni enam pertandingan sekaligus

PERSIK BELA BLI


Soal Penundaan Tanggung Jawab Bersama

koncomacan- Penundaan pertandingan di kompetisi Liga Indonesia (Ligina) karena jadwal Pemilihan legislatif (Pilleg) bukan hanya tanggungjawab Badan Liga Indonesia (BLI). Sebagai otoritas penyelenggara kompetisi sepakbola profesional di Indonesia, BLI pasti telah membuat jadwal pertandingan sesuai dengan agenda nasional, seperti jadwal Pemilu. Hal ini diutarakan Manajer Persik Iwan Boedianto menanggapi simpang siurnya jadwal Ligina yang dilansir BLI.

"Saya yakin saat membuat jadwal, BLI telah mengantongi surat kesiapan dari panpel di tiap-tiap daerah. Bahwa daerahnya siap melangsungkan pertandingan," lanjut manajer asal Malang tersebut.

Seperti diketahui, banyak jadwal pertandingan selama masa Pilleg ini yang ditunda. Tak terkecuali Persik yang mengalami tiga penundaan. Meskipun, di beberapa daerah izin pertandingan tetap bisa dikantongi.

Menurut Iwan, semua penundaan yang terjadi di kompetisi Ligina saat ini merupakan tanggungjawab bersama semua pelaku persepakbolaan di tanah air. "Saya rasa fenomena ini bukan hanya tanggungjawab BLI saja. Namun semua pihak atau pelaku persebakbolaan di tanah air," papar Iwan ditemui beberapa waktu lalu.

Pelaku persepakbolaan yang dimaksud bukan hanya pemain, pelatih, wasit, klub sepak bola, ataupun panpel. Tetapi termasuk juga pihak keamanan, serta penonton yang selalu mendukung pertandingan.

Banyak yang harus dibenahi dari semua pelaku tersebut agar kompetisi sepakbola di Indonesia tidak bisa diganggu oleh agenda politik yang sedang berlangsung. Meskipun, tidak dipungkiri oleh Iwan, bahwa sepakbola Indonesia saat ini masih kental dengan aroma politik praktis.
"Semua harus ada perubahan agar sepak bola Indonesia tetap bisa berjalan tanpa diganggu oleh agenda politik," lanjut pria yang juga anggota Executive Committee PSSI.

Selama ini yang menjadi kekhawatiran pihak keamanan menyelenggarakan pertandingan di masa-masa pemilu adalah adanya konsentrasi massa. Massa atau penonton sepak bola masih dianggap masif dan memiliki kecenderungan untuk berlaku negatif. Karena itu sudah saatnya penonton sepak bola di Indonesia untuk belajar menjadi penonton yang baik. Agar pihak keamanan dan panpel tidak takut untuk menyelenggarakan pertandingan hanya karena alasan keamanan.

"Sudah saatnya penonton Indonesia lebih disiplin dan berusaha menjadi penonton yang baik. Sehingga tidak memunculkan kekhawatiran adanya amuk massa dan kejadian-kejadian seperti bentrok antar suporter dan lainnya," lontar manajer yang sudah dua kali mempersembahkan dua piala Ligina untuk Persik tersebut.

Demikian juga dengan pemain dan wasit di lapangan. Mereka harus selalu bermain fairplay. Dan tidak memicu kerusuhan. Karena olahraga pada dasarnya adalah menjunjung tinggi nilai sportivitas.

LARANG PEMAIN JADI JURKAM


koncomacan - Harapan pengurus dan caleg PAN untuk menggaet kapten Arema Alexander Pulalo sebagai juru kampanye (jurkam) tak berlanjut jadi kenyataan. Manajemen Arema tidak mengizinkan pemain klub berjuluk Singo Edan tersebut terlibat dalam kegiatan kampanye.
Asisten manajer Arema M. Taufan mengatakan, pemain yang sudah terikat kontrak memiliki kewajiban bermain ketika dibutuhkan klub dalam mengarungi kompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL).

Bahkan, dalam perjanjian kontrak, salah satu item larangannya adalah pemain tidak diperkenankan terjun langsung dalam kegiatan yang bersifat politik. Salah satunya menjadi jurkam salah satu parpol.

Selain itu, larangan tertera dalam aturan organisasi PS Arema. Secara tegas dinyatakan bahwa organisasi PS Arema tidak akan terlibat dengan hal-hal yang berbentuk politik. "Jadi, aturan ini mengikat bagi seluruh pemain Arema dan pengurus PS Arema," ujar dia kemarin.

Terkait tawaran jurkam parpol kepada Alex, manajemen Arema juga sudah memberikan penjelasan kepada pemain asal Papua tersebut. Hasilnya, Alex mengerti dan tidak akan menerima tawaran menjadi jurkam.

Meski melarang jadi jurkam, manajemen tidak akan membatasi hak politik pemain dan pengurus Arema. Misalnya, ketika pencoblosan pada 9 April mendatang, seluruh pemain dan pengurus akan diliburkan agar bisa menyalurkan hak pilihnya.

Disinggung kemungkinan ada yang membandel dengan tetap menjadi jurkam, Taufan menegaskan, apabila aturan tersebut dilanggar pemain dan pengurus, sanksi akan dijatuhkan. Namun, dia enggan menjelaskan sanksi yang bakal diterapkan manajemen bagi pemain dan pengurus Arema yang ketahuan menjadi jurkam. "Tetapi kami yakin, pemain dan pengurus PS Arema tidak akan melakukan itu. Mereka sadar akan kewajiban dan haknya," ujar mantan wartawan ini.

SIMULASI JADWALTERLEBIH DULU


koncomacan.com-JAKARTA. Izin pertandingan usai pemilihan umum (pemilu) legislatif masih belum menemui titik terang. Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) belum mendapat kepastian resmi. Kendati optimistis lanjutan Djarum Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 bisa digelar, namun BLI tidak mau gegabah dalam bersikap.

Termasuk dalam hal menyusun jadwal lanjutan DISL edisi perdana ini. BLI memilih untuk mengeluarkan jadwal simulasi terlebih dahulu sebelum menetapkan jadwal definitif. "Senin besok kami akan merilis jadwal simulasi terlebih dulu," kata Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kemarin.

Jadwal simulasi itu terdiri atas beberapa bagian. Hal tersebut terkait dengan rencana sentralisasi akan dijalankan BLI untuk menggulirkan pertandingan yang tertunda selama masa kampaye pemilu legistatif.
"Jadwal simulasi itu berupa plan A, plan B, plan C. Menyesuaikan dengan daerah-daerah yang akan kami gunakan sebagai tempat sentralisasi," papar Joko.

Bagi BLI ada beberapa tujuan kenapa mereka tidak langsung menetapkan jadwal definitif? Hal pertama yang menjadi sasaran BLI adalah klub. Dengan simulasi itu klub diharapkan bisa memahami terlebih dulu jadwal pertandingan saat sentralisasi. Bekal pemahaman tersebut diharapkan mampu menuntun klub untuk menentukkan perencanaannya.

Jadwal simulasi tersebut juga dimaksudkan agar tidak muncul tekanan terhadap aparat keamanan untuk secepatnya mengeluarkan izin pertandingan. Sedang pertimbangan ketiga adalah pertandingan terakhir jelang pemilu legistatif. Tepatnya laga antara Persipura Jayapura kontra Pelita Jaya Jawa Barat pada 5 April mendatang.

"Kami ingin melihat situasi terlebih dahulu. Karena itu, kami mengeluarkan simulasi jadwal terlebih dulu. Baru pada 6 April nanti kami akan merilis jadwal kembali yang mungkin saja juga masih bersifat simulasi," ujar Joko.

Dalam kesempatan yang sama pria asal Ngawi itu memaparkan bahwa BLI bakal mengganti kerugian Persik Kediri dan Arema Malang. Kerugian itu menyangkut pembatalan laga mereka di Kalimantan Timur.

PSMS vs DELTRAS Sidoarjo

Berebut Lepas Zona Degradasi
Siaran Langsung ANTV 18.30 Wib


koncomacan.com - Kekalahan memang diderita Delta Putra Sidoarjo (Deltras) saat melawan Sriwijaya FC Palembang lalu (25/3). Namun, kekalahan itu tak membuat para pemain The Lobster -julukan Deltras- patah arang. Sebaliknya, hal tersebut justru membuat mereka tambah semangat.

Terutama, kala Deltras dijamu PSMS Medan di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, malam ini . Tim kebanggaan masyarakat Kota Udang itu juga optimistis bisa meraih hasil positif dalam pertarungan melawan Ayam Kinantan -sebutan PSMS.
"Banyak yang menilai kami mampu tampil bagus saat melawan Sriwijaya FC. Penilaian itu menjadi dorongan semangat bagi kami untuk meraih angka dalam pertarungan dengan PSMS besok (hari ini, Red)," ujar M. Zein Al Hadad, pelatih Deltras, kemarin (27/3).

Pelatih yang akrab disapa Mamak itu percaya bahwa hasil positif tersebut bukan hal sulit untuk dicapai. Sebab, PSM Makassar sudah memberikan contoh. Pada 25 Maret lalu, PSM berhasil menahan imbang PSMS 2-2 di Gelora Sriwijaya.
"Jika kami mampu tampil seperti saat menghadapi Sriwijaya FC, saya optimistis bisa mencuri poin dari PSMS. Kalau kami menang, kan akan melompati posisi mereka. Nah, momen itu harus kami manfaatkan," tegas Mamak.

Terpisah, kubu lawan saat ini tampak limbung. PSMS sedang tidak kondusif menyusul didepaknya dua asisten pelatih, Rudi Saari dan Mardiyanto. Situasi itu diperparah dengan adanya dua nakhoda di tim kebanggaan publik Sumatera Utara tersebut.
"Posisi kami di klasemen tidak menguntungkan. Jadi, fokus kami saat ini adalah memetik tiga poin. Untuk itu, kami telah menyingkirkan segala persoalan demi meraih hasil maksimal," kata Liestiadi.

PERSIWA vs PELITA JAYA


Tidak Anggap Enteng Lawan

koncomacan- Berhasil meraup dua kali kemenangan di kandang saat menjamu PKT Bontang dan Persiba Balikpapan, Persiwa Wamena mengincar tamu lainnya, Pelita Jaya. Dalam pertandingan di Stadion Pendidikan Wamena, sore nanti (28/3) mereka mematok poin penuh.
Pelatih Persiwa Suharno sudah membekali timnya dengan berbagai persiapan. Dia telah membenahi lini perlini yang selama ini terkendala masalah komunikasi.

Tak hanya itu, Suharno juga memfokuskan pada ketahanan fisik pemainnya. Hal ini agar pemain-pemain Persiwa bisa tampil stabil sepanjang pertandingan. Tidak lengah hanya karena fisik yang kelelahan. Dia tidak ingin pengalaman tanding melawan Persiba terulang. Sudah unggul dua gol Persiwa bisa kebobolan dua gol Persiba, sehingga kedudukan akhirnya menjadi 4-2 untuk Persiwa.

''Fokus untuk melawan Pelita nanti kami hanya ingin pertahanan lini perlini lebih kokoh. Dan, yang penting, pemain tidak menganggap remeh lawan,''ungkapnya.
Secara terpisah, Pelatih Pelita Jaya Fandi Ahmad mengatakan anak didiknya yang datang jauh-jauh sudah mempersiapkan diri. Mereka siap menang dan bukan untuk kalah. Lini perlini sudah dipersiapkan dengan baik. Bahkan Erol Iba dan Firman Utina siap tampil maksimal dalam pertandingan nanti.

''Pemain Pelita sudah siap mental sejak tiba di Wamena dengan memfokuskan strategi. Dan yang paling penting bagi saya adalah pemain Pelita sudah siap mental dengan kondisi apapun di lapangan,'' jelasnya.

PERSIPURA vs PSIS


PSIS Siap Curi Poin dari Persipura

koncomacan - PSIS Semarang akan memperkuat lini pertahanan saat bertanding melawan tuan rumah Persipura pada laga lanjutan Liga Super putaran kedua di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (28/3). Tim berjuluk Mahesa Jenar ini juga bertekad mencuri nilai.

Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah ketika dihubungi pers dari Semarang, Jumat (27/3) mengatakan, meskipun memperkuat lini pertahanan, bukan berarti timnya akan menerapkan permainan bertahan melawan tim asuhan pelatih Jacksen F Tiago ini.

"Kalau memang ada kesempatan untuk melakukan serangan balik tentunya akan dimanfaatkan dengan baik. Jika koordinasi bertahan sudah baik, baru melakukan serangan balik," kata pelatih yang sukses mengantarkan PSIS juara ketiga Liga Indonesia 2005.

Pada pertandingan melawan Persipura mendatang, menurut dia, dirinya tetap akan menerapkan pola permainan 4-4-2. "Kami tidak mengubah pola itu, 4-4-2 tetap akan kami gunakan pada pertandingan mendatang," kata mantan pelatih Arema Malang itu.
Pada pertandingan ke Papua melawan Persipura (28/3) dan Persiwa Wamena (1/4) ini, PSIS membawa 15 pemain dengan meninggalkan Idrus Gunawan, Firman Basuki, dan Nnengue Bienvenu di Semarang. Tetapi Bambang Nurdiansyah sudah menyiapkan pemain pengganti bagi ketiganya.

"Firman Basuki ditinggal karena akumulasi kartu kuning, sedangan Idrus Gunawan dan Nnengue menderita cedera. Untuk menggantikan Nnengue, saya sudah menyiapkan Johan Yoga Utama," katanya.

Kemudian untuk lini belakang yang ditinggalkan Idrus Gunawan, pelatih sudah mempersiapkan Restu Kartiko kemudian Deni Rumba, dan lain sebagainya.
Bambang Nurdiansyah menginstruksikan kepada pemainnya untuk bermain maksimal saat menghadapi Persipura Jayapura. "Tidak ada kata lain, selain pemain harus tampil all out, kerja keras, dan disiplin," katanya menegaskan.

Menurut dia, dengan permainan seperti itu dirinya berharap bisa mengimbangi permainan tuan rumah. Apalagi dari sisi materi, timnya masih kalah dengan tim berjuluk Mutiara Hitam itu. "Dilihat dari materi pemain, jelas kita kalah dengan mereka. Mereka memiliki materi pemain yang bagus di semua lini," katanya.

Perpaduan pemain senior dan junior Persipura, menurut dia, merupakan kekuatan yang luar biasa. Tetapi, dirinya tidak akan memusingkan dengan kekuatan tim yang saat ini bertengger pada puncak klasemen sementara Liga Super Sebab, dirinya sudah mempersiapkan strategi untuk menghalau kegigihan Edward Ivakdalam dan kawan-kawan.

Ia berharap Onembele Jules Basile dan kawan-kawan bisa mencuri angka pada pertandingan melawan Persipura mendatang. "Kami akui, pertandingan melawan Persipura sangat berat tetapi kami berharap anak-anak bisa mencuri angka dari lawan karena dalam pertandingan sepak bola tidak ada kata yang tidak mungkin," katanya.

Jumat, Maret 27, 2009

PEMAIN PILIH PULANG KAMPUNG


Persik Kediri Menyikapi Jadwal Kompetisi yang Amburadul
Diberi Libur Seminggu, Pemain Pilih Pulang Kampung


Libur kompetisi Djarum Indonesia Super League selama masa kampanye membawa dampak negatif bagi Persik Kediri. Tiga laga yang menjadi agenda batal digelar. Akibatnya, program latihan pun terganggu.

Sore itu, puluhan pemain berkostum ungu memasuki lapangan Stadion Brawijaya Kediri. Tak langsung membentuk lingkaran, melakukan pemanasan, dan berlatih dengan bola. Beberapa pemain Persik malah duduk-duduk di bangku panjang di pinggir lapangan. Mereka bercanda dan ogah-ogahan memulai latihan sore itu.

Tentu, ada yang menjadi pemicu beberapa pemain enggan berlatih. Lagi-lagi, sebuah kabar penundaan pertandingan menjadi muasalnya. Setelah laga kandang lawan Persija Jakarta lalu (15/3) batal digelar, Persik harus kembali menerima kabar penundaan dua laga away ke Kalimantan. Yaitu, laga melawan PKT Bontang yang seharusnya digelar besok (28/3) dan kontra Persiba Balikpapan (1/4).

Kecewa! Ya, itulah yang dirasakan para punggawa Macan Putih, julukan Persik. Kapten tim Persik Hamka Hamzah angkat suara mengenai penundaan tersebut. ''Sebagai pemain, saya dan teman-teman sangat kecewa atas penundaan laga PKT dan Persiba. Sebab, sebelumnya diberi tahu bahwa laga tetap berlangsung sesuai jadwal,'' katanya.

Menurut dia, dirinya dan rekan-rekan saat ini sedang dalam kondisi puncak. Secara fisik dan mental, pasukan Macan Putih sebenarnya telah siap menghadapi PKT dan Persiba. Namun, di tengah kondisi tim yang sedang mantap, eh jadwal berubah.

Hamka menyayangkan kondisi tersebut. Sebab, penundaan pertandingan membuat program latihan yang telah diberikan pelatih Aji Santoso berantakan. ''Karena pertandingan ditunda, harus kembali menyusun program latihan lagi,'' papar pemilik nomor punggung 23 tersebut.
Selain Hamka, kiper Persik Wahyudi terlihat sangat kecewa atas penundaan tersebut. Tak hanya kecewa, penundaan kali kesekian itu membuat pemain tidak bersemangat berlatih. ''Kalau kayak gini terus, jadi males latihan,'' ungkap kiper kedua Persik tersebut.

Bahkan, Mahyadi Panggabean melontarkan celetukan, seharusnya libur panjang yang diberikan manajemen Persik tidak ditarik. ''Tahu begitu libur saja, nggak balik ke sini,'' celetuknya.
Para pemain Persik memang baru saja mendapat jatah libur. Hal itu seiring adanya penundaan laga melawan Persija pada 15 Maret lalu. Keputusan libur diambil setelah ada kabar bahwa beberapa laga ditunda karena berbarengan dengan jadwal kampaye pemilu legislatif. Hanya, masa libur terpotong, menyusul kabar bahwa dua laga away di Kalimantan tetap berlangsung sesuai jadwal.

Mahyadi pun menjadi ''korban.'' Dia sempat pulang ke kampung halamannya di Medan. Namun, baru beberapa hari dia sudah harus kembali untuk persiapan tur ke Kalimantan. Tapi, ternyata kedua laga tersebut akhirnya ditunda juga.
Pelatih Aji Santoso pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Namun, hal tersebut sudah tak bisa ditawar.

Mereka tak bisa berbuat apa-apa. Kini, pelatih yang memulai debutnya di kompetisi profesional bersama Persik tersebut kembali memutuskan memberikan libur bagi timnya. ''Saya akan liburkan sekitar seminggu,'' ujarnya.
Libur jilid kedua tersebut disambut berbeda oleh pemain. Hamka yang juga pulang ke Jakarta pada liburan sebelumnya memilih tetap di Kediri.

Dia akan beristirahat dan menggunakan waktunya untuk keluarga. ''Saya nggak pulang, di sini (Kediri, Red) saja. Istirahat dan kumpul keluarga,'' ungkap pria yang sudah punya satu anak tersebut.
Sementara itu, Aji pulang ke Malang. Demikian pula dengan pelatih kiper Sukrian. Beberapa pemain yang juga memilih pulang adalah Mohammad Robby. Pemain timnas tersebut kembali ke Jakarta. Pun demikian dengan Usep Munandar yang mudik ke Bandung.

SAAT KONDISI SEDANG DI PUNCAK


koncomacan.com-KEKECEWAAN melanda pemain Persik Kediri. Perasan keringat saat berlatih seakan tiada arti setelah mendengar laga melawan Persiba Balikpapan pada 1 April mendatang juga batal. Padahal, sebelumnya, tim asal Kota Tahu urung turun ke lapangan melawan PKT pada 28 Maret lusa.

''Sebagai pemain, saya dan teman-teman sangat kecewa atas penundaan laga melawan PKT dan Persiba Balikpapan," cetus Hamka Hamzah, pemain belakang Persik yang mewakili rekan-rekannya, dengan mimik muka gundah.

Yang paling membuat Hamka kecewa, Persik saat ini berada dalam kondisi puncak. Apalagi, para pemain telah mendapat jatah libur dan berlatih beberapa hari terakhir.
Mereka, lanjut dia, secara fisik dan mental sebenarnya telah siap menghadapi PKT Bontang yang jadwal resminya berlangsung Sabtu mendatang.

Seperti diketahui, skuad Persik mendapat libur dari sang pelatih setelah laga kontra Persija Jakarta (15/3) ditunda. Keputusan libur tersebut diambil setelah ada kabar bahwa beberapa laga ditunda karena berbarengan dengan jadwal kampaye pemilu legislatif.

Namun, di tengah jalan masa libur terpotong. Menyusul kabar bahwa dua laga away di Kalimantan tetap berlangsung sesuai jadwal. Ternyata, kedua laga tersebut akhirnya ditunda.
Hamka pun menyayangkan penundaaan karena program latihan yang telah diberikan pelatih Aji Santoso harus dirombak lagi.

''Menyayangkan program pelatih yang diberikan sebelumnya karena pertandingan ditunda. Pelatih kan harus kembali menyusun program latihan lagi," papar pemilik punggung 23 tersebut.

LAWAN PERSIBA IKUT BATAL



koncomacan.com - Jumlah partai tunda Persik Kediri bertambah. Kini, anak asuh Aji Santoso tersebut tiga kali batal turun ke lapangan sesuai jadwal yang telah dikeluarkan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI).

Terakhir, Persik gagal menantang tuan rumah Persiba Balikpapan yang diagendakan berlangsung 1 April mendatang. Sebelumnya, Macan Putih, julukan Persik, gagal menantang tuan rumah PKT Bontang yang dijadwal berlangsung 28 Maret. Satu laga lainnya adalah Persik menjamu Persija Jakarta.

"Izin yang sudah didapat (Persiba, Red) ternyata ditarik kembali," terang Sekretaris Umum Persik Barnadi yang ditemui di Sekretariat Persik kemarin (25/3). Persiba, menurut dia, telah memberitahukan secara lisan melalui telepon tentang penundaan itu. Kubu tuan rumah Persiba yang dikonfirmasi kemarin menyatakan bahwa laga tersebut memang tidak bisa dilangsungkan.

Setelah semalam Panpel Persiba mengantongi surat izin, kemarin siang (25/3), kepolisian setempat menarik kembali izin penyelenggaraan pertandingan itu. "Padahal, tadi malam (kemarin malam, Red) sudah dapat izin. Tapi, barusan (kemarin, Red) izinnya ditarik," jelas Sekretaris Umum Persiba Balikpapan Irfan Taufik ketika dihubungi via ponsel.

Penundaan dengan alasan keamanan tersebut, selain berpengaruh kepada pemain, tentu membuat bingung pihak panpel dan pengurus. Sebab, kerja mereka untuk mempersiapkan segala keperluan menjelang keberangkatan ke Kalimantan sia-sia.

Tiket pesawat yang sudah dibeli pun terpaksa dibatalkan. "Kami sudah beli untuk 26 Maret. Tapi, ternyata ditunda. Kami ganti 31 Maret karena katanya laga melawan Persiba tetap berlangsung. Ternyata ditunda juga. Ya, terpaksa dibatalkan," terangnya.

Namun, hal itu tidak begitu dipersoalkan Barnadi. Sebab, uang pembelian tiket tersebut bisa diklaimkan ke Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). "Nanti, BLI yang ganti karena penundaannya dari sana," ujar pria yang juga Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pengkot Kediri itu.
Dia pun tidak bisa berkomentar banyak karena hal tersebut sudah ketentuan yang tidak bisa ditawar. Itu merupakan bentuk penghormatan pada pesta demokrasi yang tengah berlangsung saat ini.

Barnadi menjelaskan, semua laga Persik yang tertunda akan dijadwalkan kembali. Waktunya sama dengan jadwal pertandingan tertunda lainnya yang diumumkan BLI. Yakni, antara 17 April-4 Mei 2009.

PROGRAM BERANTAKAN


Karena Agenda Tur Kalimantan Berubah

koncomacan.com - Tertundanya agenda lawatan ke Kalimantan membuat program latihan Arema Malang berantakan. Mau tak mau, pelatih Gusnul Yakin harus mengubah agenda latihan. Jika sebelumnya Suroso dkk hanya berlatih memadukan team work, kini Gusnul memasukkan program tambahan uji coba. Yang dipilih adalah tim-tim lokal malang.

Gusnul mengatakan, tertundanya tiga jadwal pertandingan Arema di masa kampanye jelas berpengaruh bagi kondisi pemain. Maklum, kondisi pemain saat ini sedang baik. Dengan libur kompetisi yang cukup panjang, fisik dan feeling ball pemain jelas akan menurun.

Untuk itu, dia mengagendakan sejumlah laga uji coba agar kondisi fisik punggawa Singo Edan -julukan Arema- terjaga. Sehingga, pemain selalu siap ketika sewaktu-waktu jadwal ulang dari BLI (Badan Liga Sepak Bola Indonesia) dirilis seusai pelaksanaan pemilu 9 April mendatang.
Salah satu agenda uji coba Arema adalah melawan PS Angkasa Lanud Abdulrachman Saleh sore ini. Uji coba dengan klub amatir sengaja dihelat untuk menghindari datangnya penonton. Bersamaan dengan masa kampanye, memang tidak diperbolehkan mengadakan uji coba dengan ''besar'' karena berpotensi mengundang banyak penonton.

Meski menghadapi tim gurem, Gusnul berharap agar pemainnya tetap bersemangat dan tidak meremehkan lawan. Dia tidak ingin terulangnya kejadian saat Arema menghadapi PS Alap-Alap di Stadion Brantas Batu beberapa waktu lalu. Meski menang 5-2, kualitas permainan Arema jauh dari mengesankan.

Uji coba nanti lebih diprioritaskan sebagai media evaluasi pemain, khususnya yang selama ini banyak duduk di bangku cadangan. Mereka harus bermain bagus agar bisa masuk skuad utama. ''Kalau nanti mainnya bagus dan siap main, tentu saya akan memberikan kesempatan masuk starter,'' janji Gusnul.

Dia mengaku belum memiliki rencana menggeber pemusatan latihan. Sebab, dia masih belum tahu jadwal lanjutan kompetisi. Bila ternyata libur kompetisi cukup panjang, bisa jadi akan diadakan pemusatan latihan. ''Kami akan bicara dulu dengan manajemen,'' kata mantan pelatih Persiter Ternate itu.


AYOENG-PERSIK

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA ... INI KANDANG KITA .. 13 DESEMBER PERSIK VS PERSIBA LIVE ANTV 15.30 DI BRAWIJAYA

Visitors

HTML Counter
Web Site Hit Counters
"BUKU TAMU KONCOMACAN"

HOME 13 DESEMBER PERSIK VS PERSIBA
HOME 13 DESEMBER PERSIK VS PERSIBA

View Results
Create a Blog Poll

JUARA LIGA SUPER 2009-2010?
JUARA LIGA SUPER 2009-2010?

View Results
Create a Blog Poll

MY LINK,TUKERAN YUUK,,,,

koncomacan
  • Edit-Me
  • KLASEMEN LIGA SUPER 2009-2010
    Klub M M S K SG Nilai
    PERSIBA 8 4 2 2 13-7 14
    AREMA 6 4 2 0 6-1 14
    PERSIWA 7 4 1 2 18-10 13
    PERSELA 5 4 1 0 5-1 13
    PSPS 8 3 3 2 9-8 12
    PERSIJAP 5 3 2 0 6-1 11
    PERSISAM 8 3 2 3 7-9 11
    PERSIPURA 7 1 4 1 9-8 10
    PERSEBAYA 7 4 1 2 18-18 10
    PERSEMA 6 3 1 2 8-8 10
    SRIWIJAYA 6 3 1 2 9-12 10
    PERSIK 7 1 5 1 8-6 8
    PSM 8 2 2 4 7-13 8
    PERSIJA 6 2 1 3 8-9 7
    BONTANG FC 8 1 3 4 9-10 6
    PERSIB 6 2 0 4 5-8 6
    PELITA 7 0 2 5 4-11 2
    PERSITARA 7 0 1 6 4-13 1
    TOP SKOR LIGA SUPER 2009-2010
    Jumlah Gol Nama Pemain
    6 DZUMANO HERAMAN EPANDI(PSPS)ANDI ODANG (PERSEBAYA)
    4 MARTIN ZADA(PERSELA)SAKTIWAN SINAGA(PERSIK)
    3 ALDO BARETTO(BONTANG)Noor Hadi(Persijap)
    2 Boaz Salossa(Persipura)
    7 Bambang Pamungkas(Persija)
    JADWAL PUTARAN PERTAMA LSI 2009-2010
    Tanggal Pertandingan Skor
    14/10/09 Persik vs Persisam 0-0
    17/10/09 Persik vs Bontang Fc 2-2
    21/10/09 Pelita vs Persik 1-1
    23/12/09 Persitara vs Persik 0-0
    22/11/09 Persik vs Persiwa 3-0
    25/11/09 Persik vs Persipura 2-2
    29/11/09 PSPS vs Persik 1-0
    02/12/09 Persija vs Persik 0-0
    13/12/09 Persik vs Persiba 0-0
    16/12/09 Persik vs PSM 0-0
    19/12/09 Persebaya vs Persik 0-0
    02/01/09 Persijap vs Persik 0-0
    10/01/09 Persela vs Persik 0-0
    17/01/09 Persik vs Persema 0-0
    20/01/09 Persik vs Arema 0-0
    23/01/09 Sriwijaya vs Persik 0-0
    26/01/09 Persib vs Persik 0-0
    JADWAL PUTARAN KEDUA LSI 2009-2010
    Tanggal Pertandingan Skor
    07/02/09 Persik vs Sriwijaya 0-0
    13/02/09 Persik vs Persib 0-0
    17/02/09 Arema vs Persik 0-0
    21/02/09 Persema vs Persik 0-0
    27/02/09 Persik vs Persijap 0-0
    03/03/09 Persik vs Persela 0-0
    06/03/09 Persik vs Persebaya 0-0
    17/03/09 PSM vs Persik 0-0
    20/03/09 Persiba vs Persik 0-0
    03/04/09 Persik vs PSPS 0-0
    10/04/09 Persik vs Persija 0-0
    18/04/09 Persipura vs Persik 0-0
    22/04/09 Persiwa vs Persik 0-0
    15/05/09 Persik vs Pelita 0-0
    22/05/09 Persik vs Persitara 0-0
    27/05/09 Persisam vs Persik 0-0
    30/05/09 Bontang vs Persik 0-0